51

47 5 0
                                    

Siwon membuka mata untuk pertama kali pada hari ke-sepuluh.

Changmin yang sedang sibuk menangani beberapa dokumen yang dilimpahkan padanya tidak menyadari hal tersebut. Dia hanya sibuk membaca beberapa dokumen yang dibawanya dari kantor. Siwon yang mulai mendapati kesadarannya sepenuhnya sedikit mengangkat kepalanya dan melihat sosok Changmin sedang duduk di sofa dengan coffee table penuh dokumen.

Siwon menarik nafas perlahan. "Min..."

Sontak Changmin mengangkat kepalanya. Dia pikir hanya berhalusinasi mendengar suara Siwon. Tapi ketika Siwon menyebut namanya lagi, Changmin berdiri dan mendekati tempat tidur. Ia sedikit terkejut melihat Siwon sudah membuka matanya.

"Siwon...?!! Eoh... Eoh!! Tu-tunggu sebentar. A-aku akan memanggil dokter!" seru Changmin yang kemudian menekan bell alarm untuk memanggil dokter dan suster.

Siwon memejamkan matanya selama beberapa detik lalu kembali menatap Changmin yang berdiri di sisi tempat tidurnya. Siwon berusaha mengapai tangan Changmin. Melihat hal itu, Changmin segera menyambut tangan Siwon.

"Ke-kenapa? Apa yang kau rasakan?" tanya Changmin.

"Ky.. Kyuhyun? Ba-bagaimana Kyuhyun? Apa kau bisa menyelamatkannya?" tanya Siwon dengan suara lemah.

Changmin menatap sepupunya tak percaya. Bahkan setelah tidak sadarkan diri selama sepuluh hari dan hampir saja terkena serangan jantung berulang-kali, hal pertama yang ditanyakan oleh Siwon adalah Kyuhyun. Sebegitu besarkah rasa cinta Siwon pada Kyuhyun? Tidak sampai dua bulan lalu mereka hanyalah orang asing, tapi kini Siwon seperti tidak akan bisa hidup tanpa Kyuhyun.

Belum sempat Changmin membuka mulut, beberapa dokter dan suster memasuki kamar rawat. Seorang dokter mengatakan agar Changmin keluar terlebih dahulu, tapi Siwon tidak melepaskan genggaman tangannya dengan mudah. Changmin merasa dilemma. Di satu sisi Siwon terus bertanya padanya, namun di sisi lain suster menyuruhnya untuk keluar sejenak.

"Min.. Jawab pertanyaanku."

Changmin menatap Siwon lalu menghela nafas. Dia melepaskan tangan Siwon. "Biarkan dokter memeriksa keadaanmu dulu okay? Nanti aku akan kembali dan menjawab pertanyaanmu."

Changmin kemudian berjalan keluar ruang rawat tersebut. Ia menarik nafas lega. Setidaknya kini Siwon sudah sadar. Jika diagnosis dokter benar, maka seharusnya tidak akan ada masalah terkait kondisi Siwon lagi. Changmin kemudian mengeluarkan ponselnya –berniat memberitahu oranguta Siwon dan anggota keluarga lainnya.

Changmin membuka daftar kontak dan mencari nama Choi Jaewon. Tapi kemudian Changmin mengurungkan niatnya. Dia lalu memilih nama kontak Yunho lalu berjalan menuju lift terdekat.

"Hyung, Siwon sudah sadar," ucapnya begitu Yunho menerima panggilan telepon tersebut.

"Benarkah?"

Changmin menggumam. Dia setengah berlari menuju lift. "Eoh. Kau yang pertama yang kuhubungi, tapi jangan memberitahu yang lain dulu." Sampai di depan pintu lift, Changmin menekan tombol dan tak lama pintu lift terbuka.

Changmin berjalan masuk dan menekan salah satu tombol. Pintu kembali tertutup.

"Kenapa? Lagipula mungkin pihak rumah sakit akan menghubungi orangtua Siwon jika kau tidak menghubungi, Min."

Changmin mendesah. "Aku tahu. Tapi ada hal yang harus kulakukan. Berkaitan dengan Kyuhyun."

"Kyuhyun? Kenapa? Apa kondisinya kembali menurun?"

"Terakhir kabar yang kudapat kondisinya semakin membaik. Tapi hal pertama yang ditanyakan Siwon adalah Kyuhyun. Dia bahkan hampir tidak melepaskan tanganku saat dokter hendak memeriksanya. Hyung, kumohon berikan aku waktu setidaknya duapuluh menit," tutur Changmin.

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang