43

56 4 0
                                    

Kyuhyun menyesap kopi latte pesanannya dengan perlahan. Kemudian ia menaruh kembali cangkir tersebut ke atas meja. Kyuhyun menarik nafas perlahan sebelum ia mengangkat kepalanya. Tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata dari seorang gadis –seorang putri dari salah satu teman ibunya. Semalam, ibunya memberikan sebuah foto berserta sebuah kertas yang berisi nama serta nomor telepon seorang gadis.

Ibunya mengatakan bahwa beliau sudah mengatur pertemuan dengan gadis tersebut. Dan Kyuhyun harus datang bertemu dengan gadis tersebut. Sebenarnya Kyuhyun tidak tahu bagaimana dia harus bereaksi. Namun, setelah apa yang terjadi di akhir minggu, Kyuhyun tidak ingin semakin mengecewakan orangtuanya. Jika hanya untuk bertemu saja, Kyuhyun akan menuruti kemauan sang ibu. Walaupun Ahra mengatakan kalau Kyuhyun mempunyai pilihan untuk menolak.

Gadis di hadapan Kyuhyun saat ini bernama Hyun Seol. Seorang gadis cantik berusia dua puluh sembilan tahun yang bekerja sebagai kurator seni. Hyun Seol lebih banyak bekerja untuk pameran-pameran di luar negeri. Latar belakang keluarganya dan pendidikannya cukup bagus. Hanya itu yang Kyuhyun tahu dari ibunya.

"Aku dengar, kau bekerja di firma hukum milik Kang Jaeha?" ucap Hyun Seol.

Sejak bertemu, Kyuhyun dan Hyun Seol hanya bertanya mengenai hal-hal umum. Jujur saja, Kyuhyun yang lebih banyak menjawab dibandingkan dia harus melontarkan pertanyaan.

Kyuhyun mengangguk kecil. "Begitulah," jawabnya singkat. Toh, Kyuhyun tidak bisa membicarakan mengenai pekerjaannya dengan orang lain. Itu melanggar kode etiknya sebagai pengacara. Walaupun statusnya saat ini adalah non-aktif.

"Kenapa kau bekerja di sana? Apa itu karena kantor firma hukum milik ayah Kang Haesa?"

Kyuhyun terdiam. Itu pertanyaan yang sama sekali tidak terduga.

"Ah, maafkan aku. Ibumu mengatakan kalau kau pernah menjalin hubungan dengan putri Kang Jaeha, Kang Haesa. Tapi beliau bilang, hubungan kalian sudah berakhir," tutur Hyun Seol.

Kyuhyun mendesah pelan. Oh, dia sama sekali tidak menyangka kalau ibunya akan menceritakan masalah pribadinya dengan orang lain. Terlebih orang asing seperti Hyun Seol. "Kami tidak pernah mempunyai hubungan. Itu hanya cinta sepihak. Ibuku terlalu berlebihan."

"Oh. Ma-maafkan aku jika bicaraku tidak sopan, Kyuhyun-sshi."

Kyuhyun menggeleng kecil. Dia masih berusaha untuk tetap bersikap sopan pada Hyun Seol. "Bukan salahmu. Kurasa tidak seharusnya ibuku menceritakan mengenai masalah pribadiku pada orang lain. Kau pasti merasa tidak nyaman saat mendengarnya."

Hyun Seol tersenyum tipis. "Itu bukan masalah besar. Tapi terima kasih atas perhatianmu. Kau benar-benar sangat sopan. Rasanya aku tidak pernah bertemu dengan pria seperti dirimu sebelumnya. Aku menyukainya."

"Eh? A-apa maksudmu, Hyun Seol-sshi?" tanya Kyuhyun dengan bingung.

Oh, ini akan menjadi masalah besar.

Hyun Seol tersenyum lebih lebar. "Aku bilang aku menyukaimu, Kyuhyun-sshi. Walaupun ini adalah pertemuan pertama kita dan rasanya terlalu cepat untuk mengatakannya. Tapi kesan pertama yang kau berikan benar-benar membuatku terkesan. Aku harap kita bisa bertemu di lain waktu."

Kyuhyun terdiam. Dia benar-benar tidak menyangka kalau pembicaraaan canggung mereka selama duapuluh menit akan berakhir seperti ini. Kyuhyun hanya berusaha bersikap sopan dengan Hyun Seol. Tapi entah bagaimana gadis itu malah bisa tertarik padanya.

Oh, Kyuhyun seharusnya menuruti ucapan Ahra untuk menolak datang ke pertemuan ini.

Kyuhyun kembali meminum kopi lattenya lagi. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menyikapi ucapan Hyun Seol. Kyuhyun tidak bisa meneruskan pertemuan tersebut. Saat ini, Kyuhyun tengah membohongi seorang gadis baik. Tapi Kyuhyun juga tidak bisa memikirkan cara untuk menolak gadis itu tanpa harus menyakitinya.

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang