45

74 5 1
                                    

Kyuhyun memperhatikan semua perhiasan yang terpajang di etalase kaca toko yang ia datangi bersama Ahra untuk mencari cincin pernikahan. Walaupun seharusnya yang datang untuk memilih adalah Ahra dan Jisung, tapi calon kakak iparnya itu mempercayakan Kyuhyun untuk memilihnya. Kyuhyun tahu persis alasan sebenarnya. Jisung pasti terlalu sibuk untuk meluangkan waktu datang ke toko perhiasan.

Tapi Kyuhyun tidak keberatan. Toh, dia adalah seorang pengangguran –saat ini– dan tidak mempunyai kesibukan lain. Setidaknya Kyuhyun mempunyai alasan untuk pergi keluar rumah. Sejak dia tidak pergi ke kantor, Kyuhyun berusaha mencari cara untuk menyibukkan diri. Itu juga sebagai alasan agar Kyuhyun tidak harus menemui Hyun Seol. Setelah pertemuan pertama, ibunya memintanya untuk kembali menemui gadis tersebut.

Kyuhyun harus lebih cepat mencari alasan untuk menolak gadis tersebut.

"Kyuhyun..."

Kyuhyun menoleh dan menghampiri Ahra yang sedang melihat-lihat beberapa pasang cincin yang ditunjukkan oleh pegawai toko. Ahra tersenyum pada Kyuhyun dan memperlihatkan sepasang cincin. "Kalau yang ini, bagaimana menurutmu?"

Kyuhyun memperhatikan sepasang cincin tersebut. "Itu cukup bagus. Tapi kenapa tidak lihat yang lain dulu. Hanya untuk perbandingan saja."

Sang pegawai toko tersenyum lalu mengeluarkan sepasang cincin lainnya. "Bagaimana kalau yang ini?"

Kyuhyun mengambil kotak yang disodorkan pegawai itu dan memperhatikan design sepasang cincin tersebut. Terlihat cukup simple namun elegan. Tidak terlalu begitu mencolok, tapi masih memberikan kesan yang mewah. "Ini bagus," tukasnya sembari memperlihatkannya pada Ahra.

Ahra tersenyum. "Jadi yang ini saja?"

Kyuhyun hanya mengangguk kecil.

"Calon suami anda mempunyai selera yang cukup baik dalam memilih perhiasan. Cincin tersebut adalah design terbaru dari toko kami dan cukup banyak pelanggan yang menyukainya. Kalau boleh tahu, kapan pernikahan anda berdua?" tanya sang pegawai.

Kyuhyun menatap pegawai tersebut dengan jengkel. Sedangkan Ahra hanya tertawa kecil melihat reaksi Kyuhyun. "Maaf, tapi dia ini adalah adikku. Calon suamiku tidak bisa datang," ujarnya.

"Oh? Maafkan saya. Saya pikir anda berdua adalah calon pengantinnya. Tidak banyak calon pengantin yang datang tanpa pasangannya. Jadi, saya hanya berpikir kalau anda berdua adalah pasangan. Mohon maaf atas kelancangan saya."

"Tidak apa-apa. Aku akan memilih yang ini saja. Tolong diurus pembayarannya," tutur Ahra lagi.

Pegawai itu mengangguk dan meninggalkan Ahra dan Kyuhyun.

Kyuhyun mendesah jengkel sembari melipat kedua tangannya di depan dada. "Apa aku harus menuliskan di keningku bahwa aku ini adalah adikmu? Apa maereka tidak melihat kemiripan dari wajah kita?"

Ahra kembali tertawa. Kyuhyun selalu bereaksi seperti itu jika ada orang yang menganggap mereka sebagai pasangan ketika pergi bersama. "Jangan berlebihan seperti itu. Mereka tidak tahu, Kyuhyun. Lagipula mana mungkin mereka bisa menebak hanya dengan melihat kemiripan wajah kita?" tukasnya sembari mengusap lengan Kyuhyun.

"Terserah. Noona mau mengurus pembayarannya, bukan? Aku akan ke toilet sebentar. Kita bertemu di restaurant saja?" tukas Kyuhyun.

Ahra mengangguk. "Nanti akan kutelepon jika sudah selesai. Kau bisa memilih restaurantnya."

Kyuhyun mengangguk kecil lalu berjalan keluar toko tersebut. Mereka sebenarnya berada di Legiun. Itu pun karena Jisung mengatakan ada beberapa toko perhiasan yang mempunyai koleksi yang sedikit unik dibandingkan toko lainnya.

Sebenarnya Kyuhyun tidak ingin kembali ke Legiun. Bukan karena kejadian di ice-rink sebelumnya. Tapi lebih pada ini adalah milik Choi Group. Walaupun Siwon pernah berkata kalau anggota keluarga Choi Group tidak terlalu sering datang ke Legiun, tapi Kyuhyun hanya berharap dia tidak bertemu anggota keluarga Choi mana pun. Terutama Choi Yoojin.

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang