49

57 4 0
                                    

"Bagaimana Pengacara Kang?" tanya Hyukjae.

Pengacara Kang masih membaca kartu yang diperlihatkan oleh Hyukjae. Dia tidak percaya kalau masalah ini belum selesai setelah Seon Hwan terseret ke pengadilan. Selain itu, dia juga sudah merasa aneh ketika Kyuhyun mengiriminya pesan saat di pengadilan. Seharusnya, ia bisa bersikap sensitif. Tapi kini ia tidak bisa melakukan apapun untuk keselamatan pegawainya sendiri.

"Kita tidak bisa melaporkan hal ini pada polisi, apa lagi pihak kejaksaan. Bahkan jika kita memanggil detektif Ji, kita masih tidak tahu siapa yang mengawasi kita di kantor ini. Segala cara yang terpikirkan hanya akan membahayakan kondisi Kyuhyun saat ini," tutur Pengacara Kang.

Hyukjae menarik nafas perlahan. Dia ingin sekali mengatakan kalau pihak Choi Group –lebih tepatnya Choi Siwon– sedang melacak keberadaan Kyuhyun, tapi ia yakin itu hanya akan membuat Pengacara Kang mempunyai pertanyaan baru. Hyukjae tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan mengenai hubungan Kyuhyun dan Choi Siwon.

Namun, dia tidak mempunyai pilihan.

Hyukjae melirik ke arah pintu yang tertutup rapat. Ia sengaja meminta Pengacara Kang untuk bicara di ruangan kerja Kyuhyun. Dia hanya berusaha mencegah percakapan mereka di dengar oleh orang lain. Kemudian Hyukjae berjalan lebih dekat pada Pengacara Kang.

"Pengacara Kang, sebenarnya pihak Choi Group sudah melakukan pelacakan menggunakan sinyal ponsel Kyuhyun," bisik Hyukjae.

Pengacara Kang menatap Hyukjae dengan mengernyit. "Choi Group? Kenapa mereka..."

"Untuk saat ini, hanya Choi Group yang bisa kita andalkan. Bahkan untuk kejadian sebelumnya, lokasi penyekapan putri anda dan Kyuhyun berhasil ditemukan dengan menggunakan bantuan Choi Group," tutur Hyukjae.

Pengacara Kang menghela nafas berat. "Kau sudah mendengar kabar lainnya dari Choi Group?"

Hyukjae menggeleng. "Mungkin mereka masih membutuhkan waktu untuk melacak sinyal ponsel Kyuhyun. Kita akan mendengar kabar dari mereka jika memang sudah ditemukan."

"Kita benar-benar tidak bisa berbuat apapun, bukan?"

"Sayangnya begitu, Pak."

*****

Choi Daehan terdiam sejenak setelah Kim Hyeon menjelaskan situasi terakhir. Terkait penculikan Kyuhyun dan mengenai persidangan Seon Hwan. Ia belum bisa memikirkan motif terbaik selain balas dendam. Tapi jika pria itu benar ingin balas dendam, bukankah cara ini terkesan terlalu konfesional?

UK Corporate adalah perusahaan besar. Jika berita terkait penculikan ini dan keterlibatan pimpinannya atas kasus tersebut mencuat di media massa, bukankah itu sama saja menghancurkan perusahaan itu sendiri? Jika motifnya memang balas dendam karena apa yang telah Cho Kyuhyun lakukan pada Seon Hwan, bukankah ia bisa memikirkan cara lainnya?

Penculikan? Itu sama sekali tidak masuk akal.

"Abeoji..."

Choi Daehan menatap Jaewon. "Ini bukan penculikan biasa. Jika benar, dia menginginkan balas dendam, maka penculikan bukan cara yang benar. Pria itu mempunyai kemampuan lebih untuk melakukan sekedar penculikan."

"Jadi menurut Abeoji, penculikan ini... Mungkinkah ini berkaitan dengan trauma Pengacara Cho?" tanya Jaewon.

"Itu bisa saja. Jika pria itu ingin balas dendam, dia sudah melakukannya sejak kasus Seon Hwan menjadi lebih besar. Terlebih setelah Kyuhyun menyerahkan flashdrive tersebut. Tapi dia menunggu cukup lama sejak kejadian tersebut. Pria itu mungkin mengawasi Kyuhyun sembari mencari titik kelemahannya. Tapi selain trauma itu..." ucapan Choi Daehan terhenti.

Jaewon mendesah berat. "Choi Siwon. Jadi, dia benar-benar akan memanfaatkan Siwon?"

Choi Daehan kemudian menatap Kim Hyeon dengan serius. "Kirim orang ke lokasi koordinat yang telah ditemukan oleh Ahn Soo. Pantau situasinya. Kita tidak tahu berapa banyak orang yang mengawasi situasi ini. Hal terburuk yang terjadi, Pengacara Cho dan Siwon akan terluka. Kita juga tidak bisa terlihat ikut terlibat dalam masalah ini. Situasi Seon Hwan sudah cukup buruk. Bertindaklah jika memang tidak memungkinkan. Ingat, Siwon tidak boleh terluka."

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang