47

54 4 0
                                    

Yifan sedikit terkejut ketika ia melihat Junhyeok berdiri di depan pintu unit dormnya. Tapi dia mempersilakan ayah angkatnya itu masuk. Namun Junhyeok menolak dengan mengatakan bahwa dia hanya mampir sebelum pergi ke kantor.

"Mom sudah menceritakannya pada Appa," tutur Junhyeok.

Yifan menatap Junhyeok dengan tidak mengerti. Kemudian Junhyeok melanjutkan. "Kau tahu, mengenai rahasiamu Yifan."

Kini Yifan mengerti. Tapi dia tidak tahu kenapa Sara menceritakan pada Junhyeok sekarang, padahal sebelumnya Sara mengatakan agar mereka menunggu sampai Yifan pindah ke London untuk kuliah. Selain itu, mereka bicara di luar unit dorm. Walaupun kondisi gedung dorm sepi tapi masih ada beberapa siswa lain yang memilih tinggal di dorm ketimbang pulang ke rumah mereka masing-masing. Namun, Yifan tidak terlalu peduli apakah ada orang lain yang mendengar. Dia hanya ingin tahu reaksi Junhyeok setelah mengetahui tentang seksualitasnya.

"Appa tidak marah?" tanya Yifan dengan pelan.

Junhyeok tersenyum tipis. "Kenapa harus marah? Itu adalah bagian dari dirimu, Yifan. Kami adalah orangtuamu. Dan orangtua tidak pernah meninggalkan anak-anaknya."

Yifan hanya bergumam pelan. Dia merasa lega karena Junhyeok tidak keberatan dengan seksualitasnya. Dia hanya takut kalau Junhyeok merasa tidak nyaman dengan keberadaannya. Terlebih mereka masih orang asing.

"Mom juga mengkhawatirkan tentang Joonmyeon. Kau harus bicara secara langsung padanya mengenai hal ini, Yifan."

Yifan memandang Junhyeok dengan lekat. "Bicara dengan Joonmyeon?"

"Joonmyeon juga berhak tahu. Tapi Appa rasa hanya kau yang berhak menceritakannya pada Joonmyeon. Selain itu, kita tidak perlu mengatakannya pada anggota keluarga lainnya sampai kau merasa nyaman. Mom sedikit khawatir dengan keluarga kalian di Guangzhou," tutur Junhyeok lagi.

Ah, Yifan tahu kalau Sara pasti merasa dilemma. Terutama mengenai pembicaraan perjodohan dengan Shi Liu. Mungkin dengan alasan ini, Yifan bisa menghindari perjodohan tersebut. Walaupun dia harus bersiap dengan reaksi Nana.

"Aku akan bicara dengan Joonmyeon dalam waktu dekat ini. Untuk keluarga di Guangzhou, itu tergantung keputusan dari Mom," ucap Yifan.

Junhyeok tersenyum lalu menepuk lengan Yifan. "Baiklah, Appa akan mengikuti keinginanmu. Masuklah. Ah, karena sekolah belum dimulai, kau harus lebih sering pulang ke rumah. Jangan mengurung diri di dorm terus."

Yifan mengangguk kecil. "Aku mengerti."

"Kalau begitu Appa pergi dulu. Jangan lupa hubungi Joonmyeon." Kemudian Junhyeok berjalan pergi.

Yifan sedikit membungkuk lalu memperhatikan Junhyeok yang berjalan menuju anak tangga. Ia tersenyum lega. Walaupun tidak sesuai rencana, tapi begitu Junhyeok sudah mengetahui tentang seksualitasnya, Yifan merasa bebannya sudah terangkat sepenuhnya. Selain itu, Junhyeok juga tidak memberikan reaksi keras.

Kini Yifan tinggal memberitahu Joonmyeon kalau ayahnya juga sudah mengetahui tentang seksualitasnya. Joonmyeon tinggal bersikap kalau dia baru mengetahuinya. Yifan lalu bergegas kembali masuk ke dalam dorm untuk menghangatkan diri.

*****

Kyuhyun menatap sebuah foto dan kartu nama yang diberikan ibunya ketika mereka sedang sarapan. Ia tahu kalau ibunya kembali mengusahakan perjodohan lainnya. Setelah kegagalan dengan Hyun Seol, ibunya tidak lama langsung mencari anak gadis teman-temannya untuk dijodohkan dengan Kyuhyun. Walaupun ia berusaha protes, tapi kedua orangtuanya tidak akan berhenti.

"Namanya adalah Cha Darim. Dia seorang designer. Keluarganya mempunyai sebuah perusahaan clothing 'MoonLight'. Hubungi dia dan atur jadwal pertemuan. Jika kau tidak menghubunginya, maka Eomma yang akan mengatur pertemuan kalian," tutur sang ibu.

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang