35

86 6 0
                                    

Siwon berjalan menuju mobil dengan sebuah senyuman lebar di wajahnya. Pembicaraan dengan Ahra berjalan dengan lancar, tidak seperti sebelumnya ketika Ahra menemuinya di rumah sakit. Sepertinya Kyuhyun sudah bicara dengan Ahra mengenai perasaan Siwon dan bagaimana Kyuhyun menyikapinya. Walaupun sekarang Siwon masih mengkhawatirkan bagaimana reaksi orangtua Kyuhyun nanti. Ia hanya berharap kalau reaksi orangtua Kyuhyun tidak seperti reaksi ibunya.

Bicara mengenai ibunya, Siwon tidak tahu rencana Yoojin selanjutnya. Siwon hanya berharap ayahnya bisa memberi sedikit pengertian.

Siwon menghela nafas dan membuka pintu belakang mobil yang dikendarai oleh Ahn Soo. Tapi sebelum ia memanjat masuk, Siwon merasakan bahwa ada yang tengah memperhatikannya. Siwon memperhatikan sekeliling lingkungan rumah Kyuhyun. Namun, Siwon tidak melihat ada seseorang yang mencurigakan. Kemudian Siwon memanjat masuk dan memasang seatbelt.

"Setelah mengantarkanku pulang, periksa lingkungan rumah Kyuhyun. Perluas perimeter pengawasan kalian dan laporan padaku setiap satu jam," ucap Siwon.

Ahn Soo dan Shin Hwan yang duduk di kursi depan mengangguk patuh. Lalu mobil mewah berwarna hitam itu melaju meninggalkan rumah Kyuhyun.

Mungkinkah orang-orang Seon Hwan?

*****

Siwon baru saja kembali dari jogging paginya. Walaupun udaranya masih cukup dingin, tapi Siwon tidak ingin malas dan melupakan untuk berolahraga. Dengan peluh keringat, Siwon berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air. Di sana ada Jinri yang sedang menyiapkan sarapan. Siwon mengernyit. Biasanya jika hari Minggu seperti ini, Jinri baru akan keluar dari kamarnya sekitar pukul sebelas. Tapi ini baru pukul setengah sembilan pagi.

Siwon membuka lemari pendingin dan mengeluarkan sebotol air mineral berukuran sedang dan menutupnya kembali. "Tumben kau sudah keluar dari kamar?"

Jinri yang sedang mengoleskan selai ke atas roti panggangnya hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan Siwon.

"Kenapa?" tanya Siwon setelah dia minum beberapa tegukan.

Jinri meliriknya. "Entah. Rasanya suasana rumah beberapa hari ini sangat berbeda. Eomma terlihat begitu tegang, terutama jika ada Oppa. Appa juga terlihat canggung. Walaupun begitu sepertinya hanya Oppa yang merasa bahagia."

Siwon tertawa kecil mendengar ucapan Jinri. Tapi sepertinya respon Siwon malah membuat Jinri merasa jengkel. Jinri menjatuhkan roti di tangannya keatas piring dan menatap Siwon dengan lekat. "Sampai kapan aku harus menunggu penjelasanmu? Ini sudah... tiga hari? Dan suasana rumah benar-benar membuatku muak. Oppa, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Oppa dan Eomma bertengkar mengenai sesuatu? Berkaitan dengan perjodohan?"

Siwon terdiam untuk beberapa saat. Well, situasi dengan Eommanya memang belum ada perubahan. Walaupun Siwon sudah berusaha untuk bicara dengan Yoojin, tapi Eomma mereka sepertinya tidak ingin mendengarkan apapun. Terlebih perjodohan dengan gadis bernama Jung Hyojin itu masih terus berjalan. Siwon sebenarnya juga sudah muak dengan situasi di rumah, tapi dia tidak bisa melarikan diri begitu saja.

Terutama ketika dia berhutang penjelasan pada Jinri.

Siwon menarik nafas panjang dan menaruh botol air mineral di atas meja counter dan duduk di stool. Ia juga memberi isyarat agar Jinri duduk untuk mendengarkan penjelasannya. Jinri mendengus dan menuruti keinginan Siwon.

"Sebenarnya aku ingin menunggu sampai situasi dengan Eomma sedikit mereda, tapi kurasa kau sudah cukup dewasa untuk memahami kondisiku saat ini," tutur Siwon.

"Apa ini akan sangat mengejutkan?"

Siwon mengangkat bahu. "Mungkin, jika kau menuruni sifat Eomma."

Jinri mendelik jengkel. "Aku pikir Oppa yang lebih banyak menuruni sifat Eomma. Baiklah, mulai jelaskan padaku."

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang