56

145 6 0
                                    

Siwon membaringkan tubuh Kyuhyun di atas tempat tidur dengan perlahan. Ia tersenyum dan kembali memberikan kecupan di bibir kekasihnya. Kyuhyun memandang Siwon yang berada di atasnya, berada diantara kedua kakinya dengan salah satu tangan menopang berat tubuhnya. Wajah mereka begitu dekat hingga Kyuhyun bisa merasakan deru nafas gugup milik Siwon.

Kyuhyun tidak tahu apakah dia harus merasa gugup juga atau sebaliknya. Tidak ada yang tahu pasti apa yang sedang dipikirkan Siwon saat ini.

Siwon menarik nafas perlahan. Lalu ia menenggelamkan wajahnya di leher Kyuhyun –ikut berbaring di sisi Kyuhyun tanpa harus memberikan beban pada tubuh kekasihnya. Tangannya memegangi protektif pada tubuh Kyuhyun –menjaganya agar tidak mudah pergi dari jangkauannya. Kemudian Siwon menghembuskan nafas.

Kyuhyun terdiam. Ia berpikir kalau Siwon mungkin berniat untuk melakukannya. Tapi ini luar prediksinya. Kyuhyun sedikit melirik wajah Siwon yang masih nyaman di lehernya. Perlahan kedua tangannya bergerak memeluk Siwon –mengusap punggung besar kekasihnya.

Siwon tersenyum. "Apa kau berpikir kita akan melakukannya malam ini?" bisiknya.

Kyuhyun menghela nafas. Pandangannya lurus menatap langit-langit kamar. "Entah. Kau ingin melakukannya?"

"Sangat. Entah sudah berapa lama aku menahan diri. Tapi mengingat kondisimu, aku hanya tidak ingin menyakitimu," ujar Siwon sembari mengangkat kepalanya dan sedikit menggeser tubuhnya agar dia bisa menatap Kyuhyun dengan jelas.

Kyuhyun menoleh. Tangannya terangkat dan menyentuh wajah Siwon. "Jangan perlakukan aku seperti itu."

"A-apa maksudmu?"

"Seolah tubuhku ini mudah terluka bahkan hanya dengan sentuhan kecil. Kau tahu persis apa saja yang pernah menimpaku, bukan? Tapi aku masih di sini dalam keadaan utuh –walaupun aku mempunyai bekas luka."

"Kau tahu, itu bukan maksudku Kyuhyun. Kita baru saja keluar dari rumah sakit dan..."

Kemudian Kyuhyun bergerak merangkak ke atas tubuh Siwon. Sontak mata Siwon membulat melihat tindakan Kyuhyun yang terkesan agresif. Ia hendak membalikkan posisi mereka, namun dengan kedua tangannya, Kyuhyun menjaga agar Siwon tetap pada posisinya.

"Tetap pada posisimu," ucapnya dengan nada tegas.

Siwon berkedip beberapa-kali. "Kyuhyun..."

Kyuhyun memandang Siwon dengan lekat. Ia menghembuskan nafas panjang. Kyuhyun memejamkan matanya sejenak. Siwon yang masih berada di bawah Kyuhyun memperhatikan setiap guratan ekspresi di wajah kekasihnya. Perlahan Kyuhyun menarik kedua tangannya dan menegakkan tubuhnya walaupun dia masih mempertahankan posisinya.

Hal ini dimanfaatkan Siwon untuk merubah posisinya. Dengan tangannya memegangi punggung Kyuhyun agar ia tidak jatuh, Siwon bangun agar mereka berada dalam posisi duduk saling berhadapan. Siwon masih menatap Kyuhyun dengan lekat.

"Ada apa?" bisiknya.

Kyuhyun membuka mata dan memandang pada Siwon. Ia menggeleng lalu mengusap wajahnya. "Aku hanya bersikap bodoh."

"Kyuhyun..." ucap Siwon. "Apa kau ingin kita melakukannya?"

Sunyi untuk beberapa lama. Kyuhyun menundukkan kepalanya dan menopang pada bahu Siwon. "Aku hanya seorang pria yang menyedihkan," gumamnya.

Siwon tidak mengatakan apapun. Kemudian Kyuhyun tertawa kecil, tapi terdengar begitu dipaksakan. Rasanya begitu menyakitkan. Siwon menarik nafas perlahan lalu mengusap lembut punggung kekasihnya.

"Jika tidak, aku bisa membantumu dengan hal lainnya."

"Hal lainnya seperti apa? Selama lebih dari tigapuluhtahun, ini adalah pertama-kalinya. Pria macam apa aku ini, eoh? Bahkan selama enam tahun, aku hanya terobsesi pada seorang wanita yang tidak melihatku. Aku ini benar-benar pecundang."

ScarfaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang