Kronologi

479 21 0
                                    

Zelira berjalan terburu-buru menuju pintu rumah yang sebelumnya dia sempat melewati ruang tamu,dimana disana ada elang yang sedang terduduk sembari menyaksikan acara televisi.

Kebetulan,elang memang masih ada sisa waktu cuti selama beberapa hari lagi jadi dia memiliki waktu luang di rumah.

"Zel, kenapa penampilanmu rapih seperti itu?"tanya elang melihat istrinya yang tiba tiba berpakaian rapih di waktu sore.

"Emm,,,,aku di minta untuk ke kantor sekarang."balas zelira yang terlihat sedikit menyayangkan.

"Tapi kan ini weekend."

"Ya biasalah,kan kau juga tahu aku memang sering di panggil ke kantor tiba tiba begini."ucap zel,seraya berjalan mendekati suaminya untuk mencium punggung tangannya sebelum pergi.

Lantas setelah itu elang berdiri,dan menghadap ke arah zel.
"Yasudah, pulang jam berapa?,biar nanti aku jemput."ucapnya.

"Emm,gak tahu si pastinya,tapi nanti aku kabarin."
Dan elang pun hanya mengangguk pelan.

"Oh ya,tapi, alamat kantorku sekarang ganti."sambung zel.
"Ganti?, maksudnya?"

"Iya sekarang alamat nya ada di Saturnus."jawab zel,seraya menahan tawa dengan cara melipat kedua bibir nya.

Sejenak elang terdiam bingung dan belum bisa mengerti maksud ucapan istrinya.

Namun tak berselang lama,tiba tiba keduanya tertawa karena elang mulai memahami bahwa zelira hanya bercanda.

"Kalau alamat nya di Jupiter juga bakal tetap aku jemput."timpal elang yang meladeni candaan istri nya.

Lagi lagi zelira kembali terkekeh,
"Yasudah aku berangkat ya."

Elang mengangguk dan membiarkan zelira pergi.
"Hati hati zel."teriak elang kepada zelira yang sudah berjalan pergi.
...








Zelira bersama dua rekan kantor nya sedang menunggu di dalam ruang meeting, karena ada satu orang lagi yang di tunggu kehadiran nya.

"Ini mba fema kemana ya,dia yang ngajak untuk rapat,malah dia sendiri yang datang terlambat."dumel yuriz salah satu rekan kantor zel sembari tangan kanannya bertumpu pada meja dengan wajah mengkerut.

"Mungkin terjebak macet,ini kan sudah sore."sahut ezma rekan zel yang lain.

"Ya tapi ini kan weekend."

"Tapi,kau sudah coba hubungi mba fema kan?"sahut zel pada ezma.

"Sudah,lagi di jalan katanya."

Tak berselang lama, orang yang di tunggu datang yaitu mba fema.

Dia datang tidak dengan tangan kosong,namun dengan menenteng dua paper bag yang berisi makanan yang dia beli di tengah perjalanan menuju kesini.

"Hai semuanya,maaf ya telat."ucap mba fema seraya meletakkan dua buah paper bag itu ke atas meja.

"Tapi tenang saja,aku telat karena beli makanan dulu,sore sore begini pasti pada laper kan."sambung mba fema dengan senyum sumringah.

Lantas yuriz langsung semangat 45 melihat makanan tersaji di hadapan nya, wajah lesunya tadi langsung tersihir seketika dengan sajian makanan fast food yang menggugah selera di depan matanya.

"Tuh kan langsung segar."cibir ezma pada yuriz yang kedua matanya langsung tergugah karena makanan.
Mba fema dan zel hanya tertawa geli melihat nya.

"Eits,apa yang ingin kau lakukan?"celetuk ezma pada yuriz yang terlihat mencomot sebuah donat seraya memukul tangan lelaki itu.
"Ya mau makan lah."

"Nanti dulu dong,kita rapat dulu baru makan."
"Lebih baik makan dulu baru rapat."
"Gak bisa!'

"Yasudah bagaimana kalau rapat sembari makan?"
"Mana ada seperti itu!,yang ada itu kerja dulu baru istirahat makan!"

"Siapa yang buat peraturan seperti itu sih."dumel yuriz merasa kalah berdebat seraya kembali mengembalikan donat itu ke wadah nya.

Mba fema kembali tertawa setelah dari tadi hanya menjadi penonton perdebatan konyol mereka.

"Sudah!,sudah!, karena kali ini kita rapat nya di weekend dan maaf banget sebelumnya sudah menggangu waktu libur kalian,jadi bebas mau makan sambil rapat juga gak apa apa,santai saja!"sahut mba fema.

Yang akhirnya langsung di setujui lahir batin oleh si yuriz, setelah nya lelaki itu kembali mengambil donat yang sama dan memakannya.

"Memangnya,ada apa mba mengajak kita rapat mendadak begini?"tanya zel kembali serius.

"Mmm,,, tunggu sebentar."jawab Mba fema yang langsung mengeluarkan sebuah laptop dari dalam tas kerjanya lalu membuka sesuatu di laptop itu.

"Coba kalian lihat ini deh!"pinta mba fema kepada tiga orang itu seraya memutar balik laptop nya agar lebih mudah di lihat oleh ketiganya.

Lantas Mba fema memutar sebuah Vidio dan di perlihatkan kepada tiga orang itu.

Vidio itu menggambarkan seorang vlogger yang sedang mewawancarai salah satu warga desa tentang sesuatu yang baru saja terjadi di desa itu.


"Ibu bisa ceritakan kronologi nya?"tanya si vlogger kepada seorang ibu yang wajahnya terlihat sedih.

"Jadi malam itu saya sedang tertidur, lalu saya mendengar ada nya teriakan dari rumah di samping saya,lantas saya terkejut dan berlari keluar rumah untuk memastikan,

Lalu setelah saya keluar, tiba-tiba saya melihat rumah tetangga saya kebakaran hebat dan api itu terlihat sangat besar,lalu para warga mulai berdatangan dan membantu pemadaman meskipun itu tidak begitu membuahkan hasil karena kondisi api yang sudah sangat besar dan menjalar ke seluruh rumah,

Kami sangat sulit untuk memanggil pemadam kebakaran karena letak desa kami yang terpencil jadi akses untuk ke desa kami tidak begitu mudah,

Hingga akhirnya setelah beberapa jam api itu membakar rumah tetangga saya itu, syukurlah api itu padam karena tiba-tiba hujan turun dengan deras."

"Lalu setelah padam, apakah ada korban jiwa?"

"Pemilik rumah itu seorang perempuan janda,dan dia meninggal karena kebakaran itu."

"Apa penyebab kebakaran itu Bu?"

"Sebenarnya kami para warga tidak tahu apa penyebabnya, karena setelah pemilik rumah itu meninggal tidak ada yang bisa kami tanyai kepada nya mengenai apa yang terjadi sebelum nya sehingga rumah itu terbakar,namun saat api sudah padam suami saya menemukan sebuah wadah dirigen yang berbau bensin yang letaknya gak jauh dari rumah yang terbakar itu dan itu yang masih kami pertanyakan sampai saat ini."

"Namun dari kejadian ini kami semua para warga mulai merasa takut dan khawatir karena kejadian kebakaran ini sudah terjadi berkali-kali di desa kami yang jumlah kepala keluarga nya tidak begitu banyak.

Dan yang saya ceritakan ini hanya satu dari beberapa rumah yang juga mengalami hal yang sama.

untuk rumah rumah yang terbakar sebelum nya, kami para warga mungkin masih bisa memadamkan dan juga kemarin yang tertolong karena turun hujan.

Tapi kalau ini terus terjadi,bisa bisa para warga di desa ini bisa mati satu persatu,

Kalau memang ada orang yang merencanakan ini,siapapun dia,saya mohon tolong jangan sakiti kami, jangan terus meneror kami,kami disini hanya ingin hidup tenang."cerita ibu itu dengan terisak tangis penuh derita.

"Para warga tidak ada yang tahu apa penyebabnya Bu?"

"Gak ada mba, semuanya terjadi secara tiba-tiba."jawab ibu itu seraya menghapus segala air mata di wajah nya.

Vidio yang hanya berdurasi pendek itu pun berakhir.

"Bagaimana pendapat kalian?"tanya Mba fema dengan nada bicaranya yang serius seraya menatap satu persatu mata rekan setimnya.


ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang