" Tunggu Aku Zel."

102 8 0
                                    

Arian menghisap sebuah putung rokok sehingga menerbangkan asap ke seisi mobil,zelira yang duduk di dekatnya hanya terdiam tidak peduli dengan tatapan yang terus tertuju ke depan.

Di kursi tengah hanya ada Arian dan zel,sedangkan semua anak buah Arian berada di mobil satunya.

Sebelumnya,zel yang meminta sendiri bahwa dia tidak ingin di jaga kanan kiri,dan Arian pun menyetujui,itu sebabnya zel menaiki mobil itu tanpa penjagaan anak buah di sekitarnya.

"Berani sekali kau bermain licik dengan saya!"ucap Arian dengan nada sinis seraya terus mengkonsumsi rokok itu.

"Para tentara tentara itu pasti rencanamu kan?"lanjutnya.

"Saya membawa mereka supaya tidak ada satu wargapun yang terluka."sahut cepat zel.

"Kalau saya ingin bermain licik,sudah saya minta para tentara itu untuk menembak kau dan anak buahmu saat kalian datang pertama kali."sambung nya.

Arian kembali meniupkan asap rokok dari rongga mulutnya lalu mematikan nyala api rokok itu dan membuangnya melalui jendela mobil yang di buka olehnya.

"Kau tahu kan,bahwa sekarang saya tidak akan melepaskanmu lagi,
Mungkin bisa saja kau saya lepaskan tapi harus ada penebusan nyawa,entah itu nyawamu atau nyawa orang orang yang kau sayang."ujarnya.

Zel yang mendengar itu merasa tertohok sekali,dan sangat meyakini bahwa ucapan lelaki paruh baya itu bukanlah ancaman main main,dia sadar dan tahu bahwa dia sedang berurusan bukan dengan orang biasa.

"Meskipun kejadian tadi begitu menegangkan,tapi dengan begitu aku bisa melihat wajahmu mas,kembali melihatmu memakai seragam militer itu,andai saja situasi berbeda,mungkin aku akan berlari ke pelukanmu mas,tapi setelah ini aku tidak tahu apakah aku masih bisa melihat wajahmu lagi atau tidak,aku harus selesaikan apa yang harus aku selesaikan,sebelum akhirnya aku akan kembali menemuimu dan menjelaskan semuanya."benak zel teriris hatinya

Setelahnya zel hanya diam,di dalam mobil yang terus berjalan itu.

Di sisi lain,

Elang menggenggam erat alat setir mobilnya,dengan raut wajah penuh amarah dan tegang.

"Aku tahu itu adalah kau zel,sekarang aku sudah menemukanmu,jadi aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi,
tunggu aku zel."benaknya seraya menambah laju kecepatan mobil yang di kendarai nya.

Yang ada di pikiran lelaki itu hanyalah satu,yaitu zelira dan zelira,sehingga dia sudah tidak peduli lagi dengan risiko yang akan dia terima dengan dirinya yang dengan nekat memutuskan untuk melakukan pengejaran sendiri.
...








Zian menggenggam segelas air yang baru saja dia ambil dari ruang makan untuk menghilangkan dahaganya.

Lalu sempat terpikir olehnya untuk mencoba kembali menghubungi kakaknya zel,yang belum dia ketahui kabarnya lagi setelah pertemuan terakhirnya di malam itu.

Dia berjalan menuju sofa ruang tamu dengan membawa gelas air itu seraya mencoba menelpon sang kakak.

Tak lama,panggilan terangkat dan Zian sempat merasa kaget karena ternyata panggilan itu di angkat oleh kakaknya.

"Halo kak."ucap nya.

"Kakak?"jawab seseorang di balik telpon itu yang merupakan suara lelaki.

Tarrr!!!

Gelas di genggamannya pun jatuh dan pecah berserakan di lantai.

Zian mendelik heran dengan suara yang baru saja dia dengar,sudah jelas itu bukan suara kakaknya,terlebih lagi sepertinya dia mengenali suara lelaki itu.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang