Perbukitan

57 4 0
                                    

Keesokan harinya......

9:40 pagi.

Hari ini adalah keberangkatan bunda menuju Jawa timur,virgin memilih untuk berangkat sendiri tanpa mengajak Zian maupun zel.

Sedangkan tim TNI akan berangkat menuju Jawa timur sekitar 15 belas menit lagi karena mereka harus menunggu datangnya helikopter yang akan mengantarkan mereka.

Sebelum pergi,virgin menyempatkan untuk berpamitan dulu dengan kedua anaknya dan beberapa warga desa yang sudah di beritahu dan juga para tentara yang berjaga di desa itu.

Virgin memeluk zel dan dan Zian secara bergantian sebagai bentuk perpisahan,mencium kening putra dan putrinya,meskipun zel sudah cukup dewasa tapi dia sangat dekat dengan sang bunda dan elang pun tahu itu.

Sehingga melihat kehangatan itu elang menjadi terharu dan tersenyum sendu.

"Kalian jaga diri baik baik ya."pesan bunda sebelum lekas pergi.

"Bunda juga jaga diri."balas zel dengan air mata menggenang di matanya.

Setelah itu bunda tersenyum pada warga dan tentara yang juga mengantarkannya pergi di depan jalan masuk desa Ramawanu,dengan sebuah mobil yang sudah siap mengantar bunda ke bandara.

Virgin melangkahkan kakinya memasuki mobil dan tersenyum hangat pada semuanya dari balik jendela mobil yang di buka.

Mobil itu pun pergi dan zel terus memandangi kepergian mobil itu hingga tak terlihat lagi.
...










Desa di kejutkan dengan kedatangan helikopter yang mendarat sedikit jauh dari desa ke tempat lapang untuk menjadi landasan mendarat helikopter itu.

Semua tim TNI sudah berkumpul dengan tas ransel besar di punggung dan baret terpakai rapih di kepala,sudah saat nya waktu keberangkatan mereka.

Dan pasukan militer pun di bagi menjadi dua tim yang satu akan berangkat ke Jawa timur dan satunya lagi akan tetap berjaga di desa Ramawanu yang di pimpin oleh sersan mayor adipta.

Sebelum memasuki helikopter,elang sempat menoleh di antara kerumunan warga yang berkumpul,dan disana dia melihat zelira.

Sejak tadi pagi dia tidak sempat untuk berpamitan dengan zelira karna dirinya terlalu sibuk mengurus perlengkapan dan segala yang di butuhkan dan sebelumnya pun ada beberapa rapat yang harus dia ikuti sehingga dia tidak ada waktu untuk menghampiri istrinya untuk berpamitan.

Dan situasi saat ini sudah sangat mepet karna helikopter akan segera berangkat,tidak mungkin dia mencuri waktu untuk menghampiri zelira meskipun itu hanya beberapa menit saja.

Brama yang menyadari kerisauan wajah elang pun paham.

Karna di saat semua prajuritnya berjalan cepat untuk menaiki helikopter,tapi elang justru terus saja melihat ke arah istrinya.

Brama berjalan mendekati elang dan menyentuh pundak kekarnya itu yang menggendong sebuah tas ransel besar.

"Temui saja dulu istrimu,
Saya memberimu waktu 3 menit."ucap Brama.

Elang terdiam bimbang.

Lalu Brama meyakinkannya lagi dengan menggerakkan alisnya.

"Baik capt."

Elang langsung berlari untuk mendekati zel yang masih terus memandanginya itu dari kejauhan.

Zel lega karna ternyata elang masih menghampirinya sebelum dia pergi.

Gadis itu ikut berlari menghampiri elang yang berlari ke arahnya dan mereka lantas berpelukan saat sudah bertemu.

"Jaga dirimu baik baik,aku akan kembali secepatnya."ucap elang yang melepas pelukan itu untuk menatap wajah istrinya.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang