Letnan Elang Riga

169 11 0
                                    

Hari ini tepat sekali menjadi berakhirnya masa cuti elang,

Di waktu pagi buta itu ketika elang baru saja selesai dari membersihkan diri dan kini dia tengah berkaos putih dengan celana jeans coklat selutut.

Dia sedang mengusap usap kepalanya yang basah sehabis keramas dengan sebuah handuk kecil,lalu tak lama ponselnya berdering yang tergeletak di atas kasur.

Kemudian elang mengangkat nya dengan sigap karena panggilan itu berasal dari kapten Brama, atasannya.

"Halo kapten."

"Persiapkan dirimu elang, karena kita akan di tugaskan ke suatu desa yang terletak di NTB."

"NTB?Memangnya apa yang terjadi kapten?"

"Desa itu di teror dengan penembakan misterius yang menelan korban jiwa."

Elang menelan ludah tegang sejenak.

"Apa nama desa itu?"

"Desa Ramawanu."

Seketika elang mendelik kaget mendengar nama desa itu disebut.

Dia terdiam sejenak terhanyut dalam keterkejutan nya.

"Elang?"

"Siap kapten,saya akan segera menuju titik kumpul."

Lalu panggilan berakhir.

Elang masih belum bisa menenangkan dirinya setelah dia tahu di desa apa dia akan di tugaskan,desa yang sama dengan desa yang di datangi oleh zel.

"Zelira?"gumamnya cemas.
...








Jenazah pak Salim pun di semayamkan hari ini,semua warga berduka dan semakin menambah kesedihan yang ada.

Saat proses pemakaman pun,zel dan juga rekannya ikut hadir sekedar berbela sungkawa, pakaian hitam menjadi pemandangan serempak di pagi yang berkabut itu.

Hingga beberapa jam setelah pemakaman tepatnya di waktu menjelang siang,di tengah tengah duka yang menyelimuti desa, tiba-tiba desa itu kedatangan pasukan TNI AD yang berseragam militer rapih dengan jumlah yang sekitar 10 orang atau lebih.

Pasukan itu langsung di sambut oleh pak kades dan juga beberapa warga lainnya, raut wajah sedih mereka berubah seketika ketika para perwira itu datang memberi secercah harapan.

Zel dan semua rekannya juga ikut bergabung bersama para warga yang tengah memperhatikan mereka semua yang sedang berbincang hangat meskipun tidak terdengar apa yang pak kades dan ketua pasukan TNI itu bicarakan namun raut wajah bahagia terpancar dari keduanya.

"Syukurlah ada mereka disini, pasti desa ini akan jadi lebih aman."ucap yuriz seraya terus memperhatikan.

"Seperti nya artikel pertama kita tentang desa Ramawanu,sudah membuahkan hasil."sahut fema dengan tersenyum senang.

"Mana itu tentara ganteng ganteng banget lagi."timpal ezma berbeda topik dengan senyum terkesima nya.

"Kita gak lagi membicarakan paras mereka ezma!"tegur yuriz seketika.

"Ya aku hanya memuji saja, memangnya salah?"dumel ezma tetap kekeuh.

Fema dan zel pun tersenyum geli mendengar nya.

"Oh ya zel, jangan jangan di antara perwira itu, ada elang lagi suamimu."
Sontak zel tertawa renyah.

"Itu sepertinya terlalu kebetulan ez,lebih baik yang pasti pasti saja."jawab zel tak begitu yakin.

"Iya juga sih terlalu kebetulan,tapi kan mungkin saja."

Lagi lagi zel hanya tersenyum menggeleng gelengkan kepala, karena zel masih menganggap itu sangat sangat terlalu kebetulan.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang