Cinta?

76 4 0
                                    

"Sekarang namamu adalah vander Mazofa."

Arian berdengus pelan dan memalingkan wajahnya dari sang anak.

"Kenapa om tidak menjawab pertanyaanku?"ujar vander lagi terus saja menekan dengan pertanyaan yang sama.

"Jawab om!"vander meninggikan suaranya.

"Tutup mulutmu!"telak Arian yang langsung melayangkan tamparan keras kepada vander.

"Setelah saya  rawat dirimu,saya penuhi semua kebutuhanmu,dan saya biayai pendidikanmu,beraninya kau berbicara seperti itu kepada saya??hah?

Apa kau lupa sedang berbicara kepada siapa?!"Arian membentak seraya mencengkram jaket yang di kenakan vander.

"Seharusnya kalau tidak ada yang salah dengan pertanyaanku,om tidak perlu semarah ini."

Lantas Arian melepas cengkraman itu dan nafasnya memburu,hampir saja dia kalap dengan emosinya.

"Sekarang saya tahu,kenapa reaksi om seperti ini,itu pasti karna om dari awal tidak pernah berniat untuk menepati janji om kan?

Selama ini saya sudah habiskan waktu saya untuk mengabdi pada ELMADAV dan menuruti semua perintah om,bahkan saya sudah rela membiarkan hidup saya penuh dengan ambisi jahat yang om tanamkan kepada saya,tapi apa?saya tidak mendapatkan apa yang saya mau,sampai detik ini saya juga belum mengetahui siapa pembunuh ayah saya yang sebenarnya,

Saya menyesal telah memercayai om!!,padahal tujuan awal saya datang ke Jakarta waktu itu adalah untuk mencari tahu pembunuh ayah saya,bukan untuk bergabung dengan ELMADAV!!"

Meskipun vander memang mencurigai keluarga elang adalah dalang dari kematian ayahnya,tapi di sisi lain hatinya dia juga sebenarnya merasa ragu,karna dia sangat tahu selama dia tinggal dalam keluarga itu dia selalu mendapatkan kasih sayang yang penuh dari keluarga pak Khoiri,itu sebabnya masih ada keinginan dalam hatinya untuk mencari tahu pembunuh ayahnya yang sebenarnya.

"Lagipula untuk apa lagi kau membahas hal ini,memangnya selama ini tidak cukup semuanya yang sudah saya berikan kepadamu?sekarang kau sudah hidup nyaman dan seharusnya dengan begitu kau bersyukur karena setidaknya masih ada saya yang mau mengurusmu bahkan mengangkatmu menjadi anak!!"gertak Arian.

"Saya tidak pernah meminta itu!
Kalau om gak bisa menepati janji om untuk mencari pembunuh ayah saya,saya bisa mencarinya sendiri!!"vander pun meluapkan emosi dalam perkataannya dan antara ayah dan anak angkat itu kini saling bersitegang.

Vander pun hendak pergi dari kamar hotel itu namun dia teringat sesuatu yang membuatnya berhenti melangkah sejenak.

"Dan untuk soal zelira,aku sudah melepaskannya."setelah menyampaikan itu,vander lantas pergi dengan membanting pintu.

Arian pun terlihat marah dan dia  menghempaskan cangkir kaca bekas minum nya hingga pecah di lantai.

Lalu pria itu berteriak gusar dan tangannya mengepal begitu kuat.

"Apa yang terjadi dengan anak itu?"gumamnya dengan nafas yang terengah-engah.

Di sisi lain,

Saat vander keluar dari kamar,bukan hanya dua penjaga yang dia temui,namun juga terdapat satu rekan perempuannya yang berdiri di balik pintu dan mendengar pembicaraan nya.

"Sabrina?"decak vander terkejut.

Sabrina juga anggota dari organisasi ELMADAV ,dia seorang perempuan yang cantik,namun seharusnya dia berada di markas ELMADAV di Jakarta bukan di sini itulah mengapa vander terkejut akan kemunculannya.

"Sedang apa kau disini?"tanya vander.

"Bos yang memintaku untuk datang kesini."

Lalu setelah mendengar jawaban Sabrina,seketika vander menjadi bergedik malas dan langsung memilih pergi.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang