Candu

99 6 0
                                    

Setelah dari makam,elang pergi ke atas bukit untuk kembali menyendiri karena dia masih ada waktu sebentar sebelum nantinya dia harus kembali ke kodim.

Karna tempat makam vander berada di kawasan pedesaan yang dekat dengan perbukitan tinggi nan sejuk.

Dan elang pun berpindah tempat hanya dengan berjalan kaki tanpa harus mengendarai mobil yang di bawanya yang di pinjamkan untuknya datang ke makam.

Elang berdiri memandangi keindahan alam yang terpampang di hadapannya,sekaligus berpamitan karna dia yang akan pergi meninggalkan Probolinggo sebentar lagi.

Elang memakai seragam kebanggan nya lagi,seragam militer yang selama ini menjadi identitas nya,baret di kepalanya dia lepas dan dia menggenggam nya dalam dekapan tangan.

Dia tengah menyaksikan keindahan alam milik negara tercinta nya itu.

Dan dari kejauhan,gadis itu kembali hadir dan kali ini berniat untuk menghampiri.

Zel melangkah pelan dengan hembusan angin masih terus menerbangkan kain hijab yang membalutnya.

Terasa begitu sejuk dan damai.

Gadis itu memakai abaya hitam di balut jaket Hoodie berwarna senada untuk melindungi nya dari hembusan angin yang kencang.


"Kau datangi elang untuk memperjelas semuanya,bukan untuk memaksa atau memintanya dalam hal apapun,dengarkan dia dan turuti apa keinginannya ya sayang,insya Allah itu yang terbaik."

Sejenak zel teringat dengan perkataan bunda kepadanya sebelum dia memutuskan untuk pergi menemui elang.


Elang reflek menoleh karna melihat dari ekor matanya ada seseorang yang berjalan mendekatinya.

Saat elang menoleh,gadis itu semakin mendekat.

Saat jarak di antara keduanya sudah begitu dekat,keduanya kini saling bertatap mata.

Bagi zel ini seperti mimpi,namun bagi elang ini seperti ilusi.

"Bagaimana kau bisa ada disini?"tanya elang dengan sedikit canggung,dia tak lagi terdengar marah seperti pertemuan terakhirnya dengan zel di rumah sakit waktu itu.

"Sebenarnya tadi,aku melihatmu di makam,namun aku rasa akan lebih baik kalau aku biarkan dulu kau berziarah dan aku akan menunggumu di tempat lain,itu sebabnya aku menyusulmu kesini."jelas zel.

"Bagaimana kau bisa tahu bahwa aku ada di makam,aku hanya memberitahu kedatanganku ke makam hanya kepada yardhan,kau tahu dari dia?"

"Aku tahu dari Zian yang bertanya kepada letnan yardhan."

Elang mengangguk pelan dan kembali melihat ke depan sedangkan zel berdiri di samping nya menghadapnya penuh.

"Bagaimana kabarmu?"zel bertanya dengan nada yang juga terkesan canggung.

Sejenak tak ada jawaban,

"Aku baik."elang menjawab dengan tubuhnya yang masih memandang ke depan.

"Bagaimana kabarmu?"tanya elang kini,seraya menoleh pada zel.

Zel awalnya terkejut bahwa elang akan bertanya hal sehangat itu kepadanya.

"Aku baik,dan merasa lebih baik karena melihatmu sudah baik baik saja sekarang."

Elang hanya tersenyum singkat dan dia kembali melihat ke depan.

Sejenak keduanya terdiam,namun elang menyadari bahwa zel seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Katakan saja kalau kau ingin mengatakan sesuatu,aku akan mendengarkannya."sahut elang inisiatif.

Zel pun menyiapkan diri untuk berbicara.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang