"gak lucu!"
Zian pun menyengir jahil.
"Kak!,setiap hari kakak melamun dan setiap hari juga kakak melamunkan hal yang sama,mau sampai kapan?memangnya gak capek,lari terus dari masalah?
Aku tahu permasalahan kau dan bang elang itu rumit,dan sebagai orang yang memihak kakak aku juga merasa bersalah tapi dengan kalian seperti ini,ini gak kasih kalian solusi dan ini juga gak membuat kalian bahagia.
Kalian harus bertemu dan putuskan semuanya!"Zel hanya diam dan tidak merepon apapun seperti masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
"Berasa bicara dengan tembok."gumam Zian menahan kejengkelan.
Tak lama bunda masuk dan duduk di kursi belakang.
Lantas zel pun mendongakkan spion tengah untuk melihat bundanya dari kaca itu.
"Bagaimana Bun?"tanya nya.
"Urusan kita dengan kantor kepolisian disini sudah selesai,bunda tadi di wawancara banyak dan besok pak Bahri akan kembali ke Jakarta dan itu membuat kita juga harus segera pulang ke Jakarta karena pak Bahri kembali memanggil bunda untuk membicarakan permasalahan ini di kantor pak Bahri karna kasus ini kan awalnya dilaporkan disana, juga di tambah Zian yang harus segera kembali bersekolah,dia sudah terlalu banyak libur."jelas bunda.
Zel pun mendengarkan penuturan bundanya.
"Kita bertiga pulang?"tanya zian.
"Mm,,,zel kau tetap disini atau,,,"terka bunda.
Sejenak tak ada suara.
"Aku akan ikut pulang,
Setelah aku menyelesaikan semuanya,insya Allah besok aku akan temui mas elang."
Sontak Zian menoleh kepada zel dengan cepat.
Dan zel pun menyadari itu.
Zian cukup terkejut karena dia pikir kakaknya tidak akan mendengarkan sarannya.
Lalu Zian dan zel saling melirik satu sama lain.
"Kenapa kalian saling melirik begitu?"cetus bunda.
"Enggak!"sahut Zian cepat yang mengagetkan kakaknya.
...Malam hari di Komando Distrik Militer( KODIM) di Probolinggo.
Setelah elang menyelesaikan perawatannya di rumah sakit akhirnya dia sudah di perbolehkan pulang dan dia beserta timnya akan menetap sejenak di kodim setempat Probolinggo selama satu hari dan baru besoknya mereka akan bertolak kembali ke NTB tepatnya ke desa Ramawanu.
Elang sekamar dengan seorang prajurit kodim yang bernama Taufan,dia seorang sersan dua.
Malam itu,ketika semua prajurit makan malam,elang memilih menyendiri di kamar seraya memainkan sebuah gitar milik teman sekamarnya,Taufan.
Dia memetik gitar dengan jari jemarinya yang lihai melantunkan sebuah nada yang begitu indah.
Malam itu dia hanya memakai kaos hijau army yang merupakan daleman kaos seragam militernya sebagai atasan sedangkan celana yang dia pakai masih celana seragam loreng nya,dan untuk seragam loreng atasan dia gantungkan dengan hanger di dinding.
Tak lama Taufan memasuki kamar secara tiba tiba yang membuat elang dengan cepat menoleh padanya.
Dan seketika dia berhenti memainkan gitar itu.
"Eh fan,sorry ya barusan pinjem gitar bentar."ucap elang yang meletakkan gitar itu ke atas ranjang tempat tidurnya.
"Santai aja let,gitar itu juga jarang saya mainkan,saya belum terlalu ahli dalam memainkan nya."balas Taufan yang ikut duduk di atas ranjang nya yang bersebelahan dengan ranjang elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]
Action"Ketika tangan lembutnya harus kembali menekan pelatuk" Bercerita tentang seorang perempuan muslimah yang baik namun memiliki masa lalu yang sangat buruk dan di rahasiakan nya dari semua orang. Zelira El Zakhrasy, perempuan muda yang berprofesi seba...