E.L.M.D.V

270 15 0
                                    

[Segala alamat yang tercantum di cerita ini, murni hanya karangan!!]








Zelira dan elang sedang berada di dalam mobil,mereka sudah dalam perjalanan menuju pulang.

Namun semenjak dari rumah bunda,wajah zel terus murung memikirkan adik nya dan juga ucapannya kepada zel.

Tak bisa dia elak,bahwa perkataan adiknya begitu membekas di benaknya.

Lantas elang pun menyadari itu, karena dia memang sering memperhatikan wajah istrinya sembari menyetir.

"Zel,kau masih memikirkan Zian ya?"tanya elang.
"Iya."jawab zel lemah.

"Yasudah,gak usah di pikirkan terus,maklumi saja,Zian kan masih anak muda jadi emosi dia belum stabil, lagipula Zian yang aku kenal dia itu anak yang baik,dan dia berkelahi pun karena dia di ganggu kan."

Zel mengangguk mengerti,seraya tangan elang mengusap lembut kepala istrinya itu.
Zelira pun menanggapi perlakuan suaminya itu dengan tersenyum.

Lalu tak lama mereka berhenti di lampu merah, begitu pun dengan mobil yang lain.

Setelah itu, sembari menunggu lampu merah berganti hijau,zelira memilih untuk membuka kaca jendela mobil untuk melihat suasana sekitar secara langsung dan elang pun menyadari hal itu.

Namun, saat elang menoleh ke arah zel yang sedang melihat keluar,dia tak sengaja menyadari seorang lelaki yang duduk di kursi kemudi mobil di samping nya itu yang tengah berhenti sama seperti nya, lelaki itu terlihat seperti sedang memperhatikan wajah zelira,dan elang bisa mengetahui itu karena kaca jendela mobil milik lelaki itu juga sedang dalam keadaan terbuka, jadi wajah lelaki itu terlihat jelas begitu pun dengan apa yang sedang dia lakukan.

Seketika elang merasa tak nyaman melihat lelaki itu menatap zelira seperti itu, karena tatapan nya begitu dingin dan terlihat mencurigakan.

Lantas elang langsung memutuskan untuk menutup kaca jendela mobil yang tadi di buka oleh zelira dengan segera.

"Kenapa di tutup?"decak zel bingung.

"Di tutup saja ya, angin di luar dingin kan sudah malam."jawab elang yang tidak sesuai kebenaran nya, karena dia tidak ingin membuat zelira khawatir.

Tanpa membantah, zelira pun menyetujui dengan mengangguk pelan.

Lalu zelira hendak menoleh ke samping nya namun dengan cepat elang menahan gadis itu dengan langsung memanggil nya,

"Zel!"

Sontak zel tak jadi menoleh ke samping dan langsung menoleh ke arah suaminya.
"Kenapa?"

"Kau membawa air minum gak,aku haus."
"Aku gak bawa,atau mau ke minimarket dulu untuk membeli air mineral?"

Lalu lampu merah telah berganti menjadi hijau.

"Gak usah,aku minum di rumah saja, lagipula ini sudah lampu hijau."jawab elang sedikit kikuk.
"Yasudah."jawab zel seraya memaklumi sikap elang yang tiba-tiba menjadi sedikit aneh.

Lalu mobil di jalankan.

"Aku tidak suka cara lelaki itu menatap zel." benak elang setelah nya.
...








Waktu pagi di Amerika,seorang lelaki berdiri menghadap kaca jendela besar di kamar hotelnya.

Dia memakai kaos putih beserta Hoodie berwarna hitam, tudung dari Hoodie itu dia kenakan di atas kepalanya sehingga wajahnya sedikit tertutup.

Dia berdiri dengan tenang, seraya mendengarkan detak jarum jam berpacu di kamar hotel itu.

Lantas tak lama seorang pria berpakaian jas rapih masuk ke dalam kamarnya untuk menemuinya.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang