Kamuflase

94 8 0
                                    

Di tengah hari yang berangin itu,elang berdiri di atas bukit memandang ke depan,dengan sebuah foto sang istri dia genggam.

Kini kedua mata itu beralih, menatap wajah zelira dari secarik foto yang hampir lusuh itu.

Dia begitu merindukan sosoknya.

"Kau dimana zel??"ucap lelaki itu lirih seraya menggenggam erat foto itu dan terus memandangi nya.

Lantas elang menghela nafas berat, kembali beralih menatap langit biru dengan sorot mata sayu penuh pengharapan.

_

Di lain tempat, langkah kaki zel terus terpacu berlari menyelamatkan diri, menelusuri tapak jalan yang kasar dan panas di terik siang itu,dia hanya beralaskan kaos kaki yang masih terpakai di kakinya sejak awal dia di culik dan di bawa pergi.

Wajah pucat nya semakin membuat kulit putih gadis itu semakin terlihat,beserta pakaian gamis hitam yang melekat di tubuhnya pun sudah kotor dan lusuh,dia seperti gembel di jalanan.
...








Para pasukan TNI mulai bersiap di posisi mereka masing masing,karna sebentar lagi Rey dan kelompoknya itu akan segera tiba di desa Ramawanu untuk melakukan penjemputan,jadi para TNI itu mulai bersembunyi di semak semak, berseragam lengkap,wajah di beri polesan hijau dan hitam, beberapa pasukan pun juga memakai jaring jaring kamuflase untuk membuat mereka semakin tersamarkan di dalam semak semak.

Dan semua dari mereka menggunakan millitary headsetnya masing masing untuk berkomunikasi jarak jauh.

Sebuah mobil pun datang ke area desa yang di duga adalah mobil Rey dan kelompoknya, setelah itu pak saifu terlihat mendekati mereka seraya menyambut dengan senyum hangat.

Dari sisi semak semak belukar,para TNI itu melihat pak saifu dan perwakilan satu dari rombongan itu yaitu Rey mereka tengah berbincang bincang sejenak dengan sebelum nya saling berjabat tangan.

Hingga setelahnya, obrolan pun berakhir dan mereka mulai memasukkan para pemuda lelaki dan juga para bapak bapak untuk naik ke atas mobil pick up yang mereka bawa untuk pergi bersama mereka.

Tidak semua lelaki di desa itu ikut,hanya yang masih berusia muda dan untuk para bapak bapak yang mungkin sekiranya masih mampu.

Setelah itu mereka pergi dengan membawa sebagian warga desa itu dengan mengendarai dua mobil,yang pertama mobil pribadi dan yang kedua adalah mobil pick up itu sendiri.

Lalu dengan selang waktu beberapa menit,barulah para tentara itu keluar dari persembunyiannya,dan berjalan bergerombol mendekati pak saifu yang masih berdiri di posisi yang sama.

"Bagaimana pak?,bapak sudah pastikan salah satu pemuda desa ini yang ikut mereka tadi,sudah mengaktifkan GPS di ponsel yang kami pinjamkan?"cetus kapten Brama dengan menenteng helm militer di bagian samping perutnya.

"Iya kapten sudah,dia meletakkan ponsel itu di dalam saku celananya,dan kelompok itu tidak ada yang tahu."

"Baik,lalu tadi kalian bicara apa saja?"

"Mereka akan membawa para warga itu ke markas mereka yang berada di ibu kota NTB,dan mereka semua akan di latih selama 6 bulan dan mereka akan di izinkan pulang seminggu sekali."

"Mereka memiliki markas disini?"

Pak saifu mengangguk cepat.

"Di lihat dari nomor plat mobil mereka,mereka berasal dari Jakarta seharusnya mereka pasti punya markas di Jakarta,dan kalau mereka juga punya markas disini, berarti mereka adalah organisasi yang besar,yang tersebar di mana mana."jelas kapten brama.

Pak saifu mendengarkan dengan seksama tuturan kapten Brama barusan.

"Baik,saya dan tim saya akan segera menyusul mereka dengan bantuan GPS yang kita selundupkan di dalam mobil itu,lalu sebagian pasukan kami lainnya akan tetap berjaga di desa ini, sementara itu,bapak tolong koordinasi para warga supaya tetap berada di desa dan jangan ada yang keluar dari desa tanpa pengawalan, mengerti?"

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang