Menepi Sejenak

76 4 0
                                    

"Untuk saat ini dan sampai beberapa hari ke depan,aku mohon kau jangan temui aku dulu,tolong menjauhlah dulu dariku."ucap elang.

Seketika meneteslah air mata yang sudah tak bisa lagi di bendung dari sepasang mata gadis itu.

Dia berusaha diam mendengarkan dan tak mau memotong ucapan elang padanya,begitulah caranya menghormati elang yang merupakan suaminya.

"Kau bisa lakukan itu kan?"tekan elang lagi.

"Kenapa kau justru malah memintaku untuk menjauh?,kalau kau memang marah dan membenciku,lampiaskan saja semuanya padaku sekarang!,kau berhak melakukan itu."bantah zel kembali menangis.

"Aku tidak bisa." elang juga membantah dengan cepat.

"Kenapa tidak bisa?, kalau kau memintaku untuk menjauh darimu,lalu bagaimana kau melampiaskan semua amarahmu?,kepada siapa kau akan melakukan itu?,seperti yang kau bilang kemarin,aku!,aku adalah orang nya!,orang yang selama ini kau cari dan sangat ingin sekali kau mintai pertanggung jawaban atas kematian Ghifar!"

"Karna aku tidak bisa menyakitimu!!, (Elang terisak dengan tangisnya)

Aku hanyalah seorang pengecut zel!,selama ini aku sangat ingin sekali bisa memukul wajah orang yang sudah merenggut nyawa adikku,orang yang menjadi bagian dari komplotan perampok itu,

Tapi ketika sekarang aku sudah bertemu dengan orang nya,justru aku malah tidak bisa melakukannya,aku sangat pengecut zel!!"desah elang begitu hancur.

Belum pernah zel melihat elang menangis sedalam ini,dia begitu rapuh lebih rapuh dari yang dia bayangkan.

Elang juga terus saja memukul wajah nya berkali kali dan menjambak rambut rambut pendek di kepalanya.

"Tolong jangan sakiti dirimu."cegah zel berusaha menghentikan tangan lelaki itu yang menyakiti tubuhnya sendiri.

Elang pun kembali menepis pegangan tangan itu,dan memilih untuk memalingkan wajahnya yang tengah menangis.

"Sebaiknya kau pergi!,biar aku melampiaskan semuanya kepada diriku sendiri,pergi zel!,aku mohon!"pinta elang lagi masih dengan permintaan yang sama.







Zel hanya bisa mendengus nafas kalah,mungkin ini waktunya untuk dia dan elang saling introspeksi diri,saling menyembuhkan luka,dan menghentikan dulu pertemuan yang hanya menimbulkan pertikaian tak bertepi.

"Maafkan aku,tolong maafkan aku."titah zel dengan nada getir.
Perlahan tubuhnya mulai menjauh dari lelaki itu,dan menuruti keinginannya untuk sementara menghilang.






Dan lagi,untuk kedua kalinya Bu Puspa kembali mendengar pertengkaran kedua anaknya karna masalah yang sama.

Dia sudah tahu sejak kemarin,namun dia memilih diam dulu karna dia yakin elang dan zelira sudah cukup dewasa untuk memutuskan.

Namun pagi ini,dia rasa semuanya tak kunjung membaik,lantas bu puspa berjalan cepat untuk mengikuti kemana arah gadis menantunya itu pergi.

Dia harap tak ada kata kata kasar yang terlontar dari mulut putranya kepada gadis itu.
...











Elang dan zelira tengah berdiri memandangi sebuah laci ruang tamu yang di atasnya di letakkan beberapa foto anggota keluarga calon suaminya,elang.

Dan satu foto keluarga yang ukurannya lebih besar tergantung di dinding di atas laci berwarna coklat khas kayu jati itu.

Elang terfokus pada satu bingkai foto yang merupakan foto adiknya,rajawali Al Ghifari.

"Zel ,itu adik kandungku satu satunya,namanya Rajawali Al Ghifari,dia biasa di panggil dengan nama ghifar,dan kalau dia masih ada,dia pasti seumuran dengan zian." elang memperkenalkan adiknya kepada zelira yang tak lama lagi akan dia nikahi.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang