Watermark

129 10 0
                                    

Nomor telepon yang tercantum dalam cerita ini murni hanya karangan!!








"Apa apaan ini?!!"geram Brama seraya memukul meja di hadapannya di dalam posko."Dia seperti sengaja sekali ingin mempermalukan kita."

Dalam posko terdapat kapten Brama,lettu (letnan satu) elang,dan juga letda (letnan dua) yardhan.

"Kalau memang itu benar pelaku nya,saya bersyukur jika dia sudah di tangkap,tapi saya tidak suka dengan cara si Rey itu!!"lanjut Brama belum selesai dengan kekesalan nya.

"Izin bicara kapten, sebenarnya saya juga tidak percaya jika lelaki itu hanya melakukan ini semua sendiri,saya yakin sekali pasti ini masih ada yang di tutup tutupi "sahut elang.

"Saya pun juga merasa begitu,tapi saya tidak hanya mencurigai si Rey itu,tapi juga dengan kelompok yang dia maksud."balas Brama.

Sejenak tak ada yang bersuara,lalu tiba-tiba yardhan merogoh saku bajunya dan mengeluarkan sebuah kartu nama.

"Izin kapten, saat tadi memeriksa tubuh Rey di tugu masuk,saya diam diam menemukan ini di saku celananya."ucap yardhan seraya memberikan kartu nama itu kepada kapten Brama.

Lantas kartu nama itu di terima oleh sang kapten dan dia langsung membaca identitas lelaki itu yang tercantum di kartu nama.

Nama: Andrey Dinarga
No.Telp: 082379917539

setelah membaca itu,lantas sang kapten memperhatikan kartu nama itu dengan seksama.

Lantas beberapa detik kemudian,sang kapten menyadari sebuah watermark yang berbayang di kartu nama itu yang bertuliskan huruf.

Namun karena watermark itu tidak begitu terlihat di sebabkan, kartu nama itu yang terlihat sudah hampir pudar jadi kapten Brama memutuskan untuk mengambil gambar kartu nama itu dengan kamera ponsel nya.

"Kenapa di foto, kapten?"tanya elang.
"Supaya kita tahu kelompok apa yang dia maksud."
...








Pak kades keluar lebih dulu dari kantor polisi,dan menunggu Rey dan rekannya keluar menyusul.

Tak berselang lama,Rey berserta rekannya keluar lalu menghampiri pak kades yang sedang berdiri tak jauh dari mobil.

"Terimakasih nak Rey,sudah mau membantu desa  kami,saya bingung harus membalas budi bagaimana."ucap pak kades.

"Balas Budi?"decak Rey.
"Memangnya nak Rey mau kami balas budi dengan apa?"

"Hmm,,,,ini pembahasan yang menarik,kita cari tempat lain saja untuk membahas ini."pungkas rey dengan tersenyum miring.
...








Mereka lalu memilih tempat di atas bukit yang letaknya sebenarnya sudah tak jauh dari desa Ramawanu.

Desiran angin menerpa begitu juga dengan suasana yang memerah jingga, pertanda hari sudah hampir malam.

Rey membuka obrolan

"Pelaku itu namanya kardiga,

Dia hanya seorang mantan narapidana dan dia juga tidak punya apa apa,tapi dia bisa dengan mudah meneror warga desa selama beberapa hari.

Bapak tahu kenapa bisa seperti itu?"tanya Rey.

"Kenapa?"jawab pak Saifudin bingung.

"Karena dia pasti mengira bahwa warga desa yang ada di pelosok itu pasti hanya orang biasa yang lemah dan bodoh,jadi sangat mudah untuk di tindas."

Pak saifu berdecak miris.

"Ini bukan soal kardiga yang hebat,tapi karena warga desa yang lemah,maaf bukannya saya menghina ataupun menyinggung,saya hanya ingin membahas logika pada bapak."lanjut Rey.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang