Pejamkan Matamu

81 5 0
                                    

Sejenak elang terdiam dengan mendelikkan kedua matanya yang langsung berkaca kaca.

Elang terdiam mematung dan nafasnya tercekat sejenak.

"Zel."gumamnya.

Seketika senjata laras panjang yang di pegang lelaki itu langsung jatuh ke tanah dan seketika dia langsung melepas helm militer yang dia gunakan baru setelah itu dia lantas berlari dengan cepat untuk menghampiri sosok gadis yang sangat dia rindukan itu.

Elang langsung memeluk tubuh gadis itu dengan sangat erat dan membenamkan wajahnya di pundak istrinya yang kehadirannya begitu membuatnya bersyukur bahagia.

Air mata nya menetes tatkala wajahnya bersentuhan dengan tubuh zel dan dia mengecup kepala zel berkali kali dan membelainya dengan lembut seperti tak ingin lagi melepaskan.

Tubuh zel masih begitu takjub dengan sikap elang yang langsung memeluknya sehingga sejenak membuatnya terdiam dan perlahan mulai membalas pelukan itu setelah dia menjatuhkan senjata di tangannya ke tanah.

Zel menangis haru dalam pelukan itu,karna dapat kembali sedekat ini dengan lelaki yang sangat di cintai nya,setelah apa yang sudah terjadi sebelumnya zel sangat bersyukur dapat melihat kondisi elang yang masih baik baik saja.

Keduanya berpelukan sangat erat di tengah luasnya Padang yang terhampar beserta deburan angin yang menerbangkan daun kering dari pepohonan,menjadi saksi bisu pertemuan kembali dua insan itu.

Waktu seakan berhenti dan hanya di isi dengan kehangatan pelukan dari keduanya yang saling merindukan.

"Aku baik baik saja."ucap zel dalam pelukan itu karna elang terlihat sangat mengkhawatirkannya.

Elang tak menjawab dan dia hanya terdiam menikmati dekapan hangat terhadap tubuh istrinya dan dia terus seperti itu dalam waktu yang lumayan lama.

Lalu akhirnya pelukan itu di akhiri dan kini keduanya saling memandang satu sama lain.

Elang memandangi wajah istrinya yang penuh dengan luka lebam maupun luka berdarah yang begitu membuatnya merasa bersalah.

Rasanya dia ingin sekali menggantikan semua luka menyakitkan dari wajah istrinya itu supaya dia saja yang merasakan dan wajah istrinya kembali bersih.

Namun apalah daya,nasi sudah menjadi bubur dan dia hanya bisa berkerut sesal terhadap apa yang terjadi kepada zel.

Lalu elang melihat ke bawah di mana terletak senjata yang bertuliskan sebuah nama "zagaz arziel"yang setelahnya lantas membuat elang menoleh ke wajah istrinya kembali.

"Ini milik ayahmu?"tanya dia.

Zel mengangguk pelan.

"Dan kau yang membantuku dan kapten Brama?"

Zel kembali mengangguk.

Elang bereaksi sedih dan terharu,pertemuannya kembali dengan zelira benar benar membuatnya tak bisa berkata banyak hanya rasa syukur dan bahagia yang bisa dia tampakkan.




"Elang,beberapa meter di belakang zelira ada seseorang yang mencurigakan!"beritahu Brama yang posisi nya jauh dari elang melalui ear monitor.

Elang mendengarnya dan lantas dia langsung bergedik was was dan mulai melihat ke arah belakang zelira yang sebelumnya terhalang oleh tubuh gadis itu.

Elang melihat sesosok pria yang tidak dia kenali siapa,namun lelaki itu terlihat memandang ke arah dia dan zel dengan sinis dan penampilan nya yang lusuh juga bernoda merah darah membuat elang berpikir bahwa bisa saja lelaki itu adalah bagian dari ELMADAV yang masih tersisa.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang