Organisasi Bejat

105 10 0
                                    

Elang dan Zian berjalan ke lantai dua rumah itu,dengan Zian yang berjalan di depan.

Zian berniat ingin mengantarkan kakak iparnya elang yang ingin pamit pulang ke kamar bundanya karena malam sudah menunjukkan pukul 9.

Lalu Zian membuka sedikit pintu kamar bunda untuk memeriksa apakah bunda ada di dalam atau tidak.

Bunda tengah tertidur pulas.
Lalu Zian berbalik badan menghadap elang di belakangnya.

"Bunda sudah tidur."ucap Zian pelan dengan menangkupkan kedua tangan mendekat ke telinga, sebagai isyarat kata "tidur".

Elang pun mengiyakan.

"Yasudah, gak usah di bangunkan,kita turun lagi saja."pinta elang.

Lalu keduanya kembali turun ke lantai satu.

"Berarti Abang pamit denganmu saja ya?, titip salam saja ke bunda."ucap elang sehabis mereka menuruni anak tangga.

Zian mengangguk.

"Abang yakin mau pulang,gak mau menginap saja?"timpalnya.

Lalu elang duduk di sofa untuk memakai sepatu pantofel pria berwarna hitam miliknya yang di padukan dengan dirinya yang memakai kemeja berwarna biru dongker dan celana bahan berwarna hitam.

"Saya juga ingin begitu,tapi masalah nya rumah saya dalam keadaan berantakan, apalagi semenjak kakakmu kerja ke luar kota, jadi gak ada yang membereskan rumah, karena tadi setelah saya tiba di Jakarta saya langsung mampir kesini, jadi belum sempat beres beres."jelasnya sembari membagi fokusnya untuk memakaikan sepatu ke kakinya.

Zian tak menyela dan hanya mendengarkan dengan seksama.

Selesai memakai sepatu,lantas elang beranjak dan mendekati Zian yang sedari tadi sudah berdiri di dekat pintu,dan siap membukakan pintu untuk mengantarkan kakak iparnya keluar rumah.

"Abang pamit ya, jangan tidur terlalu malam!"peringat nya pada Zian.

"Hmm,ntar deh,satu jam lagi baru tidur."kilah Zian sembari melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 21:15.

Zian terkekeh geli yang di tunjukkan untuk Abang nya yang berkerut heran.

Lalu elang berjalan keluar rumah menuju mobilnya yang terparkir di halaman.

"Hati hati bang!"seru Zian.

Elang hanya mengacungkan jempol dengan posisi tubuhnya yang membelakangi Zian.

Tak lama mesin mobil hidup dan mobil itu mulai melaju pergi.

Setelah itu Zian kembali menutup pintu.
...








Zelira terduduk lemah di sebuah kursi kayu,dengan keadaan tubuhnya yang terikat dengan kuat.

Dua orang lelaki berdiri memandangi nya,seraya menunggu kesadaran nya dari efek obat bius yang dia terima.

Perlahan kedua mata gadis itu mulai terbuka, menangkap cahaya masuk ke dalam netra matanya dan semakin lama semakin memperjelas penglihatan nya.

Dua orang lelaki bertubuh kekar dan jangkung berdiri tegap memandangi nya dengan wajah datar.

Lantas zelira mengedikkan dagunya untuk mengambil nafas sebanyak banyaknya, seraya sorot mata tajam terus dia pantulkan kepada dua orang lelaki di hadapannya.

Dia sangat mengenal dua lelaki itu dan dia juga tidak perlu bertanya tentang sebab apa mereka menyekapnya.

"Akhirnya kita bertemu kembali,zelira." Ucap lelaki paruh baya itu yang tak lain adalah Arian Kasvalu dan lelaki di samping nya adalah vander.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang