Pemberontakan

92 6 0
                                    

Beberapa jam setelah kejadian kebakaran hebat itu,kini gelap mulai menghiasi desa itu,yang di lengkapi dengan suara rintihan sedih dan tangis dari para warga yang merasa putus asa karena persediaan pangan dan hasil tani mereka yang bisa mereka jual ataupun mereka makan kini ludes terbakar.

Apalagi musim panen berikutnya masih begitu lama,mereka bingung bagaimana cara mereka mengisi perut hingga beberapa bulan ke depan.

Fema dan juga rekannya terduduk lesu di sandaran pagar batu batu yang tersusun yang letaknya tak jauh dari gubuk terbakar itu.

Mereka juga mengalami kesedihan yang sama, apalagi mereka harus mendengar dan menyaksikan secara langsung kesedihan dan penderitaan para warga yang tidak tahu harus makan apa esok hari.

"Kemarin zelira menghilang gak ada kabar, sekarang desa ini kembali di teror kebakaran,lalu nanti apa lagi."keluh kesah yuriz dengan raut wajah lusuh penuh kesedihan.

"Terus kita harus bagaimana?"cetus ezma menimpali dengan raut wajah yang sama sedih nya.

"Sepertinya kita harus lebih lama di desa ini."sahut fema.

Dan tiba tiba yuriz tersentak seperti baru teringat akan sesuatu.

Lalu lelaki itu beranjak dengan cepat.

"Kau mau kemana?"tanya fema menahan.
"Orang orang
harus tahu soal yang terjadi di desa ini."jawabnya datar lalu pergi begitu saja.

"Apa maksud yuriz?"tanya ezma kebingungan dengan dia dan fema yang masih terduduk.

"Kita susul dia saja."ajak fema.
...








Fema dan ezma menyusuli yuriz yang berjalan memasuki kamar dengan sikap yang tergesa gesa,lalu lelaki itu meraih laptop dan hendak mengetik sesuatu.

"Riz,apa yang akan kau lakukan?"celetuk fema.

Lelaki itu terduduk di atas kasur dengan kedua matanya berkutat pada layar laptop di hadapan nya itu.

"Aku ingin semua kasus di desa Ramawanu beberapa hari terakhir ini naik ke berita."jawab yuriz mantap.

"Apa?,tapi aku rasa ini bukan waktunya Riz,kurang etis saja kalau kita memasukkan peristiwa ini menjadi berita untuk perusahaan kita sedangkan para warga disini mereka sedang sedih,nanti yang ada mereka akan mengira kita memanfaatkan kejadian kebakaran ini untuk kepentingan kita sendiri."

"Mba tenang saja,saya akan menerbitkan berita ini di blog pribadi saya secara anonim."

"Kau yakin?"

"Iya saya yakin."lanjut yuriz yang kembali fokus dengan ketikannya,dia merangkai kalimat dengan cepat seperti semua nya seolah olah telah bersarang lama dalam pikirannya.

"Apa yang kau harapkan dengan kau melakukan ini?"cetus ezma setelah beberapa detik hening.

Lantas yuriz berhenti mengetik dan mulai menatap ezma serius.

"Aku harap dengan ini semua orang di luar sana akan tahu tentang apa yang terjadi di desa ini,dan siapa tahu dengan begini kita bisa dapat petunjuk dimana keberadaan Rey dan kelompoknya itu!"

"Tapi Riz, kalau Rey dan kelompoknya itu mereka seorang penjahat,apa gak berbahaya kalau kau sampai menerbitkan artikel ini,ya aku tahu kau tidak akan menyebutkan identitasmu dalam artikel ini,tapi bukan berarti mereka gak bisa melacak kan?"timpal fema.

"Tapi aku gak bisa terus menunggu,kalian setuju atau tidak,aku akan tetap menerbitkan artikel ini."ucap yuriz lalu tetap melanjutkan ketikan cepat nya.

Kedua temannya itu pun pasrah,dan tidak bisa lagi terus mencegah.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang