Misi

79 6 0
                                    

Hari telah menjelang sore,setelah melakukan pemakaman untuk dua warga yang meninggal karena insiden tadi pagi,zel dan keluarganya beserta pihak militer melakukan suatu pertemuan di salah satu tenda posko,apalagi jika bukan untuk membahas permasalahan tadi pagi yang belum di selesaikan.

Mereka memutuskan untuk menundanya,karna mereka bersimpati kepada para keluarga yang di tinggalkan dua korban itu,dan memilih untuk menyelesaikan semua kekacauan terlebih dahulu supaya dua korban itu bisa segera di makamkan dalam situasi kondusif.
___

Bunda sudah menceritakan semuanya kepada kapten Brama,yang berkaitan dengan masa lalunya dengan ELMADAV dan juga mengenai persenjataan itu.

"Jadi kalian pernah menjadi bagian dari kelompok itu?,dan kalian adalah mantan anggota mafia ELMADAV yang di tugaskan untuk menjadi eksekutor?"simpul Brama setelah mendengar ceritanya.

"Iya."jawab bunda terdengar berat.

"Baik,dan untuk soal rencana ibu yang ingin membekuk kelompok itu dengan kesepakatan yang kalian buat dan melibatkan pihak kepolisian,saya rasa itu tidak akan begitu efektif mengingat mereka adalah suatu kelompok besar dan kita tidak tahu sebanyak apa jumlah mereka?

Apa ibu bisa pastikan sebanyak apa komplotan mereka?"

"Saya tidak tahu pasti,yang jelas mereka memiliki banyak markas,tapi untuk memusnahkan semuanya setidaknya kita harus menangkap dalangnya."

"Iya saya setuju,

Atau begini saja,saya nanti akan coba bicarakan ini kepada komandan pusat,apakah bisa jika kami ikut terlibat dalam misi ini,dan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

Dan jika sudah ada kabar akan segera saya beritahu ibu."

"Baiklah,saya mengikuti baiknya saja."jawab bunda lugas.

"Yasudah kalau begitu saya pamit keluar dulu "pamit Brama dan lantas meninggalkan tenda posko.

Yang di susul oleh yardhan dan perwira lainnya kecuali elang yang masih menetap di tenda.

Bunda memberanikan diri untuk menatap wajah elang,dalam hatinya dia merasa tidak enak hati karena telah membohongi menantunya itu dengan merahasiakan ini semua.

"Elang,bunda minta maaf soal_"

Seketika elang langsung duduk bersimpuh di hadapan bunda yang tengah duduk dan memegang tangan sosok perempuan yang menjadi ibu kedua baginya itu.

"Bunda gak perlu minta maaf,zel sudah menceritakan semuanya pada elang sebelum ini,dan elang mengerti,gak mudah untuk berani memberitahu tentang masa lalu buruk kita pada orang lain,dan aku sama sekali gak marah dengan bunda ataupun kalian semua,justru aku janji aku gak akan membiarkan kelompok itu menggangu dan menyakiti kalian lagi,

Kalian adalah keluargaku juga,dan aku sangat sayang dengan kalian."ungkap elang berusaha menampakkan senyum ketulusan.

Bunda di buat terharu dan tak sadar sebuah air mata menetes di wajah sendunya itu.

"Terimakasih elang,terimakasih karna sudah selalu menjaga zelira."ucap bunda mengelus lembut bahu menantunya itu.

"Itu sudah menjadi tugas aku untuk menjaga zelira,bunda tenang ya."ujar elang dengan memberi senyum pada bunda dan juga kepada Zian.

Zelira begitu terenyuh melihat itu,dia sangat terharu dengan sikap suaminya yang begitu sabar dan penyayang dan rasa itu membuat matanya berlinang.

Lantas elang melirik ke zelira dan tersenyum padanya.

Zel pun membalas dengan hal yang sama.
...










Zel tengah duduk di atas batu besar sedang memandangi pemandangan di sekitar desa di kilauan langit senja yang hampir tenggelam.

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang