Sorban Hitam

94 11 0
                                    

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya alza dan zelira sampai di alamat rumah zel,lalu mereka berjalan keluar mobil menuju depan pintu rumah.

Malam saat itu sudah larut sekitar jam 10 an,namun keadaan di dalam rumah zel masih terlihat terang meskipun semua pintu dan kain gorden putih di jendela sudah tertutup.

Zel berdiri mematung menatap pintu rumah yang tak kunjung di ketuk olehnya.

"Zel,kenapa kau hanya diam saja?"cetus alza mengakhiri keheningan di antara keduanya.

"Aku ragu ingin masuk,jika orang rumah tahu aku tiba tiba berada disini,itu pasti akan membuat mereka panik dan bertanya tanya."jawab zel datar.

"Ya bagaimana pun juga kalau kau memutuskan untuk pulang,kau pasti akan bertemu dengan keluargamu, seharusnya itu sudah terpikirkan olehmu sebelum nya."

Zel terdiam lalu sorot matanya bergeser ke arah kaca jendela yang dia yakini belum terkunci.

Dan alza pun menyadari arah tatapan zelira yang melihat ke jendela.

"Zel,kau tidak akan masuk melalui jendela kan?"terka alza antisipasi.

Lantas zel berjalan mendekati satu jendela dan memeriksa keadaan nya apakah sudah terkunci atau belum.

Dan ternyata jendela dalam keadaan tidak terkunci,dan sontak zel tersenyum penuh makna kepada alza.

"Kau benar benar ingin masuk melalui jendela?"tahan alza menggenggam lengan atas zel yang hendak membuka jendela semakin lebar.

"Iya aku yakin, setelah aku pikir pikir,akan lebih baik kalau keluargaku tidak ada yang tahu keberadaanku,aku takut membuat mereka khawatir."

"Baiklah."alza menurut.

Lalu Zel berusaha memasuki rumah melalui jendela yang terbuka itu,dan setelah nya alza ikut masuk dengan cara yang sama pula.

Keduanya berjalan mengendap-endap menelusuri rumah dan alza hanya berjalan di belakang zel mengikuti setiap langkah nya.

"Kita akan ke ruangan apa?"bisik alza sembari berjalan.

"Kamarku."jawab zel berbisik juga.
Hingga ketika sampai pada satu pintu kamar ,sontak zelira memutuskan untuk berhenti berjalan sejenak dan itu membuat alza melakukan hal yang sama.

"Kenapa berhenti?,ini kamarmu?"tanya alza.

"Bukan,ini kamar bundaku."jawab zel yang tiba tiba menjadi murung. "Aku merindukan nya."getirnya.

"Kak Zel!"panggil seseorang yang sontak langsung mengagetkan keduanya.

Zelira pun dengan cepat menoleh ke asal suara dan mendapati bahwa itu adalah suara adiknya Zian.

Zian berdiri dengan membawa segelas air di tangannya.

"Zian."gumam zel terkejut dengan keberadaan adiknya.

Lalu Zian mengucek kedua matanya karena dia pikir dia sedang berhalusinasi di tengah malam.

Namun sosok kakaknya tetaplah ada dan nyata.

"Ini benar kak Zel?"

Zelira kelu untuk menjawab, bibir nya bergetar tak tahu harus jawab apa.

"Kenapa kakak bisa ada disini?,kapan kakak pulang dari NTB?"

"Alasan kenapa aku bisa ada disini itu ceritanya panjang,kalau ada kesempatan pasti akan aku ceritakan,tapi untuk saat ini belum bisa,karna kakak harus buru-buru kembali pergi,aku akan ke kamar untuk mengambil apa yang aku perlukan dan setelah itu aku akan kembali pergi."

ELMADAV:The Former Executor [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang