Pertama-tama aku membeli banyak makanan yang sudah aku idamkan di salah satu cafe hits dengan berbagai macam menu yang harganya sebanding dengan seperempat biaya ukt persemester kuliahku.
Jadi meski di gembar gembor oleh keseluruhan anak kampus yang sering nongki chill disini aku selalu menolak ikut serta. Tahu diri isi dompet dan tak ingin mengeluarkan uang tak perlu.
Tapi sekarang hahaha lihat ini. AKU PUNYA BLACK CARD!!
Aku bisa membeli apa saja menu yang ada. Tapi tidak aku tidak menjadi orang yang serakah dan lupa diri.
"Aku pesan cheesecake dan ini." Kataku sambil menujuk salah satu minuman yang namanya rumit sekali seperti mata kuliah statistika. "Baik tunggu sebentar ya kak." Kata pelayan ramah setelah mencatat pesananku.
Aku pun membuka laptop untuk mengerjakan tugasku di sore hari ini yang deadlinenya akan di kumpulkan lusa. "Aku tidak menyangka Jongseong yang panas itu akan memiliki pendamping hidup seperti itu." Kata seseorang yang suaranya tak jauh dari mejaku.
"Bahkan Yoonji jauh lebih baik darinya. Apa pernikahan itu hanyalah pernikahan bisnis?"
"Yah bisa saja."
Aku yang sudah kebal dari tadi pagi menjadi bahan pembicaraan secara terang-terangan pun hanya bisa diam karna tidak suka keributan.
"Aku bahkan tak mengenalnya. Padahal kita satu jurusan yang sama."
"Ahhh kasihan sekali Jongseong. Pasti akan sangat membosankan hidup dengan gadis pendiam seperti itu."
"Bukan hanya pendiam tapi menyedihkan tak punya teman."
Aku menunduk mengepalkan kedua tanganku erat dan menoleh ke asal suara yang membuat mereka terdiam segera mengalihkan topik pembicaraan. "Bella!"
Kak Beomgyu tetiba saja datang yang membuatku terkesiap. Sejak kapan si kating paling populer ini mengenalku?
Ia tersenyum lebar dan duduk di kursi sampingku begitu saja, "Aku tak menyangka kau yang akan menjadi pendamping adikku Jongseong."
"A-adik?"
"Oh kau tak tahu? Kami sangat dekat jadi aku sudah menganggapnya sebagai adikku. Jadi sekarang kau juga adikku." Kekehnya riang sambil mengusak suraiku.
"Kalau ada yang berbuat macam-macam bilang saja padaku ya." Katanya yang kemudian beranjak melambai dan kubalas seadanya.
Pesananku pun datang dan aku mulai memakannya dengan suka cita. Bahkan melupakan semua rentetan omongan yang menyakitkanku sejak tadi pagi.
Ternyata makanan adalah obat sakit hati itu benar adanya. Mereka juga bungkam tak berbicara apa-apa lagi yang menyangkut aku atau pun Jongseong. Mungkin takut akan ancaman tak tersirat dari yang kak Beomgyu katakan.
Meski tipikal orang yang ceria tapi dia juga salah satu mahasiswa yang disegani. Jadi bermusuhan dengan Choi Beomgyu bukanlah perkara yang mudah dan lebih baik dihindari.
Well, ternyata ada banyak keuntungan juga menikah dengan si Park mesum Jongseong.
••••
Sesampainya aku di aparteman aku di kejutkan oleh dua orang wanita cantik semapai yang menyambutku di aparteman. Apa si mesum itu menyewa dua wanita sekaligus untuk memuaskan otak mesumnya?
"Selamat datang nona." Sapa keduanya sopan sambil membungkuk membuat tak enak. Hei. Aku bukan anak kerajaan yang perlu di sambut sedemikian rupanya begitu.
"Ah santai saja." Kataku kikuk mengusap tengkukku dan mereka masih membungkuk membuatku ingin hilang saja jadi angin.
"Sudah, sudah, ada apa?" Kataku dan mereka pun berdiri kembali dengan benar. "Ini nona kami di titahkan oleh tuan untuk memberikan pelayanan khusus."
"Huh? Pelayanan khusus?" Tanyaku bingung. Ini otakku baru panas sekali selesai kuliah dan mengerjakan tugas sudah di suguhi hal seperti ini padahal aku niatnya ingin segera mandi terus tidur.
"Malam ini ada pesta penyambutan untuk nona dari nenek agung Yonsan."
Oh aku tahu. Itu nenek si Jongseong yang penuh dengan pikiran kolot dan memberiku wejangan panjang tentang pernikahan saat pesta pernikahan berlangsung lusa kemarin.
"Ah begitu." Sahutku seadanya dan mereka menggiringku dengan sopan untuk masuk ke satu ruangan lain yang baru aku ketahui ada di dalam aparteman ini.
"Tuan memberitahu kalau ini kabinet khusus untuk nona." Katanya yang membuatku terperanggah karna ruangan ini seperti ruangan khusus untuk lemari pakaianku.
Berbagai macam gaun dan pakaianpun terlihat di lemari yang terbuat dari kaca yang sering aku lihat dari vlog artis papan atas. "Nona sudah di pilihkan gaun oleh tuan." Kata salah satu pelayan yang bernametag Sohee.
Sementara orang bernametag Yua membawakan gaun yang demi apapun itu terbuka sekali sialan!!!
Bagaimana bisa aku pakai gaun hitam dengan punggung terbuka seperti itu!!
"Mari nona kami bantu."
Oh god, apa ini alasan mengapa si Seulhae kabur dari pernikahan?
Aku pun dengan dongkol menurut saja sampai aku melihat pantulan diriku sudah seperti gadis mahal yang layak menjadi trophy wife hahahaha.
Ya ampun aku ingin tidur!!
"Sudah siap?" Jongseong datang membuat Yua serta Sohee membungkuk sopan. "Sudah tuan." Kata keduanya.
"Baiklah. Kalian boleh pergi."
Mereka berdua pun pergi dan meninggalkanku hanya berdua dengan si Jongseong. "Ternyata aku tak salah memilih." Katanya mendekat dan menyentuh kedua bahuku lamat.
"Bella, ini akan menjadi malam yang panjang jadi tersenyumlah dan bersikaplah seperti kau sangat bahagia menikah denganku di depan seluruh keluargaku tanpa cela sedikitpun." []
________
Hi. Maaf ya semalem aku mau double up tapi keburu ada zoom dadakan ;(
.
See next up👋
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionBella tidak pernah berencana menikah dalam kehidupannya setelah perceraian kedua orangtuanya. Baginya hubungan romantisme adalah lelucon paling lucu dalam kehidupan. Sampai takdir membelitnya bersama Park Jongseong yang tidak akan pernah melepasnya...