60. Those Eyes

1.9K 281 59
                                    

"INI SEMUA SALAH PUTRIMU KIM JOONMYEON!!"

Chanyeol berusaha meraih Wendy untuk tidak kembali memukuli Joonmyeon. "CCTV MEMPERLIHATKAN SEMUANYA! JAY MENGEJAR DUA PSIKOPAT ITU UNTUK MENYELAMATKAN ANAKMU SIALAN!"

"Bella tidak salah." Joonmyeon mendesis tak terima dan menunjuk satu ruang rawat putri sulungnya dengan gemetar. "Kau tidak lihat putriku juga menderita?!"

"INI SEMUA TETAP SALAH PUTRIMU! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBENCINYA DAN SEMUA KETURUNANMU SIALAN!!"

Wendy di geret paksa oleh Chanyeol untuk menjauh agar tidak semakin melewat batas yang bisa saja merusak citra keluarga Park.

Joonmyeon mengeratkan kedua tangannya sampai Sehun keluar dari ruang rawat Bella dengan air muka kelewat serius. "Putrimu harus melakukan hipnoterapi Joonmyeon agar psikisnya kembali seperti dulu."

"Baiklah. Lakukan yang terbaik untuk putriku Sehun."

"Araseo."

Sementara Irene masih duduk menangis tersedu yang segera ia peluk tanpa mengetahui Jisoo dan Seulhae melihat itu semua.

"Semua akan baik-baik saja Irene, percayalah padaku."

Jongseong yang mendengar itu secara diam-diam pun mengepalkan kedua tangannya erat. Tak menerima bahwa Bella akan melupakan si adik begitu saja.

"Aku akan membuatmu menderita Bella seperti yang adikku rasakan."

SWEET AND SOUR

Setelah menanyakan ruang rawat inap Jongseong. Aku pun di antarkan oleh satu suster dengan nametag Anna Lee.

"Tuan Jongseong sering mengalami episodenya dengan berteriak mengamuk atau pun menyakiti para suster yang mendekatinya."

"Tapi nona jangan khawatir karna akhir-akhir ini tuan Jongseong hanya duduk diam di ruanganya."

"Apa dia makan dengan benar?"

"Dia cukup sulit makan dan untuk kebutuhan nutrisinya kami harus menyntikkan vitamin ke tubuhnya nona." Katanya yang membuatku mencelos.

Benar saja. Sesaat aku sampai di ruangannya aku melihat ia begitu kurus nyaris seperti tulang di balut kulit saja.

Tak ada kedua pipinya yang merekah seperti roti mengembang tatkala tersenyum. "Bella?" Ia menatapku dengan senang dan bangkit berlari akan memelukku.

Aku terkekeh dalam isak tangisku. "Hai."

Jongseong berhenti dan tersenyum dengan kemudian berjongkok mensejajarkan wajahnya pada perutku, "Aegi sudah besar sekali." Katanya menunjuk perutku.

Lalu sepersekon kemudian menangis tersedu-sedu membuatku ikut menangis dan memeluknya susah payah karna perutku yang sudah besar.

"Ssttt kenapa menangis hm?"

"Maafkan aku Seulhae, aku salah Seulhae hiksss.."

Aku semakin tergugu dan memeluknya erat dengan perasaan tak menentu. Sedih melihatnya begini sekaligus sakit mendapati ia menganggap bahwa aku ini Seulhae.

"Aku salah, aku mencintai Bella. Seharusnya tak begitu, kan?"

Ia mendongak mengiba dan mengatubkan kedua tangannya erat, "Kumohon maafkan aku Seul, maaf.."

"Jongseong ini aku." Aku terisak keras merangkum wajahnya yang begitu tirus dan mengecup keningnya sambil terisak tanpa bisa kuhentikan.

"Ini aku, Bella. Istrimu yeobo."

SWEET & SOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang