Prologue

9K 515 39
                                    

Setelah melihat pernikahan ayah dan ibu kandas tak berbentuk sampai akhirnya memutuskan berpisah membuatku tak memiliki pikiran bagus dalam pernikahan.

Kalaupun aku ingin punya anak aku bisa mengadopsi tanpa repot menjalankan satu pernikahan yang membuat diri sengsara.

"Kau ini mau sampai kapan sendiri Bella? Lihat. Bahkan adik tirimu saja sekarang akan menikah." Kata ibu cemerut sambil menyodorkanku undangan pernikahan yang begitu mewah bak negri dongeng milik adik tiriku, Kim Seulhae.

Aku melihatnya dengan malas karna setumpuk tugas kuliah yang membuatku mual dan pening. "Yah kan jodoh itu yang mengatur Tuhan bu, jadi mungkin jodohku masih tersangkut di jalanan." Kataku malas.

"Ayolah, kau juga harus menikah jangan kalah dengan adik tirimu itu." Kata Ibu menggebu, "Harus lebih kaya juga." Tambahnya membuatku hampir saja merotasikan pandangan.

"Ya, iya nanti aku comot di jalan."

"Bella, ibu bicara serius lho."

"Iya aku juga serius ibu." Kataku dan ibu semakin cemerut segera beranjak sebagai bentuk merajuknya. Aku tak mengambil pusing hanya menatap undangan pernikahan Seulhae yang ternyata menikah dengan Park Jongseong.

Si ponggah sombong punya segalanya itu sudah pasti sangat cocok dengan Seulhae. Sama-sama arogan dan melihat semua orang itu sampah cih.

Jodoh memang cerminan diri itu benar adanya. "Woyy Bella!!"

Aku terkesiap saat Sunoo tetiba saja datang dengan hebohnya sambil menjitak kepalaku. "Si Seulhae jadi menikah lho!!"

"Iya itu juga aku tahu." Kesalku.

"Ahahahaha kasihan di langkahi nanti tidak laku jadi perawan tua."

"Memangnya siapa juga yang mau menikah." Ketusku. Lantas beranjak menjauh tapi Sunoo dengan sangat menyebalkannya menarik tudung sweterku, "Ini lihat dulu paket dari Seulhae. Itu sepertinya gaun pendamping untuk pernikahannya."

Aku berdecak. Sepertinya tak ada lagi alasan untuk aku tidak menghadiri pernikahannya. "Iya, lepas dulu. Kau ini benar-benar adik durhaka ya Kim Sunoo!"

••••

Selama seminggu sebelum hari pernikahan Seulhae ibu sudah dengan sigapnya memberiku perawatan berlebih dari ujung rambut sampai mata kakiku karna tahu aku sebagai pendamping pengantin di acara pernikahan Seulhae nanti.

Sampai kini aku melihat pantulan diriku memakai gaun yang cantik tampak mempesona dan aku akui aku tidak akan memalukan keluarga ayah di hadapan keluarga konglomerat Park.

"Sudah siap?" Tanya ibu dan aku mengangguk. Kami pun keluar dan akan beranjak masuk ke ruangan Seulhae namun di dalam tampak begitu gaduh membuat dahiku mengkerut bingung.

"Ada apa?" Tanya ibu heboh pada tante Jisoo. "Itu Seulhae hilang."

"Huh? Kok bisa?" Kataku melihat ke sekeliling ruangan mungkin ia bersembunyi untuk melakukan prank konyol sebelum sumpah pernikahan tapi nihil.

Seulhae tak ada di manapun sampai tangis tante Jisoo pecah tatkala melihat sepucuk surat yang ditinggalkan oleh Seulhae bak film jadul yang begitu klasik karna si pengantin wanita melarikan diri dengan alasan belum siap menikah.

Aku yang sejak awal sudah mumat dengan segala hal ini pun akan beranjak melepas semua tetek bengek gaun super heboh yang melekat pada tubuhku. Sudah terencana epik bagaimana sepulang ini aku akan mengerjakan tugas di cafe dekat kampus di temani semua makanan kesukaanku. "Bella tunggu."

Tante Jisoo menahan tanganku erat dan menatapku dengan penuh permohonan yang untuk kali pertamanya terpeta di wajahnya. "Tolong gantikan Seulhae, tolong... kami tak sanggup menanggung malu dan kemarahan dari keluarga Park." []

_________

Hi. Aku bawa book Jay lagi semoga kalian suka^^

SWEET & SOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang