1c : Kejutan

12 2 0
                                    

FOLLOW AKUN WATTPAD NAY BIAR GAK KETINGGALAN KARENA SETIAP UPDATE AKAN NAY UMUMIN DI WALL

•••

Menjelang hari wisuda nya Adel bukan hanya bersantai duduk manis mempercantik diri dengan perawatan melainkan sibuk mencari pekerjaan karena sebentar lagi akan bergelar sarjana.

Di satu sisi ia juga cemas akankah Ken Jr datang sebagai orang yang paling dinantikan kehadirannya saat ini.

Saat putus dengan pacarnya terdahulu membuat Adel terguncang hebat saat kata-kata mantannya sebelum putus.

"Tanyakan sama diri kamu sendiri di cermin Adeline, siapa Ken Jr bagimu? Apakah benar hanya sebatas sahabat atau kau telah memiliki rasa padanya tanpa kau sadari! Tanyakan itu di cermin dan beritahu aku jawaban nya segera, permisi?"

Kata-kata sang mantan itu membuat Adel terguncang hebat, ia bahkan tak punya jawaban setelah melihat cermin berulang kali.

"Huft, kenapa aku terus kepikiran kata-kata itu sih? Mulai gak beres nih otak," Adel kembali melihat lowongan di internet.

El mengendap-endap berjalan di belakang Adel adik nya itu yang sedang serius duduk di meja makan langsung mencubit pipi adiknya. "Hayoo lho mikirin apaan?" Tertawa puas melihat wajah cemberut adiknya.

"Bang El, bisa gak sih sehari aja jangan jahilin aku! Kita udah bukan anak kecil lagi bang El!" Keluh Adel menutup laptopnya.

"Gak bisa! Jahili kamu tuh udah hobby abang," Ledek El ikut duduk disamping adiknya kemudian menatap adiknya yang cantik itu.

"Seharusnya kita wisuda bersama beberapa hari lagi tapi, bang El ingkar janji?" Keluh Adel.

"Sayang adikku, hidup ini harus dinikmati jangan hanya buku aja di baca, kita bisa berpesta dan berpetualang, bersenang-senang menikmati dunia fana itu babby," El tertawa mencubit gemas pipi Adel.

Adel menghela napas panjang. "Bang El kenapa sih? Ada masalah?"

El menggeleng. "Gak ada cantik,"

"Lalu kenapa bikin onar, kasihan Mama bang," keluh Adel.

"Itu bukan bikin onar hanya menikmati hidup babby," sahut El tersenyum kemudian handphonenya berdering membuatnya akan menjawab telpon itu namun Adel menahannya.

"Please bang, satu hari temenin aku ya? Aku kangen masa kecil kita, Abang boleh jahilin aku hari ini," Adel berkaca-kaca memegang tangan El.

El tertawa mengusap pipi Adel. "Del, lo gak sakit kan? Perlu gue panggil kak Leya atau Papa buat periksa lo?"

Adel memeluk El. "Aku hanya perlu bang El temenin aku dan jadi Abang bagi aku,"

El menyayangi Adel bahkan Adel harta berharga yang harus ia jaga. "Baiklah sayang," mengusap kepala Adel.

🧡🧡🧡

Di jam istirahat makan siang Caleya terus menatap handphonenya, sudah beberapa hari ini tidak ada satu pesan atau satu panggilan pun dari Kenzi membuat nya cemas.

Sesibuk itukah Kenzi yang merupakan penerus bisnis keluarga Callins ditambah harus menjalankan tesis S2 nya sampai tidak ada waktu menghubungi nya?

Apakah harus Caleya yang menghubunginya? Jangan! Batin Caleya berteriak.

"Kenzi kenapa gak ada hubungi aku beberapa hari terakhir sih? Dia sibuk banget ya? Atau aku hubungi kak Zia aja? Ah jangan Caleya!" Caleya rasanya hampir gila karena kehilangan kabar Kenzi beberapa hari ini.

🧡🧡🧡

Kenzi benar-benar membereskan urusannya di kantor bersama Kezia sebelum pergi.

SCANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang