Michelle sudah lebih baik dalam pelukan Mario - ayahnya, ia tidak mengerti apa yang terjadi namun merasakan kepedihan yang terdalam selama perjalanan berlayar bersama Ken Jr tadi.
Mario hanya melihat Ken Jr sempat menundukkan kepala sebentar sebagai permintaan maaf kemudian meninggalkan dermaga membuatnya sebenarnya heran ada apa dengan anak sahabat nya itu terlihat benar-benar kacau.
Mario juga tahu bahwa Michelle putrinya menaruh hati pada Ken Jr yang sayangnya tak pernah di gubris oleh pria berambut pirang itu bahkan pernah Ken Jr marah besar dan menolak mentah-mentah putrinya.
Andaikan Ken Jr hanya pria biasa Mario akan menggunakan kekuasaan yang ia punya agar Ken Jr menerima putrinya namun, sayangnya Ken Jr adalah anak dari sahabatnya bahkan mereka sudah membuat kesepakatan di masa lalu agar anak-anak mereka tidak saling jatuh cinta.
Anak-anak mereka tak pernah tahu alasan yang sebenarnya sampai mereka mati sekalipun, titik!
Kenzo yang sudah mendengar kabar bahwa putra kebanggaan nya itu bolos bahkan mengajak Michelle dan pergi berlayar dengan kapal milik keluarga Vabregaz sahabatnya membuat nya emosi.
Jika Kenzi yang membuat ulah Kenzo sudah terbiasa bertanggungjawab atas kelakuan Kenzi yang usil, raja bolos, penggila pesta bahkan mematahkan hati seluruh gadis di Macau, Kenzo sudah tak heran lagi namun, kali ini Ken Jr yang selama ini menjadi kebanggaan nya mengapa kali ini mencoba melakukan pemberontakan padanya membuat kepalanya bertambah pusing saja.
Ken Jr yang baru saja pulang ke rumah dan melihat sang Papa sudah menunggunya di ruang keluarga hanya menundukkan kepalanya sedikit kemudian berjalan tenang menaiki tangga.
Kenzo mengepalkan tangannya. "Kentara," panggilnya penuh penekanan.
Langkah Ken Jr berhenti mendengar nama itu, ya, itu namanya Kentara Junior Alliano Callins namun ia lebih senang jika hanya dipanggil Ken saja.
Ken Jr menghela napas panjang kemudian berbalik menghadap sang Papa. "Kenapa?" Memandang sang Papa.
Plaaakkk...
Florensia kaget melihat Kenzo menampar Ken Jr yang bahkan baru kali ini dilihatnya.
"Kenzo, kamu bisa bicara baik-baik sama Ken bukan seperti ini," sebagai ibu Florensia berada di garis depan melindungi anaknya.
Ken Jr memegangi pipinya yang panas bahkan hatinya ikut merasakan perih dan pedih secara bersamaan dengan tamparan yang baru kali ini di dapatkannya namun, ada rasa kepuasan tersendiri.
Mungkin ini alasan Kenzi sang kakak membuat ulah sejak kecil.
Ia puas melihat kemarahan Kenzo sang Papa.
"Ken, kamu gak papa sayang?" Florensia ingin memeriksa wajah tampan si bungsu namun Ken Jr menepis nya.
"Aku baik-baik saja, lagipula aku bukan anak kecil jadi, jika Papa ingin berbicara padaku sebagai sesama pria dan memukulku lagi, aku akan terima dan tidak akan melawan," tantang Ken Jr.
Kenzo yang akan memukul Ken Jr kembali langsung saja ditahan Florensia.
"Kenzo, Kenzo sadar dia anak kamu!" Teriak Florensia berusaha melindungi si bungsu. "Ken, masuk kamar kamu sekarang!"
Kenzi yang baru datang langsung saja berlari karena mendengar keributan dan ikut menahan sang Papa yang emosi.
"Pa, cukup Pa! Cukup!" Teriak Kenzi berhasil menghentikan Kenzo. "Apa Papa hanya akan memukul aku dan saudara aku saat kami melakukan kesalahan? Bicaralah sebagai sesama pria, kita ini pria 'kan?" Teriak Kenzi berani.
"Kenzi, kamu gak tahu masalahnya." Florensia kini berusaha menahan Kenzi.
"Ma, cukup! Lebih baik Mama masuk kamar biar ini jadi urusan aku, Papa dan Ken." Tegas Kenzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
RomanceBelasan tahun berlalu persahabatan mereka masih terjalin dengan begitu erat, rasa cinta, dendam, sakit hati, mengikhlaskan mereka semua sepakat menguburnya dalam-dalam belasan tahun silam dan tidak pernah mengungkitnya kembali. Mereka berjalan di ma...