Florensia hanya berbaring di tempat tidur sambil berusaha menahan air matanya, apakah keputusan bersama yang mereka ambil belasan tahun lalu adalah kesalahan besarnya.
Ia berusaha kembali menjadi ibu yang baik bagi Kezia, putri kandungnya namun, mengabaikan putri lainnya, Michelle.
Bahkan setelah bercerai dari Mario, pria itu sama sekali tidak mengizinkannya turut mengasuh Michelle atau memberikan perhatian pada Michelle.
Apakah jika ini semua terbongkar Michelle juga akan membencinya sama seperti kebencian Kezia padanya sampai sekarang yang tak pernah terkikis meskipun sudah belasan tahun lamanya.
Kenzo yang duduk di sofa memperhatikan Florensia, istrinya. Ia tahu istrinya sedang memikirkan sesuatu di masa lalu dan mungkin jika dipikir sekarang mereka semua tidak akan melakukannya meskipun demi kebaikan.
"Flo," panggil Kenzo.
Florensia memejamkan matanya seolah dirinya sudah tidur agar Kenzo tak banyak bicara dan ia pun sedang tidak ingin bicara saat ini.
"Mungkinkah setelah belasan tahun lamanya, aku berpikir kesepakatan itu hanya konyol karena kita takut anak-anak kita tidak bisa sekuat kita melewati apa yang bernama garis takdir. Aku, kau, Mario bahkan Nay mungkin bisa berwajah bahagia tapi, apa hati kita masing-masing juga bahagia?" Kenzo memandang Florensia yang masih terpejam, ia tahu persis wanita itu belum terlelap hanya berpura-pura.
Florensia hanya meneteskan air matanya dalam diam.
"Selamat malam, mimpi indah." Kenzo kemudian memejamkan matanya.
Florensia memandang Kenzo yang tidur di sofa bahkan sejak awal mereka menikah. Florensia berada ditempat tidur yang nyaman sedangkan Kenzo berada di sofa.
Mereka tak pernah tidur di tempat tidur yang sama selayaknya suami-istri normal di luaran sana.Tak ada yang tahu dan tak akan ada yang tahu!
🧡🧡🧡
Mario memandangi Michelle putrinya yang sudah tertidur pulas, putrinya tumbuh menjadi gadis cantik tanpa sosok figur ibu sejak lahir.
Apakah dirinya terlalu kejam dan egois? Menceraikan Florensia hanya karena Florensia tidak bisa melupakan sahabatnya, Kenzo.
Mengembalikan Florensia pada orang yang dianggap tepat berharap hidup mereka bahagia selamanya sedangkan dirinya merana menikmati masa tua ditemani sang putri kecilnya.
Menjadikan Michelle kehilangan kasih sayang yang selalu diharapkan gadis kecilnya sejak lama.
Michelle hanya ingin ibunya!
"Dad, aku ingin bertemu mom."
"Mom-mu selalu ada di dekatmu hanya saja kau tidak bisa melihatnya,"
Benar 'kan? Florensia berada di sekitar Michelle hanya saja tidak bisa menggapai Michelle ataupun memeluk Michelle ataupun dipanggil Mom oleh Michelle.
Mario tidak ingin menyakiti Kezia atau bahkan Michelle hanya karena Florensia.
Biar lah Florensia hanya menjadi ibu untuk Kezia bukan untuk Michelle meskipun Michelle menginginkannya.
"Maafkan Dad-mu princess, tapi, ini demi kebaikan kita semuanya." Mencium pipi Michelle dan keluar dari kamar Michelle.
🧡🧡🧡
Florensia menghubungi Kezia yang sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah dan Kezia hanya mengabarkan singkat bahwa dirinya berada di apartemen untuk sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
RomanceBelasan tahun berlalu persahabatan mereka masih terjalin dengan begitu erat, rasa cinta, dendam, sakit hati, mengikhlaskan mereka semua sepakat menguburnya dalam-dalam belasan tahun silam dan tidak pernah mengungkitnya kembali. Mereka berjalan di ma...