1e : Kerinduan

8 2 0
                                    

Gak bosan mengingatkan FOLLOW AKUN WATTPAD NAY BIAR GAK KETINGGALAN INFO UP KARENA NAY AKAN UMUMIN DI WALL

•••

Kenzo memandang foto kebersamaan dengan Nay dulu hanya tersenyum penuh kepedihan, ia tidak menyesali apapun keputusan gadis itu di masa lalu ataupun keputusan Mario bahkan Aldino sahabatnya.

Mereka sepakat bahwa anak-anak mereka tidak boleh saling jatuh cinta, mereka hanya akan bersaudara dan bersahabat karena masa lalu mereka semua yang begitu penuh lika-liku dan luka.

Sudah banyak air mata yang tumpah pada masa lalu dan tidak ingin terulang kembali tentunya di masa depan.

Namun, setelah berhasil keluar dari zona masa lalu sepertinya cobaan tak akan berhenti sampai disini.

Mereka semua akan kembali terjerembab karena anak-anak mereka sendiri yang memegang bom masa lalu dan siap dilemparkan kearah para orang tua masing-masing.

"Merindukan adikku?" Mario menepuk pundak Kenzo sahabatnya.

Kenzo menghapus air matanya. "Ah, hanya teringat untuk beberapa saat." Menyimpan foto Nay kembali di laci nya.

"Berat ya?" Mario tersenyum terus memberikan kekuatan pada sahabatnya.

Kenzo menghela napas panjang. "Entahlah! Yang pasti menyakitkan."

"Michelle sepertinya menyukai Ken Jr, entahlah aku tidak bisa mengendalikan putriku, dia sangat terobsesi persis seperti ibunya dulu," Mario tertawa.

"Semoga Michelle tidak sampai parah obsesinya seperti Florensia," Kenzo tersenyum.

"Florensia masing-masing memberikan kita satu putri cantik, dia memberimu Kezia dan dia memberiku Michelle," Mario tersenyum.

"Dan itu salah satu alasan peraturan gila itu dibuat!" Kenzo tertawa mengingat peraturan yang disepakati bersama belasan tahun lalu.

🧡🧡🧡

Kezia menangis di dalam kamarnya karena patah hati, hatinya kembali dihancurkan oleh pria yang sama sejak dulu yang tidak bisa ia enyahkan begitu saja dari hatinya.

Sejak usia enam tahun Kezia sudah mencintai Asbiqunal sahabat dari Nay - mantan kekasih sang Papa.

Nay memasuki kamar Kezia karena mendengar isakan kecil, Nay tak tahu apa gadis itu tangiskan, namun, naluri keibuannya mengatakan bahwa Kezia sedang bermasalah pada hati, mengingat ia pernah seusia Kezia dan mengalami hal terberat yang harus membuat keputusan tersulit dalam hidupnya adalah ketika memilih mengikhlaskan Kenzo - ayah Kezia bersama Florensia - ibu kandung Kezia menyatukan kembali kisah cinta mereka yang usai karena sebuah kesalahpahaman.

"Zia," panggil Nay lembut mengusap rambut gadis itu yang memang sedang membelakangi nya. "Mama mungkin gak tahu apa yang kamu tangisi tapi, Mama tahu kalau ini soal perasaan,"

Kezia semakin menangis namun menutup mulutnya.

Jika hanya berdua saja Nay tetap memperbolehkan Kezia memanggilnya Mama hanya karena kebiasaan yang susah dihilangkan saja.

"Mama pernah seusia kamu, saat itu Mama jadi gadis penuh ambisi karena dicintai pria seperti Papa kamu - Kenzo, mama selalu meminta kepastian, mama bilang mama bersedia menerima kekurangan Papa kamu tapi, Papa kamu menolak dan bilang usia Mama masih muda jika hanya menikah dengannya yang sudah punya tiga anak, Papa kamu takut Mama gak siap jadi seorang ibu untuk kalian bertiga," cerita Nay tersenyum mengingat masa lalu.

Kezia berbalik menghadap Nay. "Aku sangat berharap Papa aku bisa menikah sama Mama Nay bukan Mama kandung aku, kenapa Mama Nay dan uncle Mario malah menyatukan mereka?" Air matanya tak berhenti mengalir.

SCANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang