41b : Rubah VS Serangga

4 2 0
                                    

Yuk support 3K, 4K sampai 5K Followers

Sebelum baca jangan lupa kasi vote dulu mudah kok tinggal pencet doang setelah itu ramaikan kolom komentar nya yaa...

Ramein tiap paragraf...

Gak mau tau aku maksa pokoknya 🤣

Hargai penulis dengan memberikan vote dan ramaikan kolom komentar nya karena dengan itu membuatnya merasa berarti dan berharga serta bersemangat tentunya

Mari berskandal ria sampai akhir cerita

Terimakasih


Selamat membaca

•••


Albi dan para sahabat sekaligus sepupunya itu memang mempunyai tempat untuk berkumpul secara rahasia, anggap saja basecamp atau markas mereka karena mereka tidak akan mengatakan tempat ini adalah rumah pribadi meskipun banyak orang mengatakan tempat ini cukup layak untuk dikatakan sebuah rumah sederhana.

Albi sejak kejadian Kaori terpeleset dari gedung bahkan mendengar sedikit pembicaraan orang tuanya bahwa Asbi yang sebenarnya tidak mencintai Kaori, Kaori yang menjebak Asbi dua kali.

Sampai detik ini Albi terus memikirkannya bahkan di sekolah ia tak fokus apalagi saat di perusahaan ia pun hanya melamun membuat sang Papa menyuruh nya untuk bermain saja bersama para sahabat sekaligus sepupunya itu.

Bahkan ia masih memilih membisu saat orang-orang mengajak nya berbicara.

"Albi, wei lo kenapa dah diem-diem bae kesambet ntar tahu rasa lo," Gala sambil bermain PS bersama Alvren melempar kacang kearah Albi.

"Gala, Gala aish! Kenapa lo nembak gue? Game over dah!" Keluh Alvren melempar stik PS nya.

"Noh Bi, gegara lo dah jadi salah nembak kan gue jadinya!" Sahut Gala tidak mau disalahkan sambil menunjuk Albi.

"Alva, sahabat karib lo tuh coba dah lo ajak ngomong apa kek apa kek, gue heran sama ini anak diem juga pas si Albi diem makin parah dah ini anak berdua," keluh Alvren menepuk kepala Alva sahabat dinginnya.

Alva dengan santai memainkan game onlinenya. "Albi udah bosen ngoceh bawelin kalian, bukannya gue gak peduli tapi dari mata Albi dia banyak pikiran dan gue gak mau ganggu,"

"Syukurlah my babby boy Alva akhirnya bisa ngomong panjang ya," Michelle meledek sambil membawakan dua piring puding lalu menyodorkan pada Alva.

"Berhenti memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu, sepupu!" Kesal Alva menerima piring puding itu.

"Itu panggilan kesayangan tahu!" Michelle cemberut kemudian menyendokkan puding dalam mulutnya.

"Wihhh puding," Gala bersemangat saat melihat Fira membawa satu tempat besar puding serta piring-piring untuk mereka.

"Giliran makanan aja semangat!" Fira mencebik meletakkan puding dan piring agar sahabat sekaligus sepupunya itu mengambil sendiri saja.

Alvren segera mengambil satu slice puding ke dalam piring kemudian menikmatinya. "Ambilin buat si Albi noh bengong aja daritadi kagak sadar dia ada makanan ntar dihabiskan sama si Gala," ucapnya mengingatkan Fira.

"Albi masih diem aja? Di rumah juga diem disini diem, disekolah diem, aduh!" Fira geleng-geleng kepala mengambilkan puding untuk Albi.

"Albi, lo ada masalah apaan dah?" Tanya Alvren penasaran.

SCANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang