31b: Bisikan Membelenggu Jiwa

6 1 0
                                    

Yuk support 3K Followers

Hargai penulis dengan memberikan vote dan ramaikan selalu kolom komentar nya yaa karena dengan itu membuatnya merasa berarti dan berharga serta bersemangat tentunya

Ramaikan tiap paragraf nya ya

Bantu share dan rekomendasikan ke teman-teman dan sosmed kalian juga yaa biar makin rame yang baca kisah ini

Terimakasih

Selamat membaca

•••











Caleya sedikit banyaknya mulai terpengaruh oleh ucapan Kenzi suaminya, bukti-bukti dari Kenzi cukup menguatkan logikanya bahwa keluarganya sendiri yang sudah membuat Kezia, kakak dari Kenzi mengalami hal berat di istana Awwalun, tempat tinggalnya yang ia kira adalah tempat paling nyaman dan layak membentuk para pemimpin masa depan.

Yang membuat Caleya tak habis pikir adalah orang tuanya Aldino dan Tia bahkan turut andil atas apa yang Kezia alami di istana mereka.

Surat perjanjian yang waktu dulu El tunjukkan pada mereka semua di meja makan ternyata surat itu dibuat oleh Tia yang mengajak Kezia bekerjasama agar meninggalkan El.

Namun, hasil tes paternalitas membuktikan Kezia mengandung anak dari El sehingga Kezia bisa tetap menjadi istri El.

Sudah cukup rasanya penderitaan yang Kezia alami sampai bisa bertahan sejauh ini bahkan Kezia harus kehilangan bayinya dan yang melakukannya adalah Kaori.

Caleya hampir tidak sanggup hidup dan bertemu Kezia setelah mendengar fakta ini dari Kenzi suaminya.

"Ezi, aku tak sanggup berada satu meja yang sama dengan kak Zia, aku malu Ezi!" Caleya menangis menutupi wajahnya bahkan saat makan malam tadi ia memilih pergi karena tak sanggup berdiri pada kenyataan atas apa yang terjadi.

"Aku harap kau tahu bagaimana perasaan kak Zia atas perlakuan keluarga mu itu, berempati lah padanya sedikit saja, dia bahkan harus kehilangan bayinya karena keegoisan tahta di istana ini!" Tegas Kenzi.

"Aku tak tahu begitu buruknya penghuni istana ini karena aku sibuk dengan duniaku, Ezi. Tolong pahami juga aku yang baru mengetahuinya, aku hancur Ezi!" Caleya menyeka airmatanya.

Kenzi mendekatkan kursinya pada Caleya. "Kemarilah," membuka lebar tangannya memeluk Caleya meskipun tak begitu erat namun, pelukan ini bisa menguatkan hati Caleya untuk saat ini.

"Tolong bantu aku menghadapi situasi ini, Ezi. Aku sangat ingin keluarga kita baik-baik saja," bersandar di dada Kenzi.

Kenzi mengusap rambut Caleya. "Bantu aku juga Cale, bantu aku membuktikan siapa Awwalun sebenarnya?" Lirih Kenzi.

Caleya memejamkan matanya. "Aku sudah pernah katakan sebelumnya, kamu bisa memanfaatkan aku Ezi."

"Jangan menyesali nya, Cale karena aku benar-benar melakukannya!" Kenzi mengecup kepala Caleya.



🧡🧡🧡



Kaori mengetuk pintu kamar Albi membuat Albi yang sedang belajar menghela napas panjang membiarkan sang Mama memasuki kamarnya.

"Mama ganggu kamu jagoan?" Tanya Kaori tersenyum sekedarnya.

Albi menggeleng dan menutup bukunya. "Aku gak pernah merasa terganggu jika itu adalah orang tuaku,"

Kaori menghela napas panjang kemudian kembali memandang putra semata wayangnya. "Kamu menghindari Mama sejak kejadian waktu itu, apa yang kamu pikirkan sayang?" Duduk di tepi ranjang Albi.

SCANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang