2e : Pemberontakan Yang Menggebu

10 3 4
                                    

Udah lima part lho guys Nay up hari ini masih kalian gak mau follow hiks 😭 tega kalian guys, setiap update Nay akan umumin di wall kalau kalian gak follow ntar ketinggalan jadinya..

•••

Kenzi memarkirkan mobilnya di halaman tepat pukul 06:00 pagi setelah diam-diam kabur dari rumah demi menghadiri pesta teman-temannya di sebuah club malam.

Kini melihat situasi yang sepi yang mungkin saja para penghuni rumah masih tidur, Kenzi berjalan mengendap-endap bagaikan tikus yang akan mencuri roti di dapur menuju ke kamarnya.

Usahanya berhasil saat tepat ia masuk ke kamar dan berbaring, terdengar suara pintu kamar sebelah dibuka mungkin Kezia kakaknya baru saja bangun pikir Kenzi kini pura-pura tertidur.

Penghuni rumah satu per satu mulai bangun dan melanjutkan aktivitas masing-masing. Florensia menyiapkan sarapan, Kezia yang selalu buru-buru mencari berkas pentingnya, Kenzo yang bersantai menikmati kopi di balkon ataupun di ruang kerja, terakhir Ken Jr si wajah datar nan menyebalkan menurut Kenzi itu pasti sedang diam memperhatikan Florensia yang menyiapkan sarapan seorang diri.

"Mana berkas yang kemarin ya?" Tanya Kezia bingung sendiri mencari di dalam tasnya.

"Masih di ruang kerja Papa mungkin soalnya Mama lihat kamu semalam keluar dari ruang kerja Papa cuma bawa handphone," Florensia mengingatkan.

Kezia mengusap wajahnya. "Papa sekarang dimana? Udah bangun?"

"Tadi Mama anterin kopi ke ruang kerjanya, mungkin masih disana atau di balkon mungkin, Papamu sering menikmati udara pagi disana," sahut Florensia tersenyum.

Kezia segera berlari mencari sang Papa.

"Abangmu belom bangun?" Tanya Florensia melihat kursi di samping si bungsu masih kosong.

Ken Jr menggeleng. "Begadang kali semalaman!"

"Coba Ken tolong Mama bangunin abang, paksa aja dia bilang Mama yang nyuruh," pinta Florensia.

Ken Jr si bungsu mengangguk paham dan kembali menaiki tangga menuju kamar si anak tengah yang tentu saja masih pulas di kasurnya karena semalaman berpesta ria di Club malam.

"Bang Enzi, mama panggil buat sarapan!" Ken Jr melipat dada melihat sang Abang masih nyenyak.

Kenzi menggeliat. "Gue pusing, gak enak badan, mata gue sepet, hidung mampet, tenggorokan gatel,"

Ken Jr mencebik mendengar alasan klasik itu jika si anak tengah memang malas. "Gue sumpahin beneran lo sakit ya?" Ancamnya.

Kenzi terpaksa bangun sambil menggerutu dan menggaruk kepalanya, benar-benar malas dan mengantuk tentunya karena baru terlelap satu jam. "Iya iya bawel ah! Udah sana nanti gue nyusul!" Melempar bantal kearah si bungsu.

"Mama bilang harus turun sama-sama." Ken Jr geram.

Kenzi memelas menyatukan kedua tangannya. "Adekku sayang paling ganteng, abangmu ini ngantuk banget, bilang aja Abang gak enak badan ya, please? Abang kasi permen nanti,"

Ken Jr memutar bola matanya malas. Dikira dirinya masih kecil yang masih di sogok permen. "Gue bukan anak kecil! Lo pasti dugem ya semalam!" Menyipitkan matanya.

Kenzi cemberut. "Pacar gue yang kedua baru datang dari Aussie minta ketemu sekalian kangen-kangenan dan pesta penyambutan, gue gak dugem sumpah cuma minum dikit," memang lebih terbuka pada sang adik seolah sang adik adalah ayahnya.

Ken Jr berpikir. "Mana gue tahu lo dugem apa gak disana! Pacar lo ada berapa sih bang banyak amat!" Keluhnya.

"Gak tahu pasti sih, lupa gue. Kebanyakan hehe," Kenzi tersenyum jail.

SCANDAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang