Yuk support 3K Followers
Hargai penulis dengan memberikan vote dan ramaikan kolom komentar nya yaa karena dengan itu membuatnya merasa berarti dan berharga serta bersemangat tentunya
Ramaikan tiap paragraf nya ya
Bantu share dan rekomendasikan ke teman-teman dan sosmed kalian juga yaa biar makin rame yang baca kisah ini
Terimakasih
Selamat membaca
•••
Operasi Raffa berjalan lancar setelah menunggu kurang lebih selama tiga setengah jam tim dokter keluar dari ruang operasi membuat mereka semua yang menunggu menghampiri sang dokter untuk menanyakan kondisi Raffa.
Dokter menjelaskan bahwa operasi Raffa berjalan dengan lancar namun, terkait kondisi Raffa masih kritis sehingga masih harus dipantau dalam 2x24 jam dan dirawat di ruang ICU dan Raffa juga membutuhkan tambahan darah setelah operasinya.
Golongan darah Raffa sama dengan golongan darah Asbi yakni A, Asbi pun bersedia mendonorkan darahnya untuk Raffa tanpa banyak bicara dan berpikir panjang, baginya setelah fakta terungkap bahwa Raffa adalah saudaranya pria bermata elang itu harus menjaga dan memastikan saudaranya bahagia dan hidup dengan layak.
Raffa harus tetap bertahan hidup! Asbi akan pastikan itu dengan tangannya sendiri bahwa Raffa akan hidup dan mereka akan bahagia sebagai saudara dan sahabat.
Kaori benar-benar gelisah saat mengetahui Asbi mendonorkan darahnya untuk Raffa ditambah fakta yang sudah ia duga bahwa keluarga Awwalun sudah tahu identitas Raffa yang sebenarnya maka di dalam rumah itu akan ada tiga putra mahkota, wanita berambut blonde itu semakin takut bagaimana jika Raffa menuntut haknya selama ini.
Mereka semua hanya bisa melihat Raffa di kaca besar, Amira dan Rafira bahkan tidak hentinya menangis membuat Tia dan Aldino harus ekstra menenangkan keduanya.
"Kenapa Papa bisa seperti itu uncle?" Tangis Rafira memandang sang Papa yang terbaring di ICU.
"Sayang, dengarkan uncle. Papa kamu baik-baik aja, semuanya akan baik-baik aja setelah ini, percaya sama uncle?" Aldino memeluk Rafira.
"Kamu tenang ya, Raffa gak suka kamu nangis gini 'kan?" Tia memeluk Amira.
"Raffa kenapa bisa tertusuk pisau kak Tia?" Amira menangis.
Nay melepaskan pelukan Angga yang sedari tadi mendekapnya kini menghampiri Tia yang sedang menenangkan Amira. "Kak Tia gak bisa jawab pertanyaan istri Raffa ini? Dia sedari tadi terus bertanya kenapa suaminya bisa tertusuk pisau di rumah Awwalun? Amira dan Rafira juga berhak tahu bagaimana kejadiannya, apa kalian akan menyembunyikan fakta sebenarnya?"
Tia menggeleng. "Nay, kamu kacau!"
Angga segera menarik istrinya itu. "Sayang, kendalikan diri kamu. Kita dirumah sakit sekarang!" Kembali mendekap istrinya.
"Aku melihatnya sendiri Angga, Raffa terluka di rumah itu dan terus berteriak! Mereka memainkan drama untuk Raffa!" Teriak Nay tidak terima menunjuk Aldino dan Tia.
Semua memandang kearah Nay penasaran karena memang Nay ada disana menyaksikan semuanya walaupun tidak dari awal.
Kaori kemudian tersenyum dan mulai mendekati mereka semua. "Raffa mencoba bunuh diri karena fakta yang baru saja di dengarnya dari drama yang dimainkan kak Tia dan Bang Dino, mereka adalah dokter dan perawat yang berkonsultasi dengan dokter ahli kejiwaan untuk membuat seseorang mengakui sesuatu, mereka menyebutnya psikodrama." Membuat yang lain kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL
RomansaBelasan tahun berlalu persahabatan mereka masih terjalin dengan begitu erat, rasa cinta, dendam, sakit hati, mengikhlaskan mereka semua sepakat menguburnya dalam-dalam belasan tahun silam dan tidak pernah mengungkitnya kembali. Mereka berjalan di ma...