Tiga Puluh Delapan

1.1K 73 6
                                    

Kim ara berjalan menuju pasien yang besok akan dia oprasi dibelakangnya sudah ada residen residen yang selalu mengikutinya dan dokter magang juga.

" anyeong aseoo" ucap ara yang membuka pintu sambil tersenyum.

" ouh dokter ara, mari masuklah, tuan kim tan sedang tidur setelah minum obat. " ucap sekretaris kim tan.

" begitu jadi nanti setelah minum obat sore dia harus langsung berpuasa, karna besok mulai oprasinya pagi" jelas ara.

" dok kalau boleh tau apa ini tumor jenis ganas?" tanya sekretaris kim tan

" kita baru bisa melihatnya besok, baru stadium awal jadi kau tenang saja saya akan berusaha semaksimal mungkin" ucap ara.

" berikan semua pengobatan yang paling terbaik untuk tuan kim tan dok" ucap sekretaris kim tan

" baiklah kalau begitu saya permisi, sisanya nantu malam dokter residen saya dan asisten saya akan menjelaskan" ucap ara.

" baik dok, saya ucapkan terima kasih" ucap sekretaris kim tan

" marii" ucap ara dan meninggalkan ruangan vip tempat dimana kim tan dirawat .

" tuan, anda sudah bisa bangun" ucap sekretaris kim tan

" dia masih sama begitu tenang dan anggun , beruntung sekali laki laki itu memiliki ara, andai saja aku bisa datang lebih cepat aku tidak akan terlambat" ucap kim tan

" saya harus bagaimana tuan? Apa perlu?" tanya sekretaris kim tan

" tak usah, kita juga masih dibawah grub KY lagi pula aku menyuruhmu mengecek benar tidak aku tidak ingin ara sedih dan dia bahagia dengan pernikahannya aku akan bahagia juga" ucap kim tan

" baik tuan" ucap sekretaris kim tan.

Ara berjalan kembali keruangannya karna kunjungan pasien dan berapat sudah selesai dia sangat ingin istirahat karna badannya yang mulai lemas. Sesampainya diruangan ara langsung melepas heels nya dan menarus  stetoskopnya di meja kerjanya dan mulai nerebahkann tubuhnya disofa bed miliknya .

" selamat sore ada yang bisa saya anty?" tanya suster eungsan

" apa dokter ara ada dikantor?" tanya doo kyun

" sepertinya dokter ara masih diruangan istirahatnya, mari saya antar" ucap suster eungsan

" ouh tidak usah , saya akan kesana sendiri mari" ucap doo kyun dan meninggalkan departemen bedah saraf menuju ruangan ara.

" dokter ara?" panggil doo kyun karna sudah 5 menit mengetuk tak ada jawaban

" sayang apa dia ada?" ucap yejin

" ada sayang, lihatlah papan namanya masih belum ditutup" ucap doo kyun

" apa terjadi sesuatu dengannya? Aku telfon juga tak ada jawaban" ucap yejin.

" kita langsung masuk saja" ucao doo kyun dan menekan paswod masuk ruangan ara.

" kim ara" ucap do kyun , namun saat melihat adiknya yang sedang tertidur dengan lelap dia berhenti sambil tersenyum

" dia tertidur ternyata" ucap yejin

" apa dia kelelahan? Tidak biasanya dia seperti ini" ucap doo kyun yang menutup pintu dan duduk di depan adiknya yang masih tertidur.

" sayang telfon yoongi bilang tak usah menjemput kita antar sekalian ara pulang" Ucap yejin

" sudah ku kirimkan pesan dan sudah dijawab juga" ucap doo kyun.

" ara, yaaa" ucap yejin sambil menggoyahkan badan ara

" emm waee somii, ada pasien" ucap ara masih tertutup matanya.

Menikah KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang