29

1.4K 84 5
                                    

Setelah selesai melihat pasien ara langsung menuju ruang intensif, dia melihat keadaan sooyejin. Setelah dirasa dia tidak akan ada pembekak an lagi ara menyuruh jina untuk memindahkan eonie yejin ke ruang rawatnya kembali.

" Jina, yaa dimana walinya?" Tanya ara.

" Disini nama dokter juga tercantum" ucap jina.

" Ahh aq lupa, jina cari menagernya tanyakan apakah ruangannya sudah siap" ucap ara.

" Baikk dok, " ucap jina dan pergi mencari dowa.

" Eoniee, mulai sekarang nikmati hidupmu jangan fikirkan apapun " batin ara sambil memegang tangan yejin.

" Dokter, sudah siap" ucap suster dan perawat.

" Baiklah, kalian kesana aku akan menyusul nanti" ucap ara. Dan melihat yejin dipindahkan keruang rawatnya setelah itu dia pergi untuk sarapan sebentar karna tadi tidak sempat membwa.

" Dokter ara?" Ucap dokter yiji yang menyapa di kafe rumah sakit.

" Ahh, dokter yijin selamat pagi" ucap ara.

" Baru sarapan?" Tanya yiji.

" Iya dok, tadi tidak sempat untuk menyarap karna harus menengok pasien dulu" ucap ara.

" Dok, bolehkah saya bertanya sesuatu 2 hal saja" tanya dokter yiji.

" Baiklah silahkan" ucap ara sambil tersenyum.

" Kenapa dokter ara tidak mengambil jabatan kepala departemen?" Tanya dokter yiji.

" Bukankah sudah tau? " Ucap ara.

" Maksut saya kenapa tidak sekalian saja?" Tanya dokter yiji.

" Menjadi pemilik sebagian saham dirumah sakit ini saya sudah bersyukur untuk apa lagi? Dan kau juga tau kedua orang tuaku sudah mulai tinggal diluar negri mau tidak mau saya dan kakak saya juga harus menghendel perusahaan" ucap ara.

" Ouh begitu. Namun terima kasih dok sudah memberikan saran kepada dirut untuk memilih saya" ucap dokter yiji

" Saya tau kemampuan dokter maka dari itu saya menyetujui keputusan atasan" ucap ara.

" Pertnyaaan kedua dan terakhi," ucap dokter yiji.

" Baiklah apa dok?" Tanya ara sambil memakan sepotong cake yang tadi dia beli.

" Apa benar dokter ara sudah menikah? Bahkan kemarin suami dokter kesini" ucap dokter yiji

" Benar dok" ucap ara tersenyum.

" Jinjaa? Wahh deabak, bagaimana dokter tidak mengundang kita?" Tanya dokter yiji.

" Hanya sederhana dan pihak sana lowprofil jadi ya tertutup" ucap ara.

" Wah wah benar benar keren, namun selamat ya dok atas pernikahannya, kalau begitu saya pamit dulu karna harus mengoprsi" ucap dokter yiji

" Neee hati hati" ucap ara dan melanjutkan lagi memakan sepotong cake Yang dia suka.

Setelah selesai menyarap, ara mendapatkan telfon dari jina sudah waktunya jam rawat jalan. Kim ara berjalan menuju keruangan prakteknya dan akan memulai jadwat rawat jalannya hari ini.

" Jina yaa masih berapa pasien?" Tanya ara.

" Sisa satu dok" ucap jina.

" Jangan bohong" balas ara sambil tersenyum.

" Memangg dok, dokter yona mencari" ucap suster eungsang. Dan yona pun muncul.

" Pamokchaaa? " Tanya yonaa di depan pintu

Menikah KontrakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang