Kapan lagi kan?

1.8K 275 34
                                    

Salah satu hari selain hari senin yang Kenzie tidak sukai adalah hari jumat. Alasan Kenzie tidak menyukai hari senin sudah jelas, dia malas jika harus berdiri lama-lama ketika upacara bendera. Belum lagi di sekolahnya orang yang tinggi selalu di taruh di depan ketika baris berbaris. Lalu setelah upacara akan ada pelajaran yang langsung membuat otaknya panas. Matematika di hari senin adalah mimpi buruk. Lalu apa alasan Kenzie tidak menyukai hari jumat juga? Bukannya sekolah akan di pulangkan lebih awal ya? Jadi, alasan Kenzie tidak menyukai hari jumat karena di sekolahnya akan melakukan zikir dan seluruh murid akan di kumpulkan di ruangan aula untuk berzikir bersama. Bukan zikirnya yang dia tidak suka tapi....

"Ayoo hari ini perwakilan dari kelas sepuluh.. Siapa yang mau memberikan kultum sebagai perwakilan??"

Kenzie menunduk dan berusaha bersembunyi di belakang teman-temannya. Tangannya mendadak dingin dan berkeringat. Dia mulai gugup apalagi mendengar teman-teman sekelasnya mulai saling lempar sebagai perwakilan untuk maju.

"Kenzie aja Kenziee.. Dia kan lulusan pesantren.. Lu aja Zie"

Nah.. Itu dia. Kenzie tidak suka yang seperti itu. Dia tidak suka jadi pusat perhatian dan sekarang seluruh teman-temannya langsung menoleh padanya usai ucapan Biru tadi. Kenzie langsung menggeleng ribut di tempatnya duduk.

"Nggak.. Jangan.. Gue. Gue.. Gak siap!"Ujarnya.

"Yaahh Zie ayolah.. Di kelas Kita cuman Lu doang yang bisa di andelin. Gak mungkin anak-anak brengsekai di belakang yang pecinta bokep itu"Ujar Biru pelan. Sedangkan Kenzie menyikut lengannya.

"Kenzie mau maju? Ayolah nak.. Guru agama Kamu bilang nilai Kamu bagus loh.. Ayo sini maju, gak lama kok cuman tujuh menit"

Kenzie menggigit bibir mendengar ucapan Gurunya di depan sana. Selain pelajaran kesenian dan seni budaya nilai Kenzie juga tinggi di Pendidikan Agama. Ya mau bagaimana, kalau soal ayat dan hadist dia sudah sering belajar soal itu ketika di pesantren dulu jadi dia sedikit lebih unggul di bandingkan teman-temannya yang lain.

"Maju Ziee"Teman-temannya menyuruhnya untuk maju. Kenzie mendongak dan melihat kedepan dimana tak sengaja bertatapan dengan Mikha yang melihat ke arahnya penuh harap. Gawat kalau begini.

Kenzie kemudian berdiri dan teman-temannya spontan memberikan jalan untuk maju ke depan. Jujur saja semakin dekat Ia ke depan semakin berat saja langkahnya. Dan di kepalanya sekarang betulan tidak ada apapun. Dia masih blank dan dia bingung harus membawakan apa sebagai materi di kultumnya nanti.

Saat sampai di depan Kenzie di buat menelan ludah karena sekarang seluruh tatapan mata para siswa sekolahnya tertuju padanya. Bukan hanya siswa saja tapi juga Guru-guru yang pagi ini ikut untuk berzikir bersama. Kenzie di berikan sebuah mik, dia bisa mendengar tawa mengejek dari beberapa orang Kakak kelas karena tangannya yang gemetar begitu mengambil mik yang di berikan Gurunya tadi.

Di lain sisi ada Esa yang ikut deg deg an. Dia tau Kenzie seperti apa. Jika anak itu gugup maka ekspresinya akan kelihatan sekali. Kenzie tidak pandai menyembunyikan ekspresinya. Wajahnya mulai pucat dan di ruangan full ac seperti sekarang di dahinya sangat jelas terlihat ada keringat sebiji jagung.

"Emm.. Assa.. Uhh.. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Kenzie membuka dengan salam terlebih dahulu. Dan serentak balasan salamnya langsung di balas dengan keras dan bersamaan. Kenzie merasa jantungnya hendak keluar dari dadanya saat itu juga. Jantungnya semakin berdetak tidak karuan, keringatnya terasa jadi lebih banyak dan bahkan Kenzie merasakan jika keringat baru saja mengalir di belakang punggungnya.

Kenzie menarik nafas pelan kemudian memegang dadanya dan masih berusaha mengontrol dirinya sendiri agar tak gemetar lagi. Dan setelah Ia merasa sedikit tenang barulah Kenzie kembali mendekatkan mik ke dekat mulutnya kemudian menatap dinding aula untuk menghindar menatap seluruh teman-teman dan kakak kelas yang duduk di depannya.

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang