Find My own Peace🍃

1.7K 318 77
                                    

"Kaffa? Loh ehh--maksudnya Om, silahkan masuk Om"

Esa yang mendengar ucapan Biru hanya bisa menggelengkan kepala. Biru sudah mengigit bibirnya panik akibat keceplosan. Sedangkan Kaffa tidak begitu perduli dengan ucapan anak itu.

"Benar Kamu yang namanya Biru?"

Biru mengangguk dalam hatinya Ia sudah deg deg an karena kedatangan tiba-tiba Ayah Kenzie dan Esa kerumahnya. Anak itu memberikan kode pada Esa dan hanya mendapat balasan gelengan kepala dari Esa. Entah maksudnya apa Biru tidak paham.

"Semalem bener Kenzie nginep disini sama Kamu?"tanya Kaffa lagi. Biru terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk. Dia tidak mungkin bohong.

"Trus dimana Kenzie? Masih disini?"

Biru menggeleng sedangkan Esa memasang ekspresi terkejut. Dia pikir Kenzie masih ada disini.

"Kamu tau dia pergi kemana?"

"Semalem, Kenzie cuman bilang kalau dia bakalan pergi. Perginya kemana Saya gak tau. Pas Saya bangun pagi-pagi Kenzie udah gak ada di sebelah Saya tidur. Bunda bilang, dia pergi naik gojek"

Kaffa menarik nafasnya kemudian mengangguk. Setelahnya lelaki itu berdiri dan menepuk bahu Biru pelan.

"Makasih yaa, udah izinin Kenzie nginep di tempat Kamu semalam"

"Iya sama-sama Om... Semoga Kenzie cepat ketemu"

Kaffa mengangguk dan berjalan keluar lebih dulu sedangkan Esa menghampiri Biru dan memegang kedua bahu temannya itu dengan tatapan serius.

"Lo gak bohong kan?"

"Ya enggaklah! Sejak kapan Gue bohong!😒"

"Yaudah deh. Makasih"

"Esa! Kalau ada kabar dari Kenzie kasih tau Gue!"teriak Biru saat Esa sudah hendak masuk ke dalam mobil bersama dengan Kaffa.

"Iyaa. Lo juga. Kalau misalnya Kenzie ngabarin Lo kasih tau Gue juga"

"Uhm! Hati hati Kaff--hati-hati Om!"
Biru langsung menampar mulutnya sendiri. Esa lagi-lagi hanya bisa menggelengkan kepala dengan tingkah temannya satu itu. Untung saja Om Kaffa sedang banyak pikiran jadi tidak terlalu memikirkan sapaan tak sopan Biru padanya dua kali berturut-turut.

-------

"Caa.. Udah dong Caa nangisnya. Kenzie bakalan ketemu kok.. Palingan juga dia nginep ke rumah temennya. Anak cowok mah begitu"

"Iyaa, Caa.. Esa bilang Kenzie nginepnya sama Biru. Pasti bentar lagi dia pulang barengan sama Kaffa sama Esa.."

Yasha dan Rena bergantian menghibur Caca. Begitu dapat kabar soal Kenzie yang kabur dari rumah keduanya langsung datang untuk menengok Caca. Dan sejak Mereka datang tadi Caca terus-terusan menangis tanpa henti.

"Tapi dia.. perginya bawa tas gede Ren.. Yasshh.. Hhh.."

"Ya namanya juga kabur Caa. Anak-anak mah suka begitu. Kenzie tuh gak bisa jauh dari Lo berdua. Dia bakalan balik sendiri, apalagi peralatan gamenya masih ada di kamar.."

"Betul kata Yasha.. Kenzie paling masih mau nenangin diri bentar. Curhat sama temen-temennya. Nanti kalau dia udah ngerasa lega pasti bakalan balik kok.."

Caca mengangguk meskipun di dalam hatinya dia masih terus khawatir dengan keberadaan anaknya sekarang. Kenzie tidak pernah pergi tanpa pamit seperti ini. Kenzie pasti merasa di khianati olehnya dan Kaffa.

"Lo makan dulu gih.. Ini udah jam--lah udah mau jam satu Ca! Lo dari pagi belum makan! Ayo makan dulu"

"Gue kenyang yash.."

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang