"Maaa... Mamaaa.."
"Apaa. Masuk aja sini"
Kenzie membuka pintu kamar dan melihat Mamanya yang tengah anteng memotong kuku.
"Apa"
"Ituu.. Emm. Aku mau top up game Maa"
"Truss"Caca masih sibuk memotong kuku tangannya. Dia sih sudah tau arah pembicaraan ini bakalan kemana.
"Minta uang"
"Berapa"
"Emm.. Berapa yang Mama kasih aja sih"Jawab Kenzie. Padahal kalau boleh minta maunya sih lima ratus ribu. Soalnya skin gamenya mahal.
"Nanti. Mama lagi sibuk"
"Ahh iyadeh"Kenzie akhirnya pasrah.
"Kenzie tolongin ambil cutton budnya Mama di meja dong"
"Bentar"
Kenzie mengambil cutton bud dan memberikannya untuk Mamanya. Tapi Caca malah di buat salfok dengan kuku anak itu yang terlihat panjang.
"Kamu sekalian potong kuku sinii. Apaan kuku panjang begitu. Tempatnya setan"Ujar Caca dan menarik tangan Kenzie.
"Ahh gak mauu. Aku lagi males motong kuku. Nanti nanti aja"
"Ck. Sekarang! Ayo sini Mama potongin. Gak sampe lima menit"
Kenzie akhirnya mengalah dan ikut duduk di karpet dengan Mamanya. Satu tangannya berada di tangan Caca dan satunya lagi Ia pakai menopang dagu.
"Zie, Esa beneran jadi bapak penghulunya?"
"Iyaaaa. Kasian dia"
"Kok kasian?"
"Mikha kan gebetannya Esa. Kenzie gak enaklah"
"Kan cuman praktek doang gak beneran juga.."
"Yah iya sih. Tapi meskipun praktek doang kan bisa tetep nyesek juga Maaa"
"Hmm. Iya juga yaa"Caca mengangguk paham.
"Aku juga gak enak sama Mikha. Kasian dia harus di ledekin sama Aku sampe lulus nanti"
"Emang kenapa kalau di ledekin sama Kamu? Siapa tau aja Mikha gak keberatan kan?"
Kenzie langsung menoleh mendengar balasan Mamanya.
"Gak mungkin. Yang ada juga dia risih kali. Pokoknya Mikha itu punyanya Esa"
"Mikha bukan punya siapa-siapa Kenzie. Bukan punya Esa juga. Mikha mah berhak buat suka sama siapapun. Nana juga gitu"
"Kok tiba-tiba Nana ikutan sih? Kita kan lagi bahas Mikha sama Esa. Nana gak usah di tambahin dong"Ujarnya langsung sensi. Soalnya kalau udah bahas Nana Kenzie langsung jadi sadar diri.
"Ya kan Mama cuman ngomong. Meskipun diantara Kamu sama Esa udah sama-sama terbuka suka sama cewek yang mana. Tapi kan setelahnya terserah ceweknya juga mau sukanya sama siapa? Iya kan?"
"Ah tauuu"Kenzie langsung cemberut.
"Huu dasar!"ucap Caca. Kenzie mah kebaca kalau udah kalah pasti balesannya begitu.
"Mana coba tangan satunya lagii"
Kenzie memberikan tangan kirinya untuk gantian. Berbeda seperti tadi keduanya tidak mengobrol lagi dan Kenzie juga malas bahas soal cinta-cintaannya yang ngenes. Kenzie malah merhatiin Mamanya dan di buat mengernyit.
"Nah udah beress.. Bersih begitu kan bagus. Sholat juga di terima karena Kita bersih jadi jangan males motong kuku"Caca akhirnya selesai memotong semua kuku tangan Kenzie. Kalau kuku kaki masih aman.