Yang paling istimewa

2.3K 313 132
                                    

Kenzie menjadi siswa terakhir yang mengumpulkan lembar jawabannya ke meja Guru. Hari ini juga menjadi hari terakhir ujian sekolah setelah semingguan penuh dibuat pusing dengan soal-soal ujian.

Kenzie lalu mencium punggung tangan Guru pengawas dan keluar dari dalam kelas. Di depan kelas ada Mikha yang menunggunya sejak tadi.

"Jadi gimana? Lancar kan?"tanya Mikha begitu melihat Kenzie keluar dari dalam kelas.

"Hhh gatau Mikha. Jangan tanya dulu. Kepalaku lagi pusing"jawab Kenzie lalu duduk di sebelah Mikha dan bersandar di bahu cewek itu.

"Astaga.. Masa gitu doang pusing sih. Soalnya gak susah kok. Sama aja kayak yang Kita pelajarin waktu itu"Mikha menggelengkan kepala mendengar jawaban Kenzie.

"Pokoknya prinsipku itu selesai dan lupakan Mikha. Jadi jangan tanya-tanya lagi"

"Dasaaar yaa"

Kenzie mengambil tangan Mikha lalu Ia letakkan di kepalanya.

"Ngapain sih?"

"Puk puk kepalanya"

"Yaelah"

Mikha menepuk pelan kepala Kenzie sementara anak itu masih bersandar padanya. Untung saja sekolah sudah lumayan sepi jadi manja-manjanya Kenzie yang begini tidak akan jadi tontonan orang lain. Ah, kecuali---

"Dasar anak muda yaa, gak liat tempat kalau pacaran"

Kenzie sontak langsung mengangkat kepalanya dari bahu Mikha begitu mendengar suara Bu Nirmala yang menyindir mereka berdua. Guru yang tadi mengawas di kelas Kenzie.

"Maaf Bu"ujar keduanya bersamaan dan mendapatkan anggukan. Setelahnya keduanya juga langsung berjalan menuju ke parkiran buat pulang.

"Kita mau langsung pulang apa makan dulu?"tanya Kenzie.

"Terserah"jawab Mikha sambil memasang helm. Kenzie yang mendengar balasan Mikha menghela nafas. Kenapa sih jawabannya selalu saja terserah. Malesin deh.

"Mau makan dimana juga ayo. Terserah pokoknya"kata Mikha lagi setelah melihat ekspresi Kenzie yang berubah. Mikha tau kalau Kenzie anti sekali dengan jawaban terserah tapi Mikha juga bingung kalau ditanya mau makan apa. Ya pokoknya terserah Kenzie saja mau bawa dia makan dimana!

"Yaudahh. Ayo naik"

Mikha lalu naik di boncengan Kenzie dan keduanya meninggalkan area sekolah. Di perjalanan Mikha merasakan perutnya mulai sakit. Kenzie mendengar ringisan Mikha mulai memelankan motornya.

"Kenapa?"

"Perutku sakit"

"Sakit banget?"

"Iyaaa.. Shh sakit banget"

"Sakit perut laper?"

"Kayaknya bukan deh"

"Lah trus?"

"Nanya muluu. Ayo lanjutt bawa motornya aja. Kalau pelan gini kapan sampenya. Aku mau ke toilet"

"Iyaaa.."

Tidak berapa lama Kenzie akhirnya berhenti di salah satu cafe. Mikha turun lebih dulu dan Kenzie membuka helm.

"Kamu mesen apa aja, Aku mau ke toilet bentar. Aku titip tas"

"Okeh"

Selagi Mikha pergi ke toilet, Kenzie mencari tempat dan memesan dua porsi makanan serta dua gelas jus alpukat.

"Makasih Kak"ucapnya setelah pesanannya akhirnya diantarkan ke meja. Tapi yang membuat Kenzie bingung adalah Mikha dari tadi belum kembali juga. Kenzie lalu mengecek ponselnya dan melihat ada tiga panggilan tak terjawab dari nomor Mikha. Kenzie pun menelfon kembali dan untungnya langsung diangkat.

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang