Another Me

2.1K 256 40
                                    

"Apaan sih Ma... Jangan ngeliatin terus gitu dong"Ujar Kenzie. Makan nya tak tenang sejak tadi karena Mamanya yang terus-terusan menatap ke arahnya. Bukannya apa, Kenzie hanya merasa tak nyaman meskipun itu Mamanya sendiri.

"Gapapa.. Emang Mama gaboleh natap Kenzie apa? Makan yang banyak yaa sayang biar Kamu kuat belajarnya"Ucap Caca dan menambahkan lauk lagi di piring Kenzie.

Kaffa yang ada disana tak ikut berkomentar. Caca itu masih parno dan keingat sama mimpinya semalam. Apalagi dia suka mellow sendiri kalau melihat Kenzie.

"Maa...Tapi kalau makan banyak bukanya jadi ngantuk yaa? Aku kayak gitu soalnya"Ujarnya.

"Mas Kaffa emang bener?"Tanya Caca sementara Kaffa yang mendengar keduanya hanya menghela nafas.

"Katanya sih gitu.. Tapi kalau Kenzie mah karena males"Jawab Kaffa dan Kenzie sudah berdecak mendengar ucapan Papanya.

"Kenzie! Kamu jangan males-males dong kalau belajar.. Jangan kayak Mama! Seenggaknya.. Mama bisa selamet dikit karena dapet suami kayak Papa Kamu. Coba kalau seumpamanya Mama juga dapetnya laki-laki tolo--"

"Ck! Apasih omongannya"Potong Kaffa.

"Laki-laki yang agak kurang berakal--"

Kaffa sudah menghela nafas untuk yang kesekian. Dasar Caca!

"Bisa jadi apa Mama.. Untung dapat Papa. Punya Kamu kan. Jadi ayo rajin belajar!!"Lanjutnya.

Kenzie lalu menatap ke arah Mamanya.

"Kalau gitu Kenzie bakalan cari calon istri--"

"Apaan sih calon istri calon istri segala.. Kamu aja kalau hujan gede sama petir masih suka tidur sama Kita udah ngomongin calon istri"Potong Kaffa.

Kenzie langsung melengos mendengar rahasianya yang barusan di katakan Papanya.

Yup. Dia takut hujan dan setiap kali hujan disertai petir Kenzie bakalan ngerusuhin Papa dan Mama. Gak tanggung-tanggung dia minta tidur di tengah. Jangan heran kalau sampai sekarang dia belum ada adek. Kalau anak lain anak Mama or Mami. Kenzie malah dua-duanya alias manjanya ke kedua orang tuanya sama!

"Kan cuman ngomong.. Kita gak ada yang tau masa depan kan.. Anything could happen🙂"

"Kenzie!!😐"

Caca dan Kaffa sudah sama-sama menyebut namanya tapi Kenzie malah mengangkat bahu dan meminum susu paginya.

"Aku selesai sarapan~berangkat dulu yaaa😁"

Kenzie mengambil tas punggungnya dan menyampirkannya ke bahu.

"Berangkat dulu yaaa.."Ujarnya lalu mencium punggung tangan Papa dan Mamanya bergantian. Khusus di Mama Kenzie tak bisa langsung pergi karena ritual Mama Caca sebelum pergi adalah nyedot pipi sama ubun-ubun Kenzie.

Alias di cium dengan brutal 😬

"Ahh udahlah Maaa.. Telat lagi nanti Akunyaa.. Huh😣"

"Bentarrr Mama belum puass meluk sama nyium Kamuuuu~😚"Ucap Caca dan mengecup kedua pipi Kenzie bergantian... Berkali-kali.

"Nyium Papa aja sana.. Jangan Akuu!!😥"

"Bosen!"Balas Caca. Sementara Kaffa memilih untuk no komen. Terserah! Awas minta-minta cium.. Gak bakalan Kaffa kasih.

Yakin Pak? 😏

Oh tentu saja tidak~

"Udaahhhh.. 😧"

"Hehehehe😂 Yang bisa cium sama meluk Kamu itu cuman Mama yaa! Inget?! Gaboleh ada yang lainn😌"Kata Caca.

"Trus kalau Aku yang cium-cium orang?🙄"

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang