Kenzie duduk di kursi belakang dan menatap jalanan dari jendela dengan bosan. Sore ini dia akan ke Bandara mengantar Papanya yang ada kerjaan di luar kota. Dia sebenarnya tidak mau ikut tapi di paksa sama Mama. Ya jadi mau gak mau harus ikut juga.
Sesampainya di Bandara, Kaffa berpamitan terlebih dahulu sebelum Ia bergabung dengan rombongannya.
Seperti biasa memeluk Caca dan mengecup kening perempuan itu sebelum pergi."Jangan lupa kasih kabar ya kalau Kamu udah nyampe, jangan tunda buat makan.. Sesibuk apapun harus inget makan ya?"
Kaffa mengangguk dan mengusak rambut Caca sebelum beralih menatap anak tunggalnya yang hanya diam saja sejak tadi. Kaffa menepuk pelan bahu Kenzie dan mengusak rambut anaknya itu juga.
"Papa titip jagain Mama yaa.. Jangan cemberut begitu dong. Kenzie dm Papa aja kalau mau oleh-oleh nanti Papa--"
"Gak butuh oleh-oleh. Papa pulang kerumah selamat aja udah bersyukur kok"Ucap Kenzie memotong ucapan Papanya. Kaffa tersenyum lalu mengangguk dan membuka lebar tangannya. Kenzie lalu berjalan dan memeluk Papanya sebentar.
"Maafin Papa udah marah-marah semalem. Kamu juga harus sadar sama prioritas Kamu itu apa Kenzie. Ini demi kebaikan Kamu sendiri. Okeh?"Bisik Kaffa dan Kenzie mengangguk. Setelahnya pelukan keduanya terlepas. Kaffa menatap Istri dan anaknya sebelum akhirnya pergi berjalan dan menemui rombongan dosen yang lainnya juga.
Caca dan Kenzie menunggu di sana sampai pesawat yang membawa Kaffa telah pergi barulah keduanya kembali buat ke mobil. Caca menyetir dan Kenzie duduk di sebelahnya.
"Kita singgah makan dulu yuk"Ucap Caca.
"Gamau.. Mau langsung pulang"Kata Kenzie menolak.
"Kan Kamu belum makan Ziee"
"Bisa mesen dari rumah kan? Aku males makan di luar.. Aku mau pulang Ma"Ujarnya.
Caca mengangguk dan fokus menyetir lagi. Emang hadapin Kenzie akhir-akhir ini tuh lagi cobaan banget. Anaknya moodyan. Mana anti banget kalau mau di bawa kemana-mana. Gak suka rame. Sama kayak Bapaknya. Tapi Kenzie nih versi lebih ribet dari Kaffa. Beneran deh!!
Waktu sampai di rumah Kenzie masuk ke dalam lebih dulu dan disusul Caca. Anak itu sudah langsung masuk ke dalam kamarnya sedangkan Caca mesen makanan dan bersih-bersih.
Tokk
Tokk
"Hnmm.. Apaa"Sahut Kenzie dari dalam kamar mendengar ketukan di depan pintu.
"Nanti kalau makanannya sampe Kenzie bukain pintu yaa. Mama mau mandi"Kata Mama Caca dari luar.
"Iyaa"
Setelahnya tak terdengar suara Mamanya lagi dan Kenzie lanjut bermain game. Bukan di komputernya seperti biasa tapi bermain game di ponselnya.
Selang beberapa menit bunyi bell rumah terdengar sampai di dalam kamar. Kenzie berjalan keluar untuk menerima pesanan makan yang sudah di pesan Mamanya lebih dulu tadi.
"Makasih Pak"
Setelahnya Ia masuk ke dalam dan mengaturnya di atas meja bersamaan dengan Mamanya yang juga barusan turun dan mereka berdua makan malam bersama.
"Ziee, besok pulang sekolah temenin Mama yuk"
"Enggak ah. Gamau.. Kenzie males di cubit-cubit sama ibu-ibu. Gasuka"
"Enggak, gak ketemu Ibu-ibu. Kamu anterin Mama ke mall. Mama mau beli sesuatu, Kamu temenin"
"Ck.. Nemenin Mama itu lama. Papa aja gatahan apalagi Aku. Gak deh. Skip"Ujarnya. Caca sudah menghela nafas mendengar balasan Kenzie.