Gawat!!

1.8K 279 91
                                    

Setelah kejadian itu Kaffa sama Caca gatau mau ngomong apa. Mereka terlalu kaget sementara Kenzie hanya duduk diam di sofa. Dia sih tidak merasa hal itu sebagai kejadian yang aneh. Dia sering kok ngeliat Kenzo. Antara tidur sama mimpi, setengah sadar pokoknya. Jadi dia gak ngerasa hal itu sesuatu yang aneh. Apalagi kalau misalkan pas Kenzie lagi sakit. Kenzo juga sering keliatan. Meskipun gak ngomong apa-apa dan cuman ngeliatin dia doang. Beda cerita kalau misalkan Kenzie ketemu di mimpi  disana Kenzo jadi cerewet sekali. Kenzie sering kena marah sama anak itu.

"Kamu siap-siap. Kita ke makamnya Kenzo"

"Aku gak ikut. Aku mau sekolah"
ujarnya menolak.

"Hari ini izin aja dulu. Papa juga gak ke kampus"ujar Kaffa. Kenzie akhirnya mengangguk. Meskipun sebenarnya dia ogah-ogahan kalau pergi kesana. Bukannya apa yaa, Mamanya suka nangis. Kenzie gak suka ngeliatnya.

Anak itu akhirnya naik ke kamarnya dan langsung mandi. Pas lagi mandi Kenzie jadi keinget sama ceritanya Rio kemarin.

"Ahhh.. Jadi itu Kamu yaa. Dasar"
gummanya dan setelahnya kembali menyabuni badannya. Kenzie takut hantu tapi gak takut sama Kenzo.

Setelah beres siap-siap Kenzie turun ke bawah. Di ruang tengah ada Papanya yang lagi duduk ngelamun. Kenzie lalu mengambil duduk di sofa yang lainnya. Seperti biasa, mereka lagi nungguin Mamanya yang siap-siap. Kenzie sama Papa tidak mengobrol apapun. Anak itu mengeluarkan ponselnya dan membalas pesan dari Mikha.

"Ayokk. Mama udahh kelar"

Kaffa lalu berdiri, mereka bertiga pake item-item hari ini. Mama sama Papa pake kacamata sedangkan Kenzie kelupaan. Gak usahlah yang paling penting pecinya yang gak ketinggalan. Di mobil, Kenzie duduknya di belakang. Perjalanan kesana di isi tanpa suara. Baik Papa dan Mama tak ada yang buka suara. Kenzie jadi ngerasa aneh sendiri sama suasana diantara mereka. Asing.

"Pa, Ma.. Biasa aja kali"ujarnya.
Kaffa dan Caca langsung menoleh mendengar ucapannya barusan.

"Kamu gak ada serius-seriusnya dikit Kenzie"tegur Mama.

"Aku serius kok. Lagian, kenapa harus ngerasa aneh kalau ada dia? Biasa aja tuh"ucapnya lagi. Kedua orang tuanya sama-sama menghela nafas.

"Kamu mending diem deh"kata Kaffa.

"Haih"Kenzie lalu mengeluarkan ponselnya dan memilih untuk bermain game saja. Tak berapa lama kemudian mobil yang mereka naiki akhirnya berhenti. Kaffa dan Caca langsung turun begitupun dengan Kenzie. Anak itu berjalan mengekor di belakang keduanya sampai akhirnya mereka sampai di tempat kuburan Kenzo.

"Aku ntar maunya di sebelah Kenzo"
celetuk Kenzie.

Caca dan Kaffa menoleh mendengar ucapannya.

"Ngomong apasih Kamu!"ujarnya keduanya bersamaan.

"Jangan sembarangan Kamu Kenzie!"kata Kaffa lagi.

Anak itu membuang nafas. Lah kok marah? Padahal Papa dan Mamanya sering kok bicara kalau ntar mereka gak ada maunya kuburannya sampingan. Pas dia ngomong kayak gitu juga malah di marahin. Piye?

Kenzie gak tau aja kalau orang tuanya lagi sensitif. Dia malah nyeletuk kayak begitu. Kaffa sama Caca lalu sama-sama menaburkan bunga kembang yang baru menggantikan bunga-bunga kembang yang sudah kering dan layu diatas pusara anak Mereka. Keduanya baru sadar kalau Mereka tidak kemari lagi berbulan-bulan lamanya. Mungkin penyebab salah satunya itu.

Dan hal yang Kenzie paling tidak sukai dan hindari terjadi sekarang. Usai berdoa Mamanya langsung menangis dan di tenangkan Papa. Kenzie tidak suka dengan hal-hal seperti ini karena kedua orang tuanya tampak lemah. Anak itu mengalihkan tatapannya dan memasang earphone di telinga. Dia tidak suka mendengar suara tangisan Mama. Tapi meskipun begitu suara lagu band rock masih kalah karena tangisan Mama yang nyaring.

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang