"Ehh ayo gantian lagi dong.. Gue juga mau ikutan foto"
Kenzie yang mulai merasa tidak nyaman karena banyak teman-teman kelasnya yang minta foto mulai melipir tapi lagi-lagi tangannya di tarik untuk di ajak foto bersama.
"Senyum Kenzie! Biar cakep fotonya ihh!"
Kenzie menarik bibir mencoba senyum tapi yang keluar malah senyuman canggung. Tiba-tiba matanya melihat Esa yang berjalan keluar kelas, tak mau menyia-nyiakan kesempatan Kenzie akhirnya ikut menyusul Esa dan meninggalkan teman-temannya yang memanggil namanya.
Kenzie mengernyit saat melihat ada Nana yang sekarang duduk di sebelah Esa. Mereka berdua tampak mengobrol dan Kenzie tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang keduanya bicarakan. Apa Nana sedang menghibur Esa?
Kenzie lalu meremas jasnya saat melihat Nana yang memegang kedua pipi Esa dan Cewek itu mulai berbicara kembali. Hal tak terduga yang membuat Kenzie sampai melongo kaget adalah saat melihat Nana menempelkan bibirnya di bibir milik Esa. Kenzie tidak tahan untuk tetap melihat adegan itu dan perlahan berjalan mundur lalu berlari menjauh dari sana.
Rasanya seperti hatinya baru saja di tusuk-tusuk dengan pisau. Sakit sekali.. Di tengah Kenzie yang berlari dia malah berpapasan dengan Mikha yang menatapnya dengan ekspresi bingung sekaligus kaget. Mungkin karena melihat ekspresi hendak menangis yang Kenzie tunjukkan.
"Kenzie? Kenapa?"tanya Mikha panik.
Kenzie berhenti dan balik menatap Mikha yang ada di depannya. Anak itu meremas kuat kedua tangannya sendiri kemudian berucap.
"Mikha.. Gue.. Gue.. Patah hati"ucapnya.
Mikha mengernyitkan kening mendengar ucapannya. Cewek itu tentu saja bingung dengan maksudnya barusan. Kenzie tak mau repot-repot kembali menjelaskan apa yang sudah membuatnya sakit hati dan memilih untuk pergi berjalan ke parkiran. Dia mau pulang!
"Kenzie! Tunggu!"
Kenzie masih berjalan, Mikha tidak tau kalau hatinya betulan patah menjadi beberapa bagian. Dia mau langsung pulang kerumahnya. Dia tidak siap harus melihat Esa dan Nana di sekolah lagi.
"Kenzie! Jangan naik motor kalau suasana hati Lo jelek. Bahaya!"Mikha menarik kunci motor yang sudah di tancapkan Kenzie tadi dan menyembunyikannya di tangannya.
"Trus Gue harus gimana Mikha?! Gue sakit hati! Nana nyium Esa depan mata Gue!"ujar Kenzie pada akhirnya tak tahan untuk tidak bilang alasan kenapa dia ingin segera pulang. Mikha yang mendengar ucapan Kenzie kemudian menarik tangannya untuk ikut ke ruangan UKS.
"Gue udah tau dari lama kalau Nana naksir sama Esa. Tapi begitu ngeliat depan mata Gue sendiri Nana nyium Esa. Itu lebih nyakitin dari pas tau dia naksir sama Esa.."ucap Kenzie. Dia dan Mikha sekarang duduk bersebelahan dan Mikha yang menepuk-nepuk bahunya pelan.
"Mikha, kenapa Lo gak naksir sama Esa?"tanya Kenzie dan menoleh ke arah Mikha yang ada di sebelahnya dan tepukan di bahunya seketika berhenti. Mikha tak langsung menjawab dan masih memilih diam. Cewek itu lalu menoleh dan menatap Kenzie yang seolah menunggu jawabannya.
"Cause I like someone else.. But the guy really stupid as hell. I don't know why My feeling just only looking for him, when actually I can get somone better than him. But still, My heart choose him...😊"ucap Mikha. Sengaja ngomongnya pake bahasa inggris. Biar Kenzie gak paham.
Kenzie yang mendengar ucapan Mikha hanya mengedipkan matanya beberapa kali lalu mengangguk berpura-pura paham. Padahal hanya beberapa kata saja yang Ia tau artinya.
"Ahh.. Iya iya deh"
Balasan Kenzie membuat Mikha menghela nafas. Cewek itu lalu berdiri dan memberikan kunci motor Kenzie yang sejak tadi Ia simpan.
