"Lohh.. Istriku udah sholat ternyata"
Kaffa yang tadinya ke kamar ingin mengambil kacamatanya malah di buat salfok dengan Caca yang barusan selesai sholat.
"Tadi kenapa gak barengan aja sholatnya?"
"Yah Aku masih ribet ngurusin Safi gimana mau barengan.. Kamu ngapain senyum-senyum!!"ujar Caca dan memukul lengan Kaffa yang mengambil lengannya.
"Enggak adaa.. Emangnya gaboleh senyum?"
"Senyum Kamu tuh senyuman sange!!"
"Eeh! Sembarangann"Kaffa menoleh panik melirik ke arah anaknya yang pulas tertidur di atas kasur.
"Ya makanya gak usah senyum-senyum"
"Senyum doang yaelahh. Anehh. Aku kan seneng ngeliat Kamu udah sholat lagi Caaa setelah sekian lama"
"Alah"Perempuan itu berdiri dan menyimpan kembali sejadah dan mukena yang tadi Ia pakai sementara Kaffa mengambil kacamata.
"Ah sayang banget malam ini Aku banyak kerjaan"ucap Kaffa.
"Nah kann. Udah ketebak! Senyuman Kamu tuh senyuman mesum!"
"Idih"Kaffa mencibir ucapan Caca barusan. Padahal dia kan beneran senyum karena seneng akhirnya ngeliat Caca bisa sholat lagi.
"Mas Kaffa, Kenzie udah pulang belum?"
"Belum. Kamu telfon gihh tanyain pulang jam berapa"
"Udah Kutelfon tadi cuman gak di angkat"
"Udah di jalan berarti. Yaudah Aku kesebelah dulu"
"Hmmm"
Tapi belum sempat membuka pintu Kaffa kembali berbalik.
"Caaa, besok malem ya?"ujarnya pelan sambil menaikkan alis.
"Hhh.. Liat nanti deh!"balas Caca kesal.
Setelahnya Kaffa keluar sambil bersiul. Caca mengambil ponsel dan kembali menelfon Kenzie. Untunglah kali ini tak perlu menunggu lama panggilan Caca langsung di angkat.
📞Aku udah di depan Maaa.
"Ahh iya iyaaa. Okeh. Mama matiin telfonnya yaa?"
📞Hmm
Bip
Panggilan telfon berakhir. Caca melirik ke arah Safi dan memperbaiki bantal-bantal diantara bayi itu sebelum keluar kamar. Caca menuruni tangga dan bersamaan dengan Kenzie yang barusan pulang.
"Aku pulangggg..."
Kenzie menghampiri Caca dan mencium punggung tangan Mamanya tapi tentu tak hanya berakhir disitu saja karena Caca yang langsung memeluknya.
"Aih Mama kayak Kita gak ketemuan seminggu aja dehh!"
"Biarin.. Wait--ini kok Kamu bau rokok sih!?"Caca langsung melepaskan pelukannya dan menatap Kenzie penuh selidik.
"Temen-temen ngerokok. Asapnya kena bajuku. Jadi kecium juga"
"Yang bener??"tanya Caca yang masih tak percaya.
"Iyaaa Maaa. Udah lahh"Kenzie melepaskan pelukan mereka dan berjalan lebih dulu untuk menghindari Caca. Tapi Caca menarik tangan Kenzie masih ada yang harus Ia pastikan lebih dulu.
"Ah Mama. Apaan sihh!"Kenzie langsung mengalihkan wajahnya saat Mamanya tiba-tiba saja berjinjit untuk mencium bau nafasnya.
"Awas yaa kalau Kamu sampe ikutan ngerokok kayak yang lain Zie. Mama beneran marah ya!!"kata Caca mengancam. Kenzie aman. Caca tidak mencium ada bau asap rokok dari mulut anak itu.