Sesampainya di rumah Kenzie memutar-mutar kunci motornya. Anak itu masuk ke dalam dan langsung sumringah saat melihat Safi yang ada di gendongan Mamanya. Tapi ada hal yang lain yang tiba-tiba menarik perhatiannya.
"Motor-motoran punya siapa nih?"
"Punya adek.. Barusan di bawa sama Opaa.."
"Dia mana bisa pake motor"
"Sekarang kan emang belum bisa tapi gak lama lagi nanti juga bakalan kepake sama Safi kok"
"Enak banget ya Safi di beliin motor sama Opa. Hadiahku gak ada"
"Masa gini doang Kamu iri sih. Dulu Kamu bahkan di beliin mobil sama Opaa"
"Iyasih.. Yaudah deh Aku ke atas. Mau mandii. Byee byeee Safi moo~~"ujar Kenzie dan masih sempat-sempatnya anak itu menghimpit kedua pipi adiknya sebelum pergi.
"Kasian Kamu Safii.. Kakakmu kalau gemes suka brutal dia"Caca mengelus pipi Safi pelan. Ekspresi wajah bayi itu langsung berubah saat tadi Kenzie menghimpit pipinya.
Sementara itu di dalam kamar Kenzie langsung di buat kaget saat menemukan kotak hadiah diatas meja belajarnya.
"Apaan nih?"
Anak itu meletakkan tasnya di bawah dan langsung membuka isi kotak yang ada di atas mejanya. Begitu isinya di buka ada sepatu olahraga baru dan juga voucher makan. Bibirnya langsung tertarik membentuk senyuman apalagi begitu membaca sticky note yang di tulis disana.
Selamat Kenzie. Papa bangga sama Kamu. Pertahankan yaa rajinnya. -Papa
"Thank you Paaa.."Kenzie menyimpan kertas sticky note tadi di dalam laci dan kemudian mencoba sepatu barunya.
"Agak sedikit kegedean. Tapi okelah"
Kenzie berjalan ke bawah sambil memakai sepatunya ingin menunjukan ke Mama.
"Maaa.. Liat nih, keren gak?"ujarnya sambil bersidekap dada dan mengetuk-ngetuk lantai marmer dengan sepatunya.
"Ihh bagusnyaaa.. Sepatu baru?"tanya Caca antusias. Perempuan itu sebenarnya sudah tau kalau itu hadiah pemberian Kaffa. Tapi tetap dengan sengaja pura-pura tidak tau.
"Iyadong!! Papaku yang beliin!"
"Widihhh.. Keren kerenn. Bagus cocok dipake Kamu"
"Pastilah~heii Safi! Liat nih, bagus kan sepatunya? Iri gak? Iri gak? Iri dongg~~"Kenzie mendekati Safi dan mencium-cium tangan adiknya.
"Nanti sering bangun pagi buat olahraga. Jangan bangun telat teruss"
"Gak janji~kasurku nyaman banget soalnya. Dia gak ngizinin Aku bangun cepet. Ehehehe"balas Kenzie. Caca hanya menggelengkan kepala dengan balasan ngeyel anak itu.
"Mama kalau ada urusan lakuin aja. Biar Kenzie yang jagain Safi-moo.."
"Yaudah Kamu tolong jagain adek yaa.. Mama mau ngelipet baju dulu"
"Okeyyy~~Safi moo~sini siniiii.."
Kenzie menepuk tempat tidur yang biasanya di pakai Safi. Caca langsung meletakkan bayi itu dengan hati-hati.
"Safi dijagain Kakak dulu ya sayang"
"Okeh Mama~"balas Kenzie. Caca terkekeh dan mengusap kepala Kenzie sebelum akhirnya Ia pergi ke kamar.
"Tau gak Safi, pipimu tuh kayak mochi. Pengen ku gigit!"ucap Kenzie sambil mengelus-ngelus pipi Safi.
"Ayodong Kamu cepet gedenya biar makin seru di bikin nangiss.. Tangisanmu itu jadi hiburanku loh!"