Kopi Susu

1.5K 219 59
                                    

Caca mengintip dari balik pintu memperhatikan Kaffa yang tengah sibuk di ruang kerja seperti biasa. Perempuan itu melirik ke kiri dan kanan setelah merasa aman barulah Caca membuka pintu ruang kerja Kaffa.

"Mas Kaffaa~"panggil Caca. Kaffa hanya mendongak sekilas dan kembali sibuk melanjutkan pekerjaannya.

Caca yang melihat respon lelaki itu melengos. Bukan Kaffa kalau tidak cuek ketika sedang bekerja. Caca mah gak bakal dianggep!!

Perempuan itu kemudian berjalan di belakang Kaffa dan memijat pelan bahu laki-laki itu. Kaffa yang tiba-tiba merasakan pijatan di punggungnya mengernyit bingung tapi memilih untuk tidak mengomentari Caca.

"Otakmu sexy itu terbukti dari caramu, memikirkan Akuu~"

Kaffa langsung berbalik menatap Caca dengan alis menyatu sambil memasang ekspresi wajah bingung saat Caca yang tiba-tiba saja bernyanyi di belakangnya. Tapi Caca mana perduli di berikan tatapan seperti itu dia malah kembali melanjutkan nyanyiannya.

"Matamu sexy, itu terbukti dari caramu menatap Akuu~🙂"

Kaffa berdecak lalu menggelengkan kepala. Seharusnya Ia tak perlu heran lagi dengan tingkah istrinya yang rupa-rupa itu. Bukan Caca namanya kalau tidak bersikap aneh-aneh. Kaffa memilih untuk tak menanggapi dan kembali melanjutkan mengoreksi revisian di depannya.

"Kamulah makhluk Tuhan yang tercipta paling Sexy. Cuman Kamu yang bisa membuatku terus menjerit. Aw-aw---akh!! Mas Kaffa ihh!"Caca seketika berhenti dan langsung meringis saat Kaffa mencubit lengannya. Bagaimana Kaffa tidak kesal saat Caca tiba-tiba menutup matanya dengan telapak tangan lalu mengusap wajahnya.

"Sakit tau cubitannya!"ringis Caca. Cubitan Kaffa di lengannya lumayan berasa.

"Makanya gak usah gangguin suami pas lagi kerja. Mending Kamu balik kamar sana. Tidur. Kamu kalau udah lewat jam dua belas gini suka kambuh"ujarnya yang membuat Caca mencebik kesal mendengar ucapannya.

"Enak aja! Mas Kaffa mulutnya jahat ihh!"ujar perempuan itu tidak terima dengan ucapan Suaminya. Caca kadang suka tidak sadar diri dengan kelakuan randomnya sendiri.

"Ya terus Kamu tuh sebenarnya mau ngapain sih Caa? Mau nge-godain? Nanti di gass balik ngomel-ngomel bilang capek ini lah itu lah.. Ck. Malesin"

"Ihh bukan ituu! Aku tuh pengen ngomong serius Mass!!"

Kaffa memutar bola matanya malas.

"Ya kalau ngomong tinggal ngomong aja Caa. Kenapa dari tadi malah nyanyi-nyangi gajelas sih. Kalau suaramu bagus mah sealbum juga bakal Aku dengerinn.. Ini malah fals begitu"

Caca mencibir Kaffa dalam hati mendengar ucapan Kaffa. Giliran menyanyi saja suara Caca di bilang jelek. Kalau pass--ah udahlah!

"Abisnya Kamu kalau lagi sibuk gak bakalan merhatiin Aku ngomong. Makanya Aku cari perhatian!"ucap Caca. Apalagi semenjak ada Safi mereka jadi jarang pillow talk bareng. Kaffa masuk kamar pas selesai kerja, sementara Caca udah tidur duluan karena kecapean ngurusin Safi seharian.

"Yaudah Kamu mau ngomong apa Caa??"

Kaffa akhirnya mengalah dan meletakkan pulpen sekaligus melepaskan kacamatanya. Caca menarik kursi dan duduk di depan Kaffa.

"Kapan ngajakin Aku jalan-jalan!? Kamu udah janji tapi ini malah udah lewat tiga hari Kamu gak bawa Aku kemana-mana tuh!"tuntut Caca.

"Yaudah besok deh besok"Kaffa menghela nafas. Kaffa tidak lupa dengan janjinya pada Caca. Beberapa hari ini di kampus Kaffa sedang sibuk-sibuknya. Hanya tersisa tiga bulan lagi sebelum masa jabatannya berakhir. Makanya Kaffa tidak memiliki banyak waktu luang.

SON|| SEQUEL HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang