𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '2

🤍🤍🤍

Nama itu memiliki arti tentang keharuman.

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___

___ Happy Reading ___

[ Sean Xiao Zhan, penyanyi klub / pencipta lagu]

🤍🤍🤍

“Magnolia Fragrance?” gumam Yibo. Matanya terus tertuju pada sosok diatas panggung.

Penyanyi itu seorang pemuda, tinggi, putih, berwajah manis dan mempesona. Tiap kedipan matanya seakan memancarkan kilau menggoda yang mendebarkan. Senyum yang sesekali tersungging dikala menyanyikan bagian ceria membuat sosok itu terlihat sangat sempurna di matanya. Tubuhnya yang ramping dibalut setelan berwarna putih dengan syal hitam panjang yang menjuntai ke bawah pinggang. Satu kelopak bunga terselip di saku blazer bagian dada.

Sosok itu begitu luar biasa di matanya. Ia bahkan merasa yakin kalau penyanyi muda itu merupakan bintang yang paling bersinar di klub. Namun bukan hanya itu yang menjadi pusat perhatian Wang Yibo, melainkan karena ia pernah bertemu pemuda itu sebelumnya. Tepat ketika dia baru saja tiba di kota Zhuhai. Sosok asing yang tidak pernah diduga akan melakukan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan siapapun. Dan kini ia tahu nama pemuda itu.

“Xiao Zhan,” kembali ia bergumam. Secercah semangat muncul di kilau mata hitamnya. Ia merasa bahwa kedatangannya ke klub tidak sia-sia. Terus terang ia sangat tidak menduga akan kembali melihat pemuda itu. Kini setelah takdir mempertemukan keduanya, ia menjadi sangat penasaran tentang sosok manis tersebut. Yang lebih utama, nama itu mengingatkannya pada seseorang.

Setelah berusaha mengembalikan sikap tenangnya, Yibo menggapai lagi gelas berisi minuman keras. Sesaat menyesap tanpa mengalihkan tatapan dari pemuda yang sedang melantunkan nyanyian bertempo lambat.

“Dia penyanyi baru? Apa kau tidak merasa namanya begitu sama dengan seseorang yang kita kenal?” tanyanya, jelas tertuju pada Haoxuan walaupun tanpa lirikan sama sekali.

“Baru enam bulan. Tapi ia sudah mencuri perhatian para tamu disini, terutama pria-pria tua kelas atas,” sudut bibir Haoxuan sedikit terangkat dikala mengucapkan kalimat terakhir. “Pada awalnya aku juga sempat terkejut, tapi ketika dia tidak mengenali marga Wang, aku jadi tidak yakin. Aku dengar sebelumnya dia tinggal di luar negeri. Aku sudah menyelidikinya.”

“Kenapa dia dijuluki Magnolia Fragrance? Sedikit feminin untuk seorang pemuda seperti dirinya.”

“Kau akan mengetahui kenapa dia dipanggil dengan nama itu disaat kau berdekatan dengannya. Aroma tubuhnya menarik semua pria hidung belang,” lagi-lagi jawaban sinis terucap dari mulut Haoxuan.

“Tapi dia memiliki suara yang luar biasa,” bela Yibo.

“Semua orang mengakui hal itu,” Haoxuan menghirup minuman dari gelas. Sedetik kemudian ia melemparkan tatapan curiga pada Yibo.