Lover's Road '7

796 105 16
                                    

🤍🤍🤍

___ Happy Reading ___

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___

🤍🤍🤍

[ Aomeigao Cafe, 5.00 PM ]

Seorang pemuda berbalut jas mahal dan cemerlang warna abu tua, duduk gelisah di salah satu kursi berlapis busa putih yang empuk. Punggungnya masih terasa tegang dan hanya fokus memandangi satu tangkai bunga Magnolia yang tergeletak diatas lipatan sapu tangan putih. Memilih meja di sudut kafe, pemuda itu bisa melihat langsung ke arah pintu masuk dan memperhatikan siapa saja yang memasuki kafe di sore itu. Sedetik kemudian ia melirik arloji hitam yang melingkar, namun sosok yang ditunggu tak jua muncul, keningnya sedikit berkerut.

Jika dalam waktu sepuluh menit dia tidak juga muncul, lebih baik aku akhiri kekonyolan ini

Ia membatin sambil berusaha bersikap santai. Menyandarkan punggung dan menikmati minuman terlebih dulu. Ia tidak peduli dengan keramahtamahan, toh ia memesan sampanye itu untuknya juga. Cairan kuning terang itu kini mengisi gelas goblet tinggi dan ramping miliknya, dan ia mulai menyesap penuh perasaan. Menit demi menit berlalu, dan lima menit lagi terlewati tanpa ada tanda-tanda sosok yang ditunggunya akan muncul. Dia masih bersabar menunggu seseorang itu, menancapkan tatapan pada pintu kaca sambil memutar-mutar kaki goblet di tangan.

Tak lama kemudian, ia melihat satu pemuda berpenampilan serba putih memasuki ambang pintu kaca. Sosok itu berwajah tenang, berkulit putih, postur tubuhnya kecil dan tidak terlalu tinggi. Sepasang matanya menyapu seluruh ruangan kafe hingga fokusnya kini tertuju padanya. Pemuda itu berjalan dengan anggun dan sedikit feminin menuju ke arah mejanya.

Pemuda berpakaian abu tua yang daritadi menunggu melebihi batas waktu semakin menautkan pangkal alis. Dia merasa tidak mengenali sosok yang datang dan juga bukan pemuda itu yang ditunggunya. Tapi sangat jelas bahwa pemuda berbaju putih itu mendekati tempat ia duduk dan sekarang berdiri tepat di sisi meja bahkan langsung mengenali dirinya karena sapaan ramah itu keluar dari bibir tipis si pemuda.

"Rupanya Anda, Tuan Muda Wang Haoxuan," pemuda yang baru tiba itu tersenyum sekilas dan menatap kuntum bunga Magnolia diatas meja.

"Kau siapa? Bukankah harusnya Xiao Zhan yang datang?" pemuda yang duduk itu memang Wang Haoxuan. Masih menampilkan wajah bingung meski pembawaannya tetap santai, ia meletakkan gelas dan menatap pemuda yang kembali tersenyum. Ia tidak memiliki kata-kata lain untuk sekedar basa basi, karena dengan munculnya sosok lain saja sudah memperlihatkan permainan yang berlangsung.

"Aku mewakilinya jika Anda tidak keberatan. Boleh aku duduk?"

"Hmm," Haoxuan menganggukkan kepala diiringi gumaman rendah, kedua tangan ia lipat di depan dada. Matanya yang tajam tak lepas dari memperhatikan gerak gerik pemuda yang kini menempati kursi di seberangnya. Di matanya, pemuda itu cukup manis, senyumannya menenangkan, dan tatapan matanya juga sangat lembut. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia seseorang yang memiliki niat jahat dan Haoxuan sedikit tenang dengan penilaiannya sendiri.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang