𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓷 𝐙𝐇𝐔𝐇𝐀𝐈 [𝓔𝓷𝓭]

Lover's Road '48

___ Love in Zhuhai by AR Yizhan ___
🤍🤍🤍

Back to Present Day.
Mansion ketua Ma, pantai Xinglu.

Ketua Ma menghela nafas panjang ketika mengakhiri cerita tentang kehidupan masa lalu. Tatapannya tertuju pada Xiao Zhan yang memasang wajah sedih, dan melihat mata bening itu berkaca-kaca. Ia melihat Yibo berusaha memberi ketenangan dengan mengusap punggung dan kepala Xiao Zhan.

“Kau adalah anak kandungku, Xiao Zhan. Aku yang memberimu nama dan nama ibumu adalah Lyliana Salvio. Kau keturunan terakhir yang didalamnya mengalir darah keluarga mafia The Hexia.”

Mendengar hal itu, airmata Xiao Zhan akhirnya tumpah. Ia tidak pernah menyangka kehidupan rumitnya bisa bersangkutan dengan keluarga mafia Italia yang selama ini melindunginya. Ia hidup di dalamnya, dihormati semua orang dan tidak pernah kekurangan apa pun. Ia pun tidak menyangka akan hubungan yang terjalin antara ketua Ma dan ayah Xiao yang ia anggap orangtua kandung. Pada kenyataannya, selama ini ia hidup dalam perlindungan ayah kandungnya yang menutupi segala hal hanya untuk membuatnya tidak terlibat masalah besar.

“Ayah tidak akan memaksamu untuk menerima kenyataan dalam waktu cepat. Ayah tahu semua ini sulit kau terima, bahkan mungkin kau menyalahkan ayah karena menutupi berbagai hal darimu. Memberikan obat hanya untuk menekan ingatan karena takut kehilanganmu dan termasuk menghindarkanmu dari Wang Yibo,” ketua Ma kembali berkata, diiringi emosi karena rasa yang berkecamuk dalam diri.

“Bukan ayah tidak ingin kalian menjadi dekat, ayah hanya mencari waktu yang tepat tanpa melibatkanmu dalam bahaya. Tapi akhirnya kau memiliki keinginan sendiri dan memaksa datang ke sini. Mungkin kasih sayang padamu sedikit berlebihan hingga menjadi sangat protektif, tapi kau anakku satu-satunya. Kau harus tahu perasaan ayah ketika memberikanmu pada keluarga Xiao. Tidak ada orangtua yang benar-benar menyayangi anaknya sanggup memberikan bayi yang masih merah pada keluarga lain. Tapi ayah harus menahan semuanya, melupakan kepedihan karena ditinggal istri tercinta dan kehilangan kesempatan untuk dipanggil ayah oleh anak sendiri. Andai kau tahu bagaimana rasanya melihat anak sendiri terluka dan berada di ambang maut. Kau bisa tanyakan pada Jiyang seperti apa kondisimu waktu ayah menarikmu dari dalam mobil yang sudah terbakar sebagian.”

Ketua Ma berhenti berkata-kata. Ia merasa tidak sanggup mengenang lagi masa-masa penuh kesakitan dan pilu yang nyaris melumpuhkan hidupnya saat itu. Kini ia pun harus menerima kenyataan jika ternyata Xiao Zhan tidak menerima dirinya sebagai ayah kandung. Beberapa saat ia menundukkan wajah, menekan kening dengan jemari. Ia harus menahan diri dan menguasai emosi di depan anak-anak yang ia asuh. Walau pada akhirnya ia tetap kalah oleh emosi seorang ayah hingga matanya terasa menghangat dan menghasilkan setetes airmata.

Ruangan itu hening untuk beberapa saat. Tidak ada yang berani bicara di saat sosok yang mereka hormati tengah dilanda kesedihan. Haoxuan hanya bisa saling bertukar pandang dengan Jiyang yang sama-sama menghela nafas. Keduanya kini menatap pada sosok manis yang masih tertunduk dengan linangan airmata. Di sebelah Xiao Zhan, pemuda tampan Wang Yibo berusaha untuk memberi pengertian dan ketenangan pada kekasihnya.